Keroposnya Lini Bertahan Jadi Penyebab AC Milan Tampil Kurang Greget, Faktor Cedera Simon Kjaer?
AC Milan tampil kurang greget daalm 2 pertandingan terakhir Liga Italia setelah hanya meraih hasil imbang. Itu dinilai karena faktor cederanya Kjaer.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin klasemen sementara Liga Italia, AC Milan tampil kurang greget dalam dua pertandingan terakhir.
AC Milan dalam dua pertandingan terakhir Liga Italia semuanya berakhir dengan hasil imbang.
Hasil imbang yang didapatkan AC Milan semuanya berakhir 2-2 ketika menghadapi Parma dan Genoa.
Rentetan hasil imbang ini pun membuat klub berjuluk Rossoneri hanya terpaut 1 poin dari Inter Milan yang berada di bawahnya peringkat kedua.
Baca juga: Nasib Tragis Napoli Setelah Dikalahkan Inter Milan, Mertens Cedera & Insigne Skorsing Kartu Merah
Baca juga: Diminati Juventus dan Liverpool, Ozan Kabak Justru Diklaim Semakin Dekat Bergabung AC Milan
Berkaca pada penampilan Rossoneri yang kurang gereget tersebut, Sky Sports Italia coba menganalisis dan menemukan penyebanya.
Faktor utama yang mendasari kurang geregetnya AC Milan dinilai dari keroposnya lini bertahan karena ditinggal Simon Kjaer cedera.
Bek asal Denmark tersebut absen karena cedera paha kanan dan berharap bisa kembali akhir pekan ini melawan Sassuolo.
Rossoneri sendiri sejauh ini baru mengalami kekalahan satu kali di pertandingan kompetitif Liga Italia.
Itu terjadi sebelum lock down bulan Maret dan pada waktu tersebut kompetisi Liga Italia juga dihentikan.
Selama periode itu, mereka memainkan 20 pertandingan dengan Kjaer di susunan pemainnya, kebobolan total 18 gol, jadi rata-rata 0,9 per pertandingan.
Namun, dalam empat pertandingan yang dimainkan tanpa Kjaer, Rossoneri kebobolan total tujuh gol, dengan rata-rata 1,75 gol per pertandingan.
Pertandingan tersebut berlangsung 2-2 dengan SPAL, menang 2-1 saat bertandang ke Sampdoria, 2-2 dengan Parma dan 2-2 dengan Genoa.
Bersama Kjaer, Milan meraih rata-rata 2,6 poin per pertandingan, dibandingkan 1,5 saat dia absen.
Baca juga: JADWAL Liga Italia Sassuolo vs AC Milan, Rossoneri bak Kendaraan Habis Bensin, Ini Jawaban Pioli
Dampak absennya Kjaer jauh dirasakan lebih besar ketimbang ketergantungan kepada Zlatan Ibrahimovic.
Ketika bersama striker asal Swedia itu, mereka mengumpulkan 2,37 poin per game selama 16 pertandingan Serie A,.
Kemudian tanpa Ibrahimovic, Rossoneri masih superior dengan 2,5 poin per game dalam delapan pertandingan yang dimainkan tanpa dirinya.
Sedangkan dalam tiga pertandingan Serie A terakhir, Rossoneri harus melakukannya tanpa Kjaer dan Ibrahimovic secara bersamaan.
Tanpa kehadiran dua pemain tersebut, Rossoneri meraih kemenangan tandang 2-1 ke Sampdoria dan hasil imbang 2-2 terakhir dengan Parma dan Genoa.
Stefano Pioli Berharap Kebangkitan Rossoneri sebagai Kado Natal
Sementara itu Stefano Pioli berharap besar terhadap kebangkitan AC Milan setelah dua pertandingan beruntun hanya meraih imbang.
Hasil imbang ketika menghadapi Parma dan Genoa membuat Pioli ingin timnya kembali ke jalur kemenangan mengingat sengitnya perebutan Scuddeto musim ini.
Ia ingin pada dua pertandingan berikutnya dapat meraih hasil sempurna guna mewujudkan terget Rossoneri di musim ini.
Baca juga: AC Milan Kembali Gagal Menang, Bukti Rossoneri Rindukan Kehadiran Ibrahimovic & Kjaer
Baca juga: HASIL Klasemen Liga Italia, AC Milan dan Juventus Kesulitan Cari Poin, Inter Mulus Tempel Rossoneri
“Saya tidak berpikir dua pertandingan berikutnya akan memberi tahu kami di mana kami bisa mendapatkan target kami."
"Itu adalah meningkatkan apa yang kami lakukan musim lalu, itu akan menjadi hasil yang bagus untuk lolos ke Liga Champions," kata Stefano Pioli kepada DAZN yang dikutip dari laman Football-Italia.
“Dua pertandingan berikutnya akan menjadi penting, kami datang dari periode dengan banyak, banyak pertandingan."
"Kami hanya di awal kami tidak bisa merasakan kelelahan sampai akhir, kami harus terus seperti ini," terang Pioli.
Selain mengingatkan pentingnya dua laga berikutnya, pelatih asal Italia ini juga berharap para pemain AC Milan bisa memberikan kado natal.
Kado natal yang ia dambakan yakni meraih hasil positif saat AC Milan melakoni pertandingan melawan Sassuolo dan Lazio.
“Penampilan positif di dua pertandingan berikutnya, kami perlu mendapatkan yang maksimal."
"kami membutuhkan penampilan penting dan dua hasil positif untuk memiliki Natal yang tenang," tukas pelatih berusia 55 tahun tersebut.
Di sisi lain, Rossoneri sendiri berhasil mempertahankan rekor belum terkalahkan selama 12 pertandingan Liga Italia.
Berkat capaian belum terkalahkannya mereka kokoh di puncak klasemen sementara Liga Italia, namu tetap harus waspada dengan ancaman rival sekotanya.
Sang rival sekota Inter Milan terus mengancam dengan memangkas jarak angka menjadi 1 poin.
Hasil Liga Italia pekan ke-12
AS Roma 3-1 Torino
Udinese 0-0 Crotone
Benevento 1-1 Lazio (Pasquale Schaittarella 45'; Ciro Immobile 25')
Juventus 1-1 Atalanta (Federico Chiesa 29'; Remo Freuler 57')
Fiorentina 1-1 Sassuolo (Dusan Vlahovic 35'-pen.; Hamed Traore 13')
Genoa 2-2 AC Milan (Mattia Destro 47', 60'; Davide Calabria 52', Pierre Kalulu 83')
Inter Milan 1-0 Napoli (Romelu Lukaku 73'-pen.)
Parma 0-0 Cagliari
Spezia 2-2 Bologna (M'Bala Nzola 19', 63'; Nicolas Dominguez 72', Musa Barrow 92')
Verona 1-2 Sampdoria (Mattia Zaccagni 70'-pen.; Albin Ekdal 41', Valerio Verre 54')
AS Roma vs Torino (17/12/2020)
Klasemen Liga Italia
(Tribunnews.com/Ipunk)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.