Isu Pelecehan oleh Eks-Timnas U-19, Cermin Adanya Permasalahan Serius Psikologi Pemain
isu pelecehan yang ramai jadi perbincangan publik sepakbola itu cerminan adanya permasalahan serius atas psikologi pemain muda.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury menilai dunia sepakbola mengalami perubahan pesat.
Bukan cuma soal perubahan teknis seperti taktik, gaya bermain, fisikalitas pemain, faktor nonteknis di luar itu juga sangat berpengaruh terhadap performa pemain bahkan tim, salah satunya kemudahan publikasi.
Berkaca dari kasus Yudha Febrian, eks-pemain Timnas U-19 yang kembali membuat masalah, Imran mengatakan seluruh pelatih harus menanggapi permasalahan itu dengan serius.
Menurut dia, isu pelecehan yang ramai jadi perbincangan publik itu cerminan adanya permasalahan serius atas psikologi pemain muda.
Baca juga: Yudha Febrian Kembali Berulah, Djajang Nurdjaman: Kelihatannya Susah Berubah Nih Anak
Hal itu harus jadi perhatian yang harus segera ditangani.
Caranya, pelatih saat ini harus dituntut bisa memahami kondisi psikologis tim bahkan individu pemain.
Materi itu, kata Imran, juga ada dalam materi kepelatihan yakni mengenai psikologis pemain.
“Ya, sekarang ini menjadi pelatih tidak cuma melatih hal-hal tentang bola saja, tapi juga jadi pelatih harus seperti guru. Harus dekat ke pemain, paham psikologis pemain apalagi pemain muda yang belum matang cara berpikirnya,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Kamis (20/5/2021).
Baca juga: Soal Kasus Yudha Febrian, Ketum PSSI: Selesai Karier Kamu. . . .
“Dalam materi kepelatihan itu juga ada, bagaimana menangani pemain agar tidak terjadi star syndrome lah istilahnya. Karena kita tahu pemain datang dengan latar belakang yang berbeda, ada yang dulunya miskin begitu dapat uang banyak kan kaget, terus foya-foya,” lanjut Imran.
“Nah peran pelatih sekarang harus ada di situ. Harus bisa menjadi motivator, memberikan pesan yang positif agar pemain muda tidak salah langkah. Ya memang harus ekstra lah sekarang jadi pelatih,” jelasnya.
Baca juga: Eks-Timnas 19 Lecehkan Wanita, Barito Putera Tegaskan Yudha Febrian Bukan Pemainnya Lagi
Lebih lanjut, eks pemain Timnas Indonesia mengatakan hadirnya kemudahan publikasi di zaman sekarang ini yakni melalui sosial media jadi hal sangat bagus bagi pemain.
Tapi dampak buruknya bakal terasa apabila menggunakannya tidak dengan bijak.
Untuk itu ia selalu mengingatkan agar para pesepakbola muda Indonesia yang tengah naik daun khususnya agar bijak menggunakan sosial media.
Baca juga: Heboh Isu Pelecehan Wanita oleh Yudha Febrian, Imran Nuhumarury Singgung Soal Star Syndrome
“Kita sadari bersama kalau zaman sekarang dengan dulu waktu saya jadi pemain itu berbeda sekali. Sekarang pemain mudah sekali terkenal meskipun tidak bagus-bagus amat mainnya. Dengan sosial media, orang-orang di luar sana bisa tahu siapa kita,” kata Imran.
“Medsos buat pemain mudah dikenal dan mendapatkan popularitas, tapi perlu diingat medsos juga bisa buat pemain jatuh. Makanya saya selalu ingatkan kepada pemain muda, medsos itu bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri tapi jangan sampai kebablasan karena itu malah jadi bumerang buat kalian,” pungkasnya.