Mendiang Syekh Ali Jaber dan Kegemaran Bermain Sepakbola, Pernah Bela Tim Lokal NTB
Di sela perbincangan, muncul sebuah foto yang menampilkan Syekh Ali Jaber sedang beraksi di lapangan hijau.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Mendiang ulama dan pendakwah, Syekh Ali Jaber memiliki kegemaran khusus terhadap olahraga semasa hidupnya, terutama sepak bola.
Buktinya ada di dalam video berdurasi 1 menit 21 milik Trans7 yang diunggah pada 2 Oktober 2020.
Dalam video tersebut, Syekh Ali Jaber sedang berbincang dengan Raffi Ahmad pada sebuah acara talk show.
Baca juga: Minta Jaga Mama dan Salat, Ini 2 Pesan Terakhir Syekh Ali Jaber kepada Putranya Sebelum Meninggal
Di sela perbincangan, muncul sebuah foto yang menampilkan Syekh Ali Jaber sedang beraksi di lapangan hijau.
Syekh Al Jaber tak menampik, sosok yang ada di foto tersebut adalah dirinya.
Beliau mengakui bahwa sepak bola adalah hobinya sejak kecil.
"Saya memang dari kecil hobi main bola, walaupun sudah cukup lama (tidak memainkannya)," kata Syekh Ali Jaber dalam video tersebut.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Menag: Jasa Almarhum Besar dalam Dakwah di Tanah Air
Bukti lainnya adalah pada unggahan foto akun Twitter Liga Indonesia (@seputarligina).
Dalam foto tersebut, Syekh Ali Jaber sedang berpose ala anggota kesebelasan yang sedang siap untuk bertanding.
Beliau bermain untuk tim lokal NTB Assabab Ampenan, dan menggunakan nomor punggung delapan, menurut keterangan dari @seputarligina.
Fakta-fakta di atas adalah sisi lain dari Syekh Ali Jaber, seorang pendakwah yang juga memiliki hobi duniawi.
Kini, sosok yang baru resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2011 itu telah tiada.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021) pagi.
Kabar kepergian Syekh Ali Jaber disampaikan Ustaz Yusuf Mansur melalui akun Instagram-nya @yusufmansurnew.
Meski sebelumnya sempat dirawat akibat Covid-19, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, sebelum akhirnya meninggal dunia. (Faishal Raihan/Kompas.com)
Wasiat Terakhir
Sebelum menghembuskan napas terakhir, Syekh Ali Jaber sempat menyampaikan wasiat kepada sang istri dan keluarga.
Wasiat Ulama Syekh Ali Jaber diceritakan kepada sang istri, yakni Umi Nadia.
Ternyata, jika Syekh Ali Jaber wafat ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bukan di Madinah asal negaranya.
Ali Jaber beralasan, Lombok mempunyai pesan tersendiri baginya.
Sebab, anak Syekh Ali Jaber bernama Hasan lahir di Lombok.
“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh lebih merasa nyaman."
Baca juga: Diserang Saat Isi Pengajian di Lampung, Ini Profil Syekh Ali Jaber Selengkapnya
"Karena ada ceritanya."
"Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok,” ujarnya dalam Syekh Ali Jaber di channel sasak update yang diunggah ke YouTube, 30 Desember 2020.
“Kakek saya dua-duanya kelahiran Lombok."
"Kakek saya meninggal mati syahid melawan penjajah Jepang di Ampenan Lombok."
"Saya sampaikan ke Pak Jokowi waktu ketemu, saya sebenarnya cucu pahlawan tapi belum terdaftar."
"Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran Indonesia di Bumiayu dan adiknya juga kelahiran Lombok,” ujar Ali Jaber di channel sasak update.
Saat ini, Syekh Ali Jaber sedang mendapatkan perawatan insentif di sebuah rumah sakit Jakarta.
Ia mendapatkan perawatan insentif di ruang ICU.
Syekh Ali Jaber juga berkeinginan ingin dimakamkan di Madinah.
Namun berhubung dia berada di Indonesia, dia pun berwasiat untuk dimakamkan di Pulau Seribu Masjid tersebut jika dia wafat.
“Ya Allah walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok,” ucapnya.
Ali Jaber juga mempunyai keinginan mulia membina anak-anak diLombok menjadi calon penghafal Alquran.
“Lombok termasuk pulau kesayangan saya, makanya saya tadi sampaikan ke Pak Kanwil, Insya Allah rencana kami bersama Kapolda, untuk kita kedepan memimpin, membina anak anak Lombok menjadi calon hafidz dan hafidzah untuk acara Hafidz Indonesia di RCTI,” pungkasnya.
Wafat di usia 44 tahun
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib Abdurrahman, yang dikonfirmasi media, membenarkan kabar duka yang menyebut Syekh Ali Jaber wafat.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam usia 44 tahun (3 Februari 1976 - 14 Januari 2021)
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Ustaz Yusuf Mansur: Insha Allah Beliau Syahid
Baca juga: Perjuangan Syekh Ali Jaber Tinggalkan Tanah Kelahiran untuk Dakwah di Indonesia
Kabar duka ini juga dikonfirmasi melalui laman Instagram resmi @yayasan.syekhalijaber pada Kamis (14/1/2021).
"Kami berduka atas wafatnya Syeikh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber pada Kamis pukul 08.30 WIB," tulis akun tersebut, dilansir TribunnewsBogor.com.
"Bismillah, Walhamdulillah..
إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
Telah Wafat Guru kita, SYEKH ALI JABER (Ali Saleh Mohammed Ali Jaber)
Di RS Yarsi Hari ini, 14 Januari 2021
1 Jumadil Akhir 1442 H
Jam 08.30 WIB dalam keadaan Negatif Covid.
Kita ikhlaskan kepulangan beliau kepada Rabbnya.
Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau. Semoga diterima segala amal shaleh beliau.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ
Do'akan Syekh Ali ya..
_Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh_
Hormat Kami,
*Habib Abdurrahman Alhabsyi*
(Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber)," tulis akun tersebut.
Meski begitu, penyebab meninggalnya Syekh Ali Jaber mash belum diketahui.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Habib Abdurrahman: Kita Ikhlaskan Kepulangan Beliau
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Teuku Wisnu Berduka dan Tulis Doa, Ya Rabb, Kami Cinta dengan Guru
Sempat Terpapar Covid-19
Kabar terbaru, Syekh Ali Jaber dikonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui diketahui dari akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Selasa (29/12/2020).
Melalui media sosial tersebut, pemilik nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini meminta dukungan doa jemaah agar dapat sembuh dari Covid-19.
"Mohon Doa untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi positif Covid-19."
"Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta'ala," tulis akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.
Syekh Ali Zaber mengaku tidak menyangka dirinya positif Covid-19.
"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," kata Syekh Ali Jaber lewat video yang diunggah di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber
Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk.
Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.
"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali.
"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif."
"Maka saya diswab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Wasiat Terakhir Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal, Minta Dimakamkan di Lombok Bukan di Madinah,
Penulis: Uyun
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Syekh Ali Jaber dan Sepak Bola yang Digemarinya...",