Nasib Liga 1 2021, Respons Kapolri Baru, dan Sikap Suporter Jika Kompetisi Diizinkan Bergulir
Kapolri baru memberikan responsnya atas permintaan bergulirnya Liga 1 2021. Kapolri sebelumnya menyetop Liga 1 karena pandemi covid-19.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
“Dampak ekonomi juga besar, bukan atlet dan pelatih tapi lingkungan sekitar yang bergantung. Ada penjual minuman, gorengan, penjual jersey. Itu dampaknya luar biasa,” pungkasnya.
Baca juga: Menpora Harapkan Suporter Nonton di Rumah Saja Melalui Televisi Jika Kompetisi Digelar
Hilang Hingga Rp 3 Triliun
Menpora menyebut tak bergulirnya kompetisi bahkan membuat perputaran ekonomi di sepakbola kehilangan triliunan rupiah.
“Dampak ekonomi juga besar, bukan atlet dan pelatih saja tapi ada orang-orang lainnya yang bergantung,” kata Menpora dalam webinar yang diadakan SIWO Pusat, Rabu (3/1/2021).
“Di samping atlet, di situ ada kehidupan penjual minuman, gorengan, tukang parkir, penjual jersey. Jadi dampaknya luar biasa,”
“Saya dapat informasi, itu diperkirakan dalam satu tahun itu diperkirakan kehilangan 2 – 3,5 triliun, bahkan ada klub sekarang yang sudah membubarkan pemainnya,” jelas Menpora.
Baca juga: Respons Ketua Viking Persib Club Atas Keputusan Persib Pinjamkan Geoffrey Castillion ke Klub Italia
Sementara itu pertemuan Menpora dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo diupayakan terjadi 1 – 2 hari kedepan.
Sebelum pertemuan dengan Kapolri, Menpora meminta kepada PSSI, Perbasi dan PBVSI untuk melengkapi aturan penyelenggaraan kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau koordinasi dalam 1-2 hari ini sudah ada, kami akan minta ke cabor untuk memaparkan kembali perencanaan kompetisi, supaya nanti kami sampaikan ke Kapolri,” jelasnya.
Operator Liga 1 dan Liga 2 Bertindak Cepat
Langkah cepat dilakukan Operator kompetisi sepakbola Indonesia, PT LIB menyikapi sinyal positif bakal diizinkannya Liga 1 dan Liga 2 musim 2021 kembali bergulir.
PT LIB menyebut bakal kembali mensosialisasikan panduan protokoler kesehatan kepada seluruh klub Liga 1 dan Liga 2 2021.
Panduan protokol kesehatan itu akan dibuat lebih detail dan secara visual sehingga mudah untuk dimengerti.
“Kami akan membuat sosialisasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh semua pihak,” kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Rabu (3/1/2021).