Kaleidoskop 2020: Jalan Berliku Khabib Nurmagomedov, Kehilangan Ayah Tercinta hingga Rekor Unbeaten
Tidak lengkap rasanya jika mengulas hal-hal penting dalam dunia olahraga selama tahun ini jika tidak membicarakan sosok Khabib Nurmagomedov.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Tidak lengkap rasanya jika mengulas momen-momen penting dalam dunia olahraga selama tahun ini jika tidak membicarakan sosok Khabib Nurmagomedov.
Sosok Khabib Nurmagomedov sendiri dipandang sebagai salah satu petarung terbaik dalam sejarah UFC.
Bagaimana tidak, Khabib selalu mampu memenangkan pertarungan sepanjang kariernya di arena Octagon.
Salah satu aktor dibalik layar yang membuat Khabib mampu menjadi jagoan tak lain adalah Abdulmanap Nurmagomedov.
Sosok Abdulmanap Nurmagomedov sendiri merupakan ayah kandung dari sang mantan petarung UFC tersebut.
Dibawah didikannya, Abdulmanap Nurmagomedov mampu membuat anaknya sebagai petarung dengan mentalitas juara.
Hal itu terbukti dari mentalitas yang dimiliki Khabib Nurmagomedov baik sebelum maupun setelah bertarung di Octagon.
Catatan rekor tak terkalahkan selama menjadi petarung UFC menjadi bukti hebatnya didikan Abdulmanap Nurmagomedov.
Hanya saja sosok ayah tercintanya tersebut kini sudah tiada hal ini dikarenakan Abdulmanaf Nurmagomedov telah meninggal dunia tahun 2020.
Cerita menyedihkan tersebut berawal dari momen dimana Abdulmanaf Nurmagomedov dilarikan ke rumah sakit Militer Moscow, Mei silam.
Ayah Khabib Nurmagomedov terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami penyakit mirip flu dan pneumonia.
Hingga pada akhirnya bahwa dokter menyatakan ayah Khabib Nurmagomedov terinfeksi Covid-19.
Sempat dikabarkan masih dalam keadaan kritis, kondisi Abdulmanap Nurmagomedov disebut telah membaik.
Hanya saja adanya komplikasi penyakit yang dialami Abdulmanap Nurmagomedov membuatnya beberapa kali kembali memburuk kesehatannya.
Ketika kondisinya semakin memburuk, pria yang menjadi pelatih Khabib Nurmagomedov itu disebut sempat menderita stroke.
Ia dikabarkan pernah menderita koma selama kurang lebih satu minggu selama masa perawatan.
Dan meskipun ia sudah bangun dari koma seminggu kemudian, ia dilaporkan masih belum dapat berbicara dan tetap dalam kondisi kritis.
Sebelum akhirnya, Khabib Nurmagomedov harus merelakan kepergian ayah tercintanya tepat pada Jumat, 3 Juli 2020.
Kepergian sang ayah tentu menjadi kesedihan tersendiri bagi Khabib Nurmagomedov yang selama ini dididik olehnya.
Kehilangan sosok yang ia cintai membuat Khabib Nurmagomedov seakan-akan runtuh.
Apalagi pada saat itu, Khabib Nurmagomedov dijadwalkan akan bertarung dengan Justin Gaethje di arena Octagon dalam waktu dekat.
Ditambah, pertarungan yang mempertemukan Khabib Nurmagomedov melawan Justin Gaethje menjadi salah satu tajuk duel yang dinantikan oleh penggemar UFC.
Hal ini mengingat keduanya dipandang menjadi dua dari sekian banyak petarung yang memiliki reputasi tinggi di UFC.
Pertarungan keduanya akhirnya berhasil digelar dalam tajuk UFC edisi 254, Oktober, dua bulan lalu.
Khabib Nurmagomedov berhasil keluar sebagai pemenang dengan mengalahkan Justin Gaethje dalam pertarungan tersebut.
Kemenangan melawan Gaethje membuat Khabib menjadi petarung UFC kelas ringan yang menorehkan rekor sempurna.
Petarung asal Dagestan itu menjadi sosok hebat yang belum pernah sekalipun menelan kekalahan dalam perjalanan kariernya.
Dimana, Khabib mampu meraih 29 kemenangan mengesankan dalam 29 pertarungan yang telah ia lakoni di arena UFC.
Setelah mengalahkan Justin Gaethje ternyata Khabib Nurmagomedov secara mengejutkan memutuskan pensiun dari dunia UFC.
Alasan Khabib Nurmagomedov enggan bertarung lagi lantaran ingin lebih banyak menemani ibu kandungnya, setelah ditinggal sang ayah.
Akhirnya, rekor kemenangan 29-0 akhirnya menjadi penutup karier gemilang anak kandung dari Abdulmanap Nurmagomedov tersebut.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)