Pro Kontra Mario Mandzukic Merapat ke AC Milan, Mulai dari Usia hingga Budaya Baru Rossoneri
Pro dan kontra terkait AC Milan yang ebrkeinginan untuk memboyong Mario Mandzukic di bursa transfer Januari kali ini.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Sederet pro kontra terus menggema untuk AC Milan terkait peluang besar mereka menggaet striker pengangguran asal Kroasia, Mario Mandzukic.
Keputusan AC Milan untuk mendekati Mario Mandzukic dan berupaya memboyongnya pada bursa transfer musim dingin kali ini banyak menuai berbagai komentar.
Tak sedikit kalangan menyangsikan bahwa Mario Mandzukic bisa menjadi jawaban atas lini serang Rossoneri sepeninggal Zlatan Ibrahimovic nanti.
Baca juga: Lawan Cagliari, AC Milan Tanpa Trequartista Andalan, Gonjang-ganjing Covid-19 Landa Calhanoglu
Baca juga: Inter Milan vs Juventus, Nerazzurri Punya Kabar Baik soal Variasi Lini Tengah Conte, Live RCTI
Meskipun demikian, AC Milan juga mendapatkan banyak dukungan mengenai sosok Mario Mandzukic yang dinilai memiliki kualitas permainan yang setara King Zlatan.
Sebagaimana yang diketahui, Rossoneri terus berupaya untuk mendatangkan amunisi baru pada jendela transfer Januari ini.
Sejumlah pemain kelas wahid terus dirumorkan bergabung ke publik San Siro.
AC Milan di bawah kendali Stefano Pioli mampu mempertontonkan capaian yang menakjubkan.
Bermodal skuat muda yang dikombinasikan dengan pemain berpengalaman, nyatanya mampu membawa mereka kini menduduki posisi puncak klasemen.
Namun manajemen AC Milan nampaknya memiliki pandangan lain ujika timnya ingin konsisten untuk menjadi penantang gekar Liga Italia musim ini.
Satu di antara caranya ialah menambah amunisi baru, khususnya di sektor lini depan.
Usia Zlatan Ibrahimovic yang tak lagi muda, plus masa bakti yang menyisakan hingga Juni 2021 membuat klub wajib gerak cepat.
AC Milan dinilai membutuhkan bomber yang kualitasnya tak kalah jauh dari mantan pemain Timnas Swedia itu.
Nama Mario Mandzukic dikaarkan menjadi opsi paling rasiobal bagi klub rival Inter Milan itu untuk dijadikan deputi Ibrahimovic.
Namun upaya AC Milan sendiri untuk mendapatkan eks Bayern Munchen itu menuai banyak pro kontra.
Berikut deretan pro kontra terkait AC Milan berkeinginan untuk menggunakan jasa striker asal Kroasia itu, dilansir laman Sempre Milan.
1. Usia
Usia Mario Mandzukic ialah34 tahun empat tahun lebih muda ketimbang Zlatan Ibrahimovic.
Dengan usianya tersebut, eks striker Atletico Madrid itu dinilai masih produuktif untuk menjadi andalan bagi lini serang AC Milan.
Namun kondisi Mario Mandzukic tidak bisa disamakan dengan Zlatan Ibrahimovic yang mampu menjaga konsistensinya hingga usia 40 tahun.
Mandzukic dinilai hanya mampu bertahan di publik San Siro, maksimal 3 tahun hingga usianyaa 37 tahun.
Dalam masa tersebut, striker muda seperti Rafael Leao dan Daniel Maldini dinilai cukup untuk menjadi tulang punggung tim.
2. Gaji
Bayaran yang dimiliki oleh Mario Mandzukic saat ini ialah 1,8 juta euro.
Jika bergabung ke AC Milan, maksimal uang yang harus disediakan Rossoneri per musim bagi bomber 34 tahun itu ialah 3 juta euro.
Dengan angka tersebut, dinilai tak menjadi kendala bagi klub untuk memenuhi tuntutan upah sang pemain.
3. Fleksibilitas Permainan
Memiliki perawakan yang mirip dengan Ibrahimovic tak membuat Mario Mandzukic hanya bisa bermain sebagai striker tunggal.
Ia memiliki kemampuan untuk menekan ego seorang striker dengan menjadi pelayan bagi rekan satu timnya.
Hal itu mampu ditunjukkan Mandzukic kala membela panji Juventus.
Saat itu ia memiliki kemitraan dengan Cristiano Ronaldo,maupun Paulo Dybala.
Mandzukic tak jarang mau bermain melebar ke sisi sayap untuk memberikan ruang bagi Ronaldo dan Dybala mengisi posisi ujung tombak penyerangan tim.
4. Budaya Rossoneri
Satu-satunya ketidaksesuaian AC Milan dalam mendatangkan penyerang Timnas Kroasia itu ialah merusak budaya yang tengah digalakkan oleh klub.
Rossoneri di bawah kendali Stefano Pioli banyak mengandalkan pemain muda dalam skuatnya.
Kasus pada Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer adalah berbeda. Di mana keduanya memang sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan komposisi permainan tim.
Dengan bergabungnya Mario Mandzukic, ditakutkan peluang bermain seperti Rafael Leao, Daniel Maldini dapat berkurang.
(Tribunnews.com/Giri)