PROFIL Brahim Diaz: Captain Tsubasa jadi Inspirasi, Gelandang AC Milan yang jadi Bayangan Calhanoglu
Brahim Diaz, gelandang AC Milan yang mengawali kecintaannya terhadap sepak bola berkat anime Jepang, Captain Tsubasa.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Brahim Diaz, gelandang AC Milan yang masih berstatus pinjaman dari Real Madrid.
Bagi pecinta Liga Italia, khususnya pendukung setia AC Milan, Milanisti tentu tak asing dengan nama Brahim Diaz.
Pemain yang memiliki posisi murni sebagai gelandang serang itu menjadi satu di antara amunisi kunci andalan Stefano Pioli.
Baca juga: JADWAL Liga Italia Akhir Pekan Ini: AC Milan vs Sampdoria, Torino vs Juventus, Bologna vs Inter
Baca juga: Aksi Kekerasan Eks Inter Milan Fredy Guarin Terhadap Keluarganya, Sempat Berontak Lawan Polisi
Meskipun memiliki posisi bermain natural sebagai gelandang serang, namun di bawah kendali Pioli peran Brahim Diaz diubah.
Mantan pemain Manchester City itu kerap dioperasikan sebagai winger ketimbang trequartista alias penyerang lubang.
Stefano Pioli secara jeli melihat bahwa akurasi passing dan kecepatan yang dimiliki oleh Brahim Diaz membuat pemain asal Spanyol cocok untuk menyisir sisi flank penyerangan Rossoneri.
Di sisi lain, alih fungsi permainan Brahim menjadi alternatif bagi dirinya yang kesulitan untuk menembus kekuasaan mutlak Hakan Calhanoglu sebagai gelandang serang.
Artinya, Brahim Diaz sejauh ini hanya menjadi bayang-bayang Hakan Calhanoglu.
Pemain yang masih menjadi milik Real Madrid itu dapat bermain di posisi naturalnya jika Hakan Calhanoglu terkena akumulasi kartu ataupun mengalami cedera.
Namun dengan keputusan Pioli mengubah sedikit fungsi peran Brahim Diaz, pemain 21 tahun itu lebih banyak mendapatkan menit bermain sebagai pemain sayap.
Dilansir laman Transfermarkt, Brahim Diaz memiliki nama lengkap Brahim Abdelkader Diaz dan lahir di Malaga, Spanyol 3 Agustus 1999.
Brahim Diaz merupakan alumni akademi Malaga dari tahun 2010 hingga 2013. Setelahnya, Brahim Diaz merantau ke Inggris dengan masuk akademi Manchester City di usia 14 tahun.
Brahim Diaz pindah ke Manchester City pada tahun 2015 di usia 16 tahun dengan nilai kontrak £200ribu.
Tak butuh waktu lama bagi Brahim Diaz untuk menembus skuat utama Manchester City.
Brahim Diaz melakoni debut untuk City pada usia 17 tahun 49 hari, melawan Swansea di Piala Liga Inggris 2016/2017.
Pada 21 September 2016, Brahim Diaz melakoni debut bersama Manchester City.
Brahim Diaz datang sebagai pemain pengganti di menit ke-80 menggantikan Kelechi Iheanacho saat melawan Swansea City.
Lima hari kemudian ia menandatangani kontrak profesional pertamanya dengan Manchester City untuk tiga tahun.
Tak lama setelah itu, Brahim Diaz mendapatkan kesempatan tampil di Liga Champions pada musim 2017/2018.
Brahim Diaz adalah pemain kedua termuda (18 tahun) dalam sejarah Manchester City yang mampu bermain di Liga Champions.
Penampilannya yang mengkilap membuat Real Madrid kepincut.
Akhirnya pada bursa transfer musim dingin, El Real memboyongnya dengan mahar 17,3 juta euro (Rp 281 miliar) plus 7,3 juta euro (Rp 118 miliar) .
Namun kurangnya menit bermain dan kesulitan menembus skuat utama membuat Brahim disekolahkan lebih dahulu ke AC Milan.
Tepatnya pada bursa transfer musim panas tahun lalu.
Dilansir laman Gianluca Di Marzio, Brahim Diaz menceritakan bagaimana dirinya mulai suka dengan olahraga sepak bola.
Semuanya berawal dari anime asal Jepang, Captain Tsubasa yang kebetulan bergenre sport.
Kecintaan Brahim Diaz kepada si kulit bundar kian besar setelah menonton Captain Tsubasa yang memiliki nama Oliver Hutton di Spanyol.
Brahim menempelkan poster Tsubasa Oozora di dinding rumahnya. Harapannya satu, mengikuti jejak sang idola bermain di kancah tertinggi.
Rupanya, jalan karier Diaz sedikit berbeda dari Tsubasa. Diaz tidak bermain di klub Tsubasa, Barcelona, melainkan menuju sang rival, Real Madrid.
(Tribunnewws.com/Giri)
Ikuti berita AC Milan