Liga 1 2020 Mandek, Ismed Sofyan: Saya Prihatin, Sangat Miris
Ismed Sofyan sempat membandingkan, kenapa orang main bola di sekitaran Jakarta masih banyak tapi kompetisi dihentikan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemain kawakan Persija Jakarta, Ismed Sofyan turut menyeuarakan kekecewaannya soal mandeknya kompetisi Liga 1 2020.
Menurut Ismed, mandeknya kompetisi bukan berdampak pada finansial pemain saja tapi juga berpengaruh kepada fisik pemain dan atmosfer kompetisi sepakbola di Indonesia.
Baca juga: Winger Persija Jakarta Riko Simanjuntak Diincar Klub-Klub dari Tiga Negara
“Sangat prihatin saja, sangat miris karena kita sebagai pelaku di lapangan dengan tidak ada kompetisi ya tentunya sedikit terganggu lah. Tidak hanya secara performa, secara fisik juga kita lemah, dan secara atmosfer juga kami tidak dapat. Jadi ya saya pikir sebagai pemain sangat rugi,” kata Ismed saat ditemui di Lapangan NYTC, Sawangan, Depok, Sabtu (28/11/2020).
Seperti diketahui, mandeknya kompetisi Liga 1 di tahun ini lantaran pihak Kepolisian tidak memberikan izin keramaian. Alasanya pandemi Covid-19 masih tinggi dan Pilkada.
PSSI dan PT LIB pun mengambil keputusan untuk mengagendakan pada Februari 2021.
Baca juga: Tujuh Pemain Persija Jakarta Dilirik Klub Luar Negeri? Ferry Paulus Beri Lampu Hijau
Akan tetapi, jadwal penundaan tersebut hingga kini juga belum ada kepastian lantaran pihak Kepolisian belum juga mengeluarkan izin keramaian.
Ismed berharap pihak Kepolisian bisa secepatnya memberikan izin biar ada kepastian soal lanjutan Liga.
Bahkan ia sempat membandingkan, kenapa orang main bola di sekitaran Jakarta masih banyak tapi kompetisi dihentikan.
Baca juga: Daftar 18 Pemain Asing yang Mundur dari Liga 1 2020 Karena Mandeknya Kompetisi
“Ya kalau kita bilang sekarang di Jakarta juga banyak yang bermain bola di lapangan ABC. Saya pikir banyak, kenapa yang resmi tidak, tapi itu kembali lagi ke mekanisme kepolisian,” kata Ismed.
“Mungkin dari pihak polisi yang lebih paham, yang resmi dan tidak resmi. Jadi saya sebagai pemain berharap pihak polisi bisa memberikan izin, dan kami sebagai pelaku bisa berkompetisi lagi dan bermain bola lagi,” jelasnya.