Kedatangan Mandzukic Bisa Rusak Filosofi AC Milan, Ibrahimovic & Kjaer jadi Pengecualian
Jurnalis SkySport, Massimo Marianella menilai bahwa dengan bergabungnya Mario Mandzukic berpotensi untuk emrusak filosfi AC Milan era Stefano Pioli.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Filosofi AC Milan diklaim bisa rusak jika mereka akhirnya resmi meminang striker pengangguran asal Kroasia, Mario Mandzukic.
Komentar atas penilaian yang diberikan pada AC Milan dilontarkan oleh jurnalis Sky Sport dan pakar Premier League, Massimo Marianella.
Menurutnya, dengan bergabungnya sosok Mario Mandzukic bisa merusaka 'budaya' yang saat ini tengah panas-panasnya digalakkan AC Milan.
Baca juga: Ada yang Sakit Hati jika Mario Mandzukic Berbaju Perang AC Milan, Juventus?
Baca juga: Menebak Duet Baru Lini Tengah AC Milan, Tonali atau Kessie jadi Tandem Perdana Soualiho Meite?
Tidak bisa dipungkiri kembali sepak terjang menawan yang dipertontonkan oleh AC Milan seleras dengan usaha mereka meremajakan skuatnya.
Di bawah kendali Stefano Pioli, Rossoneri banyak mengandalkan skuat muda pada starting-line-upnya.
Sedaret nama pemain muda menjadi tumpuan permainan AC Milan musim ini.
Sebut saja Diogo Dalot, Brahim Diaz, Jens Petter Hauge, Alexis Saelemaekers, hingga Rafael Leao.
Bermodalkan skuat muda, klub yang bermarkas di Stadion San Siro itu tampil mengesankan.
Terbukti hingga pekan 17 Liga Italia, AC Milan masih nyaman di puncak klasemen Liga Italia.
Tim besutan Stefano Pioli membukukan 40 poin, selisih tiga angka dari Inter Milan yang duduk di tangga kedua.
Massimo Marianella menilai, dengan mendatangkan bomber gaek seperti Mandzukic, filosofi AC Milan yang bertumpu pada skuat muda ditakutkan akan kembali luntur.
"Saya tidak setuju dengan pembelian Mandzukic," tandasnya, dikutip dari laman Milannews.
"AC Milan merupakan kesebelasan dengan proyek pengembangan tim yang dilandasi denganderetan pemain muda yang berkualitas."
"Pioli selaku pelatih yang memberikan jam terbang pada pemain muda telah membuktikan bahwa mereka sampai saat ini masih bisa kompetitif."
Ia kemudian menyarankan agar Rossoneri mencari striker yang memiliki usia tak lebih dari 24 tahun, sama saat mereka mengincar Luka Jovic.
"Saya sarankan untuk AC Milan mencari bomber di usia yang tak lebih dari 24 tahun," jelasnya.
Tentu pernyataan dari jurnalis Sky Sport itu menjadi pertanyaan, mengingat AC Milans endiri memiliki dua hingga tiga pemain yang tergolong gaek.
Yakni Zlatan Ibrahimovic (39), Tatarusanu (34), dan Simon Kjaer (31).
Namun bagi Marianella, ketiganya merupakan kasus yang berbeda bagi AC Milan.
Menurutnya adalah hal yang tepat bagi Stefano Pioli memberikan variasi pemain dengan memadukan skuat muda dan pemain berpengalaman.
Ia menilai dengan ketiga pemain senior yang dimiliki, sudah cukup untuk menjadi fondasi yang kuat bagi permainan AC Milan.
"Jika saya pemilik AC Milan, bukan sosok striker yang perlu ditambah, namun lini pertahanan.
Baca juga: Tak Cukup Leo Duarte, Andrea Conti Berpotensi jadi Korban Perombakan AC Milan Selanjutnya
Apa yang ia ungkapkan bukannya tanpa alasan sama sekali.
Stefano Pioli memiliki stok yang cukup berlimpah untuk menajdi peenerus Ibrahimovic.
Sebut saja Rafael Leao, Daniel Colombo, hingga Daniel Maldini yang bisa menjadi penerus tonggak eprjuangan King Zlatan.
Meskipun ketiganya masih berusia di bawah 22 tahun, namun seiring jam terbang yang diberikan, dinilai mampu menajdi pengganti yang sepadan saat Rossoneri kehilangan Ibrahimovic.
Layak ditunggu bagaimana AC Milan dalam upaya mereka memboyong Mario Mandzukic, di mana sejauh ini sinyal positif ditunjukkan klub asal Milano, Italia itu.
(Tribunnews.com/Giri)