Profil Andrea Pirlo, Maestro Kebanggaan Sepak Bola Italia yang Dijuluki I'Architetto
Andrea Pirlo merupakan sosok yang dikenal sebagai salah satu maestro terbaik gelandang sepak bola dunia, ia dijuluki I'Architetto alias sang arsitek.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Berbicara tentang Andrea Pirlo tentu ia sudah banyak dikenal sebagai salah satu maestro terbaik gelandang dalam sejarah sepak bola dunia.
Jago dalam tendangan bebas, visi bermain yang luas, dan ketenangan dalam bermain menjadi atribut yang melekat dalam diri Pirlo.
Kariernya dalam dunia sepak bola tergolong cukup sukses meskipun ia lebih banyak menghabiskannya di tanah Italia.
Brescia, Inter Milan, Reggina, AC Milan, dan Juventus menjadi deretan klub yang cukup beruntung bisa merasakan magis dari seorang Andrea Pirlo.
Pirlo memutuskan pensiun sebagai pesepakbola kala membela klub asal Amerika Serikat, New York City FC.
Tak berselang lama setelah memutuskan pensiun pada tahun 2018 silam sebagai seorang pemain pesepakbola.
Andrea Pirlo saat ini sedang menikmati perjalanan kariernya sebagai juru taktik Juventus.
Dilansir Footchampion, Andrea Pirlo dilahirkan tepat pada tanggal 19 Mei 1979 di sebuah daerah bernama Flero, Italia.
Ia lahir dari sebuah keluarga kaya dimana ayah kandungnya memiliki perusahaan metal bernama Elg Steel di Brescia.
Pirlo mengawali karier sepak bolanya dengan bergabung Brescia kala masih berusia 13 tahun.
Ia baru bisa melakoni debut bersama tim utama Bresia ketika masih berusia 16 tahun, tepatnya pada tahun 1995 silam.
Awal karier Pirlo sebenarnya tidak berjalan sesuai rencana mengingat ia sempat dipinjamkan ke Inter Milan lalu Reggina sebelum ditarik lagi ke Brescia.
Kesuksesan besar baru diraih Pirlo ketika memutuskan bergabung dengan AC Milan.
Dibawah komando Carlo Ancelotti, Pirlo mampu menjelma sebagai gelandang luar biasa kelas dunia ketika membela AC Milan.
Berkat kehebatan yang dimiliki olehnya, Pirlo banyak dianggap sebagai maestro sepak bola pada kala itu.
Kejeliannya dalam membaca permainan, mengatur tempo, serta visi bermain yang luas membuat Pirlo cukup disegani oleh para gelandang lainnya.
Ketenangannya dalam membawa bola dan akurasi umpan yang luar biasa membuat atribut Pirlo semakin lengkap sebagai seorang maestro lini tengah.
Duetnya dengan Gennaro Gattuso dan Clarence Seedorf membuat lini tengah AC Milan menjadi disegani dalam sejarahnya.
Rentetan gelar juara pun berhasil dipersembehkan Pirlo ketika membela AC Milan mulai dari Liga Champions, Liga Italia, Coppa Italia, Super Coppa Italia, Piala Dunia Antar Klub, dan lain-lain.
Bersama AC Milan, Pirlo seakan mampu menikmati kegemilangan kariernya sebagai seorang pemain sepak bola.
Setelah resmi meninggalkan Milan pada 2011, Pirlo bergabung dengan Juventus. Bersama Nyonya Tua, kemampuannya masih sangat tajam.
Dia bahkan menyumbangkan empat trofi Serie A berturut-turut untuk Bianconeri.
Setelah memainkan 164 pertandingan dan mencetak 19 gol, Pirlo resmi meninggalkan Juventus.
Lalu pindah ke negeri Paman Sam dengan bergabung di New York City.
Sebelum akhirnya ia memutuskan pensiun pada tahun 2018 silam.
Prestasi Pirlo ketika membela tim pada level klub menular ketika ia membela Timnas Italia.
Prestasi terbesar yang berhasil dimenangkan oleh Pirlo ketika memperkuat Gli Azzurri adalah trofi Piala Dunia pada tahun 2006.
Kemenangan melawan Prancis membuat Pirlo bisa mencium trofi Piala Dunia pada tahun tersebut.
Sebuah trofi yang diidam-idamkan oleh setiap orang yang bermain sepak bola di berbagai belahan dunia.
Bahkan, salah satu hal menarik yang perlu diketahui orang-orang yakni Pirlo masih menyempatkan bermain game playstation sebelum malam pertandingan melawan Prancis di final Piala Dunia.
"Saya tak pernah merasakan tekanan, saya tidak mau sedikitpun merasakannya," ungkap Pirlo.
"Saya menghabiskan sore pada Minggu 9 Juli 2006 di Berlin dengan tidur dan bermain PlayStation,"
"Di malam hari, saya keluar dan memenangkan Piala Dunia," begitu kutipan terkenal dalam buku autobiografinya.
Dan terakhir berkat skill dan kemampuannya yang luar biasa, ia banyak dikenal orang dengan sebutan maestro sepak bola.
Dan salah satu julukan yang melekat dalam dirinya, Pirlo dijuluki sebagai seorang I'Architetto alias sang arsitek.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.