Sosok Kevin de Bruyne, Lakon Pemain Buangan Chelsea yang Berkilau Bersama Manchester City
Kejeniusan dalam visi bermain dan akurasi umpan membuat Kevin de Bruyne dipandang sebagai salah satu playmaker terbaik dunia saat ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Manchester City mengusung misi untuk meraih kemenangan 22 laga beruntun ketika menjamu Manchester United, Minggu (7/3/2021) malam ini.
Duel sengit dalam tajuk Derby Manchester tersebut akan diselenggarakan di Stadion Etihad, markas The Citizens.
Salah satu pemain yang dipastikan akan menjadi sorotan utama dalam laga tersebut yakni Kevin de Bruyne.
Kejeniusan dalam visi bermain, akurasi umpan, ketenangan, dan insting yang tajam membuat Kevin de Bruyne dipandang sebagai salah satu playmaker terbaik dunia saat ini.
Sebelum mencapai puncak kariernya bersama Manchester City dan Timnas Belgia pada periode saat ini.
Baca juga: Mengulas Profil Andre Silva, Pemain Buangan AC Milan yang Tampil Menawan di Bundesliga
Baca juga: Layu Sebelum Berkembang Bersama AC Milan, Andre Silva Tak Pedulikan Masa Lalunya
Baca juga: Profil Ruben Dias, Suksesor Vincent Kompany, Dinding Solid Pertahanan Manchester City
Kevin de Bruyne dapat dikatakan pernah mengalami pengalaman buruk dalam karier sepak bolanya.
Salah satunya ketika Kevin de Bruyne menjalani waktu enam bulan menyedihkan bersama Chelsea pada masa silam.
Dibawah besutan Jose Mourinho, Kevin de Bruyne gagal menunjukkan bakat terbaiknya ketika bergabung Chelsea.
Didatangkan dari KRC Genk, Chelsea berharap Kevin de Bruyne bisa menjadi gelandang muda andalan kala itu.
Hanya saja harapan itu sirna ketika Kevin de Bruyne tidak bisa tampil maksimal dibawah arahan Jose Mourinho.
Kevin de Bruyne pun hanya mampu tampil dalam sembilan pertandingan saja selama memperkuat Chelsea.
Catatan tersebut mengindikasikan betapa kelamnya karier Kevin de Bruyne ketika pindah ke Chelsea.
Sebelum akhirnya ia memutuskan hengkang dari Chelsea untuk mencari jalan kesuksesan dalam perjalanan karier sepak bolanya.
Keputusannya untuk hengkang pun terbukti jitu dimana saat ini ia menikmati kesuksesan karier luar biasa bersama Manchester City dan Timnas Belgia.
Baca juga: Profil Bukayo Saka, Aset Terbaik Meriam London, Penyelamat Nasib Arsenal di Liga Eropa?
Bakat terpendam yang dimiliki Kevin de Bruyne tampak bersinar terang utamanya sejak didatangkan oleh Manchester City pada tahun 2015 silam.
Sejak pindah ke Manchester City, Kevin de Bruyne menjelma sebagai salah satu playmaker terbaik dunia.
Ia bahkan mendapatkan julukan sebagai raja assist berkat kelihaiannya dalam menciptakan peluang bagi timnya dalam urusan mencetak gol.
Torehan 60 gol dan 105 assist menjadi catatan luar biasa yang ditorehkan Kevin de Bruyne bersama The Citizens.
Keterlibatan Kevin de Bruyne dalam 165 gol Manchester City itu diciptakan dalam 249 laga saja.
Baca juga: Sosok Tony Adams, Kesetiaan & Bakti Cintanya kepada Arsenal Berbuah Status Legenda Klub
Berbagai gelar juara pun berhasil diraih Kevin de Bruyne berkat sumbangan kontribusinya yang luar biasa itu.
Gelar juara Liga Inggris (2x), Piala FA (1x), Piala Carling (4x), dan Comunity Shield (1x) menjadi raihan trofi Kevin de Bruyne bersama Manchester City.
Kesuksesan besar yang diraih oleh Kevin de Bruyne bersama Manchester City pun akhirnya berbanding terbalik dengan apa yang ia dapatkan ketika membela Chelsea.
Usut demi usut dibalik kegagalan Kevin de Bruyne melakoni karier bersama Chelsea lantaran adanya Jose Mourinho.
Hal itu diakui oleh Kevin de Bruyne yang sangat tersakiti dengan apa yang pernah dilakukan Jose Mourinho pada waktu itu.
"Ada begitu banyak hal tentang hubungan saya dengan Mourinho," akui Kevin de Bruyne kepada Sky Sports.
Eks pemain Wolfsburg itu menjelaskan ketika Mourinho memanggil dirinya menuju kantor pelatih utama.
Baca juga: Mengulas Alasan Performa Melempem Manchester United, Bruno Fernandes Rindukan Paul Pogba?
Baca juga: PROFIL Joao Cancelo, Pemain Serba Bisa Milik Manchester City hingga Tak Sabar Hadapi Setan Merah
Kevin de Bruyne menyebut momen itu alasan mengapa ia harus meninggalkan Chelsea pada masa silam.
"Ketika itu Mourinho menelpon saya untuk ke kantornya pada bulan Desember dan itu mungkin momen perubahan hidup terbesar kedua saya," jujur De Bruyne.
"Dia memiliki beberapa dokumen di depannya dan lalu berkata "satu assist, nol gol, sepuluh pemulihan bola saja,".
"Saya butuh waktu satu menit untuk memahami apa yang dia lakukakn, lalu Mourinho membaca statistik para pemain lainnya mulai dari Willian, Oscar, Mata, Schurlle, dan itu itu berbunyi seperti 5 gol, 10 assist, aatu apapun itu," tambahnya.
Lebih lanjut, Kevin de Bruyne mencoba membela diri karena ia merasa penilaian itu tidak adil mengingat waktu bermain yang minim.
"Lalu, Mourinho menunggu saya untuk mengatakan sesuatu dan pada akhirnya saya membela diri," tegas Bruyne.
"Tapi beberapa dari orang ini memainkan 15, 20 pertandingan?,".
"Saya hanya memainkan tiga laga saja, jadi semuanya berbeda kan," tanyanya.
Baca juga: VIDEO Insiden Lionel Messi Gebok Perut Pemain Sevilla, Wasit Cuek, Tak Ada Penalti
Hingga pada akhirnya Kevin de Bruyne seperti muak dan jalan terbaik yang harus ia ambil yakni keluar dari Chelsea.
"Aneh, saya sangat jujur, saya berkata saya merasa klub tidak benar-benar mengingkan saya disana, aku ingin bermain sepak bola, jual aku," kenang Kevin de Bruyne.
"Saya akhirnya memutuskan pergi karena saya merasa tidak memiliki kesempatan untuk bermain saat itu,".
"Itu adalah keputusan terbaik meninggalkan Chelsea dan pergi ke tempat dimana saya merasa bisa memulai permainan lagi," tutup pemain berusia 29 tahun tersebut.
Dan benar saja Kevin de Bruyne mampu menuai kesuksesan besar setelah hengkang dari Chelsea.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)