Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, Stadion Mini Gebyuran tidak melaksanakan turnamen Tarkam.

Padahal lima tahun terakhir, keriuhan, sorak-sorai penonton terdengar jelas di stadion ini.

Bahkan tensi tinggi yang terkadang berujung adu mulut sering terjadi, yang membuat laga semakin panas.

Pandemi Covid-19 membuat sadion yang terletak di Jalan Asoka Raya, Kecamatan Joglo, Jakarta Barat ini kini tampak sepi.

Tampak hanya puluhan anak-anak SSB Bakti Muda yang berlatih dengan riangnya.

"Tahun ini saja kami tidak mengadakan tarkam. Tidak ada izinnya akibat Covid-19," ucap Agus Setiadi selaku pengelola lapangan, Rabu (2/12/2020).

Padahal pria kelahiran 17 Agustus 1960 ini masih ingat betul bagaimana 64 tim peserta tarkam memeriahkan stadion ini di tahun lalu.

Daya tarik tarkam pun semakin jelas dengan hadirnya mantan-mantan pemain profesional, hingga pemain Liga 1 atau Liga 2 Indonesia yang masih aktif bermain.

Ia masih ingat nama-nama tenar seperti Rachmat Affandi, mantan pemain Persija pernah tarkam disini, begitu pula dengan Silvio Escobar, dll.

Dengan sistem gugur, kompetisi tarkam menjadi panggung hiburan masyarakat selama tiga bulan lamanya hingga partai final.

"Seru sekali tahun lalu. Siapa kalah langsung gugur ya. Penonton pun ramai, bahkan parkir motor memenuhi area jalan Isoka," lanjutnya.

Ia pun berharap agar tahun 2021, kompetisi tarkam dapat kembali terselenggara di Stadion Gebyuran, dan keriuhan penonton kembali bergemuruh.