Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

HASIL Liga Inggris, Chelsea vs Wolves: Tiki-Tuchel Belum Sempurna, Dominasi The Blues Mulai Tumbuh

Hasil Liga Inggris pekan 20, Chelsea ditahan imbang Wolves 0-0 di Stamford Bridge dalam debut Thomas Tuchel. Ini evaluasinya.

Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in HASIL Liga Inggris, Chelsea vs Wolves: Tiki-Tuchel Belum Sempurna, Dominasi The Blues Mulai Tumbuh
FRANK AUGSTEIN / POOL / AFP
Hasil Liga Inggris, Chelsea vs Wolves: Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) berbicara dengan bek Spanyol Chelsea Cesar Azpilicueta selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021. FRANK AUGSTEIN / POOL / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil Liga Inggris pekan 20, Thomas Tuchel melakoni debut pelatih Chelsea dengan hasil imbang tanpa gol kontra Wolverhampton Wanderers.

Skor 0-0 menghiasi debut Thomas Tuchel di Liga Inggris sebagai pengganti Frank Lampard di kursi pelatih Chelsea.

The Blues tak mampu bikin gol saat menjamu Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge, Rabu (27/1/2021) atau Kamis dini hari WIB.

Hal menarik adalah laga ini cuma berselang sehari setelah Tuchel dilantik sebagai nakhoda anyar Chelsea.

Baca juga: HASIL Liga Inggris: Komentar Tuchel seusai Chelsea Imbang Lawan Wolves, Singgung soal Target Juara

Baca juga: HASIL Liga Inggris: Chelsea Imbang Tanpa Gol dengan Wolves, Debut Thomas Tuchel Raih 1 Poin

Pria Jerman itu tak punya waktu banyak untuk menggali skuadnya hanya melalui dua pertemuan dalam satu kali latihan.

Namun, ke mana arah Chelsea di bawah asuhan Tuchel sepertinya sudah mulai bisa ditebak.

Si Biru bakal memperkuat penguasaan bola dengan selama mungkin mengendalikan permainan lewat umpan-umpan pendek cepat dan pressing kilat.

Berita Rekomendasi

Rekor baru yang muncul memperkuat asumsi tersebut.

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) berbicara dengan bek Spanyol Chelsea Cesar Azpilicueta selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021.
FRANK AUGSTEIN / POOL / AFP
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kiri) berbicara dengan bek Spanyol Chelsea Cesar Azpilicueta selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021. FRANK AUGSTEIN / POOL / AFP (FRANK AUGSTEIN / POOL / AFP)

Chelsea dalam laga kontra Wolves membukukan angka penguasaan bola tertinggi (78,9%) dan jumlah operan terbanyak (820) bagi debut seorang pelatih baru di Liga Inggris.

Memang tidak bisa disamakan dengan tiki-taka ala Barcelona, tetapi ada sisi dari permainan Chelsea yang menunjukkan kemiripan.

Tiki-Tuchel, setidaknya nama pelesetan itu bisa mewakilkan gaya tersebut.

Saking rapat dan mengalirnya arus operan antarpemain, Whoscored mencatat awak The Blues cuma kehilangan bola sekali dalam penguasaan sepanjang laga.

Wolves saja sampai sembilan kali.

Hanya, tetap saja ada kekurangan seperti diperlihatkan hasil akhir.

Dominasi maksimal masih harus diejawantahkan menjadi permainan efektif.

Dari 14 tembakan, hanya 5 buah yang tepat sasaran. Tanpa satu pun gol, tentu saja.

Level efisiensi harus digenjot lantaran Chelsea bukan cuma butuh gaya permainan yang enak dilihat.

Di atas itu, tim sangat ingin hasil maksimal karena mereka perlu banyak kemenangan guna mendongkrak posisi di klasemen.

Reaksi pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021.
Reaksi pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021. (RICHARD HEATHCOTE / POOL / AFP)

Tuchel menilai apa yang diperlihatkan pasukan barunya dalam sehari sebagai percikan energi positif.

"Saya menikmatinya karena sangat senang dengan intensitas permainan, sikap, energi, dan kualitas tim saya," katanya, dikutip BolaSport.com dari BBC.

"Kami bermain terorganisasi dan tak pernah kekurangan intensitas."

"Kami meningkat menit demi menit di babak kedua. Dalam hal performa, saya sangat bahagia."

"Sayangnya, kami tak bisa mencetak gol. Jika kami menjaga performa seperti ini, hasil-hasil baik akan datang," tutur eks bos Borussia Dortmund dan Paris Saint-Germain itu.

Tuchel juga langsung menunjukkan preferensi penting dalam penyusunan tim.

Anak emas di era Lampard, Mason Mount, dipinggirkan dari susunan starter.

Tak ada nepotisme sesama warga Jerman karena Tuchel memilih Olivier Giroud sebagai tombak utama ketimbang Timo Werner, yang sedang mengalami paceklik gol.

Penempatan Jorginho dan Mateo Kovacic sebagai gelandang jangkar dobel menunjukkan sinyal Tuchel ingin memaksimalkan pengendalian bola dari pusat lapangan.

Lalu, hal menarik lain adalah mengintip peran Callum Hudson-Odoi sebagai full-back, terutama setelah Ben Chilwell digantikan Christian Pulisic.

Hudson-Odoi yang awalnya menempati sektor sayap penyerangan dalam formasi 4-2-3-1, mundur ke sisi belakang dengan pos ofensif tersebut ditempati Pulisic.

Keputusan itu ada sisi positifnya karena naluri Hudson-Odoi dalam menyerang bisa memompa agresivitas dari lini belakang.

Hal ini tampak dalam kontribusinya menciptakan dua peluang dan melepas satu tembakan akurat.

Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berbicara kepada gelandang Chelsea AS Christian Pulisic selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021.
Pelatih kepala Chelsea Jerman Thomas Tuchel (kanan) berbicara kepada gelandang Chelsea AS Christian Pulisic selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Chelsea dan Wolverhampton Wanderers di Stamford Bridge di London pada 27 Januari 2021. (RICHARD HEATHCOTE / POOL / AFP)

Penampilan Kai Havertz, yang ramai disorot sebagai pembelian gagal Lampard, juga disebut-sebut menunjukkan sinyal perbaikan.

Dia memiliki ruang lebih banyak untuk mengeksploitasi pertahanan lawan, ditandai dengan jumlah tembakan terbanyak (3 kali) bersama Hakim Ziyech.

Bagi Tuchel, tak ada keajaiban datang dalam sehari. Semuanya butuh proses.

Namun, yang sudah dia dapatkan adalah kesan pertama yang positif.

"Saya tidak menyangka tim akan memperlihatkan level seperti itu dari satu kali latihan dan dua pertemuan. Ini memberi saya firasat bagus untuk masa depan," katanya.

"Sungguh tidak adil karena saya tak punya penjelasan untuk siapa pun di tim kenapa mereka tidak bermain."

"Hari demi hari akan membantu saya memahami tim," kata pelatih berusia 47 tahun itu.

Laga kedua Thomas Tuchel di bangku pelatih Chelsea adalah duel versus Burnley di Stamford Bridge, Minggu (31/1/2021).

Artikel ini telah atayang di BolaSport.com dengan judul Evaluasi Debut Thomas Tuchel di Chelsea: Tiki-Tuchel Saja Tak Cukup dalam Sehari

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
13
11
1
1
26
8
18
34
2
Arsenal
13
7
4
2
26
14
12
25
2
Chelsea
13
7
4
2
26
14
12
25
4
Brighton
13
6
5
2
22
17
5
23
5
Man. City
13
7
2
4
22
19
3
23
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas