Sabar AC Milan, Mario Mandzukic Masih Butuh Waktu untuk Kembali Garang
Eks Intr Milan, Giuseppe Bergomi menyebut bahwa AC Milan harus lebih sabar untuk membantu menemukan ketajaman Mario Mandzukic.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRINBUNNEWS.COM - AC Milan diminta untuk lebih sabar lagi dalam membantu menemukan kembali ketajaman Mario Mandzukic.
Komentar tersebut disampaikan oleh eks pemain Inter Milan era 1970-an, Giuseppe Bergomi.
Giuseppe Bergomi menyebut Mario Mandzukic memiliki gaya bermain yang berbeda jauh dengan Zlatan Ibrahimovic.
Baca juga: Pengorbanan AC Milan untuk Derby della Madonnina Berujung Petaka, Tanggung Jawab Pioli Dinanti
Baca juga: Hasil Liga Eropa - Baru Main Tapi Cedera Regista AC Milan Ini Sudah Kambuh Lagi, Pioli Menyesal
Pada awalnya, kedatangan Maruio Mandzukic diharapkan mampu menjadi pelapis yang sepadan bagi Zlatan Ibrahimovic.
Memiliki postur yang mirip dengan Ibra, plus pernah bermain bagi Juventus menjadi nilai tambah AC Milan berhasil mendapatkannya.
Namun sejauh ini, bomber 34 tahun asal Kroasia itu belum memberikan performa yang menjanjikan bersama Rossoneri.
Bahkan di laga debutnya sebagai starter, Mario Mandzukic gagal berbuat banyak, tepatnya saat menghadapi Crvena Zvezda.
Laga lanjutan babak 32 besar Liga Eropa duel antara Crvena Zvezda vs AC Milan berakhir lewat skor imbang 2-2
Namun sayang, pada laga tersebut Mandzukic gagal menunjukkan tajinya sebagai striker jempolan.
Kurang gregetnya penampilan striker asal Kroasia itu membuat Giuseppe Bergomi angkat bicara.
Menurut pria asal Italia itu, AC Milan masih membutuhkan waktu untuk bisa menemukan kembali ketajaman sang striker gaek 34 tahun itu.
"Dengan Mandzukic Anda butuh kesabaran, Anda harus menunggu dan Anda harus mencapai kondisi optimal," terang Bergomi, dikutip dari laman Milannews.
Sebagaimana yang diketahui, Mandzukic memiliki bentuk permainan yang berbeda kontras dengan Zlatan Ibrahimovic.
Jika Ibra merupakan striker yang posisinya pakem di ujung tombak, beda halnya dengan Mario Mandzukic.
Eks striker Juventus itu memiliki peran lain seperti second striker, trequartista, bahkan winger jika dibutuhkan.
Posisi bermain terakhir bahkan ia emban kala membela panji Juventus.
Saat itu Mario Mandzukic harus mengalah kepada Cristiano Ronaldo yang diajdikan ujung tombak penyerangan tim.
Bergomi kemudian menyebut apa yang menjadi perbedaan striker 34 tahun itu dengan Zlatan Ibrahimovic.
Baca juga: HASIL LIGA EROPA: AC Milan Sulit Menang, Stefano Pioli Ogah Sebut Rossoneri Kelelahan
Baca juga: Pengorbanan AC Milan untuk Derby della Madonnina Berujung Petaka, Tanggung Jawab Pioli Dinanti
"Dia bukan Ibrahimovic, Ibra mampu melakukan hal yang mustahil dengan santai."
"Saya menilai bahwa Mandzukic lebih baik dimainkan lebih banyak bergerak ketimbang menjadi paten di tengah (striker)."
"Bahkan jika dibutuhkan, dia juga bisa menysiir sisi sayap."
Saran yang diberikan oleh Bergomi jelas dapat dijadikan solusi oleh Stefano Pioli sebagai pelatih kepala AC Milan.
Di sisi lain, Rossoneri akan melakoni laga kandang di pekan 23 Liga Italia.
Tersaji di San Siro, AC Milan akan menantang sang pemuncak klasemen Serie A, Inter Milan.
(Tribunnews.com/Giri)