Chairulloh Senang Jika Anak Didik Banyak yang Hadir Berlatih Bersama SSB Larangan
Mendirikan sekolah sepakbola biasanya dilakukan oleh orang-orang penggila bola. Tak hanya mantan pemain profesional
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendirikan sekolah sepakbola biasanya dilakukan oleh orang-orang penggila bola. Tak hanya mantan pemain profesional, bahkan dari masyarakat biasa pun banyak yang memilih mendirikan SSB karena cinta akan sepak bola.
Suka duka menjadi pemilik SSB pun berbeda-beda.
Kali ini, pemilik SSB Larangan yang mau membagikan kisahnya.
"Suka kalau anak-anak sudah banyak yang berkumpul dan berlatih. Saya senang melihat itu," buka Chairulloh (41)di Stadion Mini Larangan.
Lanjutnya, kebahagiaannya lebih lengkap saat anak didiknya mampu menjalankan intruksi pelatih dengan benar.
Tak heran jika dalam pertandingan, bukanlah kemenangan yang ia targetkan.
"Saya justur tidak terlalu senang soal kemenangan. Yang penting anak-anak belajar sepak bola yang benar dan bisa melakukan apa yang diprogramkan pelatih," sambungnya.
Ada suka, tentu ada pula duka yang dialami.
Menurutnya, tak jauh berbeda dengan SSB lainnya, masalah dana tetap menjadi masalah utama SSB.
"Kalau anggaran ada masih enak. Tapi kalau saat kosong, saya harus cari sana dan cari sini untuk bayar pelatih maupun peralatan lainnya," terangnya.
Meski sering merogoh kocek sendiri, namun dirinya tak merasa jera, bahkan ingin terus mengembangkan SSB Larangan, hingga nantinya anak didiknya ada yang menembus timnas Indonesia.