PROFIL Roberto Donadoni - Allenatore yang Berani Tolak AC Milan demi Profesionalitas
Roberto Donadoni, pelatih asal Italia yang berani menolak AC Milan demi menjaga identits dan profesionalitasnya sebagai Allenatore.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Nama Roberto Donadoni jelas bukan menjadi sosok yang asing bagi pecinta sepak bola Italia.
Karier Roberto Donadoni sebagai pemain dan pelatih tak bisa dipandang sebelah mata.
Semasa masih bermain sebagai pesepakbola aktif, Roberto Donadoni pernah membela panji AC Milan.
Hanya terdapat dua tim Serie A yang pernah menggunakan jasa pria kelahiran Bergamasco, Italia tersebut, yakni Atalanta dan AC Milan.
Baca juga: AC Milan Dapat Guyuran Rp 1,7 Triliun, Siapa Saja Pemain yang Akan Dibeli? Ini Proyeksinya
Baca juga: Pintu Inter Milan Tertutup Rapat, Radja Nainggolan Berkutat di Tim Gurem Liga Italia
Selama berkarier sebagai pesepakbola profesional, Donadoni membukukan 560 pertandingan dengan lesakan 36 dan 73 assist untuk level klub.
Setelah memutuskan untuk penisun di awal tahun 2000, Donadoni memilih meneruskan kariernya di cabang olahraga yang membesarkannya namanya.
Ia kemudian menjadi pelatih, di mana sejumlah tim-tim elite Eropa pernah menggunakan jasanya.
Sebut saja AS Monaco, Genoa, Livorno, AC Milan, Napoli, Parma dan Bologna pernah menggunakan jasa Roberto Donadoni.
Namun siapa sangka, pelatih 57 tahun itu pernah berani menolak untuk kembali membesut AC Milan.
Tepatnya pada tahun 2019 ketika AC Milan mendepak Marco Giampaolo dari kursi pelatih.
Donadoni pun membuat pengakuan bahwa dirinya menolak lamaran Rossoneri karena alasan profesionalitas sebagai pelatih.
Saat itu, pria asal Italia tersebut masih menangani klub Liga China, Shenzhen.
Di mana kontraknya baru akan habis Desember 2019. Sedangkan AC Milan melepas Giampaolo pada Oktober 2019.
Tak pelak pinangan yang dilayangkan Rossoneri ditolak mentah-mentah oleh Donadoni.
Ia memilih menghormati kontraknya ketimbang meninggalkan klub liga China tersebut.
"Galliani tidak pernah menghubungi saya, tetapi saya berbicara dengan Milan ketika mereka ingin menggantikan Giampaolo," terang Donadoni, seperti yang dikutip dari laman Football Italia.
"Namun saya menolaknya saat itu."
"Saya masih memiliki kontrak dengan Shenzen hingga Desember," tambahnya menjelaskan.
Kini, Donadoni yang lagi nganggur setelah terakhir kali membesut Shenzhen, mengatakan niatnya untuk kembali melatih.
"Sekarang, saya bersedia kembali melatih, saya ingin menghirup atmosfer sepak bola, tetapi saya ingin memulai dari awal musim," tambah Donadoni.
Perjalanan Karier Roberto Donadoni
Roberto Donadoni adalah Allenatore (pelatih) dan pemain bola asal Italia.
Ia memulai kariernya sebagai seorang pemain bola profesional di Atalanta sampai musim 1986-1987.
Ketika dia menjadi bagian dari keluarga Rossoneri di klub asal Italia, AC Milan yang berjulukan The Dream Team, dan meraih kesuksesan.
Donadoni adalah salah satu dari pemain gelandang terbaik asal Italia pada masanya: taktik, hebat dalam kecepatan, menggiring, merintangi dan menembak, permainannya tidak memiliki batasan.
Performanya yang lebih baik terjadi di area yang tepat dan dia juga mendapatkan hasil yang baik dan tepat.
Selama kariernya, ia memenangkan semua yang bisa ia harapkan.
Ia menjalani dua musim di Amerika dimana ia bermain untuk New York Metrostars, tetapi pada tahun 1997, dipanggil kembali oleh Fabio Capello.
Ia bertahan selama 2 musim memakai jersey Rossoneri sebelum pindah ke Saudi Arabia.
Lelaki kelahiran 9 September 1963 di Cisano ini memulai karir kepelatihannya di tahun 2001 bersama Lecco. Karir kepelatihannya menanjak saat ia dipinang oleh Livorno.
Meskipun sempat pindah ke Genoa dan membawa tiga kekalahan dari tiga pertandingan, Ia kembali ke Livorno dengan meraih hasil yang cukup memuaskan.
Ia secara mengejutkan membawa Livorno yang baru promosi ke peringkat sembilan Serie-A Italia dan membuat Cristiano Lucarelli menjadi Top Skorer Liga Italia Serie A saat itu.
Karir kepelatihan yang gemilang bersama Livorno membuat Donadaoni didapuk sebagai pelatih timnas Italia menggantikan Marcello Lippi.
Namun kiprahnya kurang memuaskan sehingga ia dipecat. Akhirnya ia kembali melatih klub Serie A, yakni Napoli dan Cagliari sebelum akhirnya berakhir d Shenzhen.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.