Cerita Striker PSS Sleman Denda Rp 300 sampai Rp 1 Juta di Timnas Indonesia U-19
Striker PSS Sleman, Saddam Emiruddin Gaffar bercerita soal kedisiplinan latihan Timnas Indonesia U-19 era Shi Tae-yong, denda hingga keluar dari tim.
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Timnas Indonesia U-19 , Shin Tae-yong, benar-benar membentuk karakter kepribadian kepada anak-anak asuhnya.
Bahkan, tim pelatih Timnas Indonesia U-19 memberikan sebuah denda berupa uang ke anak-anak asuhnya apabila terlambat untuk berlatih.
Cerita denda itu pun disampaikan oleh penyerang Timnas Indonesia U-19 , Saddam Emiruddin Gaffar, seperti rilis yang diterima BolaSport.com dari PSS Sleman.
Saddam mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak pelajaran selama mengikuti sesi latihan di Timnas Indonesia U-19 bersama Shin Tae-yong.
Baca juga: Jika Liga 1 Disetop, Striker Timnas Indonesia U-19 Ini Ingin Daftar Jadi Anggota TNI AU
Baca juga: Sedih dan Kecewa Piala Dunia U-20 Ditunda, Striker Timnas U-19 Ini Yakin Ada Rencana Lebih Baik
Saddam merupakan striker yang selalu dibawa Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan baik di Indonesia ataupun luar negeri seperti Thailand, Kroasia, dan Spanyol.
Pemain PSS Sleman itu mengaku selama latihan bersama Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan itu lebih banyak memberikan menu ke mental dan disiplin.
"Coach Shin Tae-yong lebih banyak ke mental dan disiplin," kata Saddam, Senin (19/1/2021).
"Kalau sudah lelah, lebih dipaksa lagi dan tidak boleh mudah menyerah," ucap pemain asal Sleman, Yogyakarta, itu.
Selain itu, Saddam melanjutkan bahwa Shin Tae-yong merupakan pelatih yang sangat disiplin.
Anak-anak asuhnya diminta untuk menghargai waktu dan tidak terlambat saat berlatih ataupun makan bersama.
Tiga pemain Timnas Indonesia U-19 pernah menjadi korban kedisplinan waktu Shin Tae-yong.
Mereka adalah Serdy Ephy Fano, Yudha Febrian, dan Ahmad Afhdrizal.
Ternyata tak hanya itu, ada juga denda uang yang harus dibayarkan pemain Timnas Indonesia U-19 .
Saddam menyebut besaran nominal uangnya yakni Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta.
"Ada juga kedisplinan waktu, telat dikit saja langsung kena denda berupa uang."
"Dendanya beda-beda, ada Rp 300 ribu dan kalau telat latihan itu dendanya Rp 1 juta, itu paling jelek."
"Tapi bisa juga dipulangkan," kata Saddam.
Timnas Indonesia U-19 tengah menjalin isolasi mandiri di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat.
Karantina mandiri itu dilakukan setelah Timnas Indonesia U-19 kembali dari Spanyol sejak 14 Januari 2021.
Artiekel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Cerita Denda Rp 300 Ribu Sampai Rp 1 Juta di Timnas Indonesia U-19
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.