Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Inter Milan, Juventus hingga AC Milan Wajib Keluar dari Tradisi Kolot untuk Juarai Liga Champions

Petuah Arrigho Sacchi untuk AC Milan, Inter Milan, Atalanta dan Juventus untuk bisa tampil digdaya di Liga Champions.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Inter Milan, Juventus hingga AC Milan Wajib Keluar dari Tradisi Kolot untuk Juarai Liga Champions
Twitter/ChampionsLeague
Trofi Liga Champions 2017-2018. 

TRIBUNNEWS.COM - Bekas pelatih AC Milan, Arrigo Sacchi membeberkan analisisnya mengapa tim-tim Serie A Liga Italia yang mentas di Liga Champions tak bisa berbicara banyak.

Lebih dari 10 tahun tim Liga Italia tak pernah menjuarai kompetisi Liga Champions.

Terakhir kali klub Liga Italia yang mampu merengkuh trofi si Kuping Besar ialah Inter Milan.

Baca juga: Lengkapi Cerita Manis Bersama Juventus, Cristiano Ronaldo Tinggal Butuh Gelar Liga Champions

Baca juga: Final Liga Champions - Jangan Sedih Pep! Kiprah Sergio Aguero di Manchester City Belum Usai

Arrigo Sacchi
Arrigo Sacchi (zimbio.com)

Capaian ini ditorehkan Nerazzurri musim 2009/2010 saat tim kota Milan tersebut diarsiteki oleh Jose Mourinho.

Selepas periode Inter Milan pamer kedigdayaan, tak ada satupun klub Liga Italia yang mampu mengulang capaian serupa.

Sejatinya, Juventus memiliki dua peluang untuk merajai kompetisi Liga Champions.

Namun sayang, dua kali final Liga Champions yang dirasakan oleh Juventus justru berakhir pilu.

Berita Rekomendasi

Bianconeri pernah merasakan dua kali partai final Liga Champions setelah Inter Milan.

Tepatnya tahun 2015 melawan Barcelona dan 2017 bentrok dengan Real Madrid. Namun dua pertemuan dengan klub LaLiga itu berujung kekalahan.

Kiper Juventus Italia Gianluigi Buffon memegang trofi pemenang saat para pemain Juventus merayakan kemenangan final pertandingan sepak bola Piala Italia (Coppa Italia) Atalanta vs Juventus pada 19 Mei 2021 di stadion Citta del Tricolore di Reggio Emilia.
Kiper Juventus Italia Gianluigi Buffon memegang trofi pemenang saat para pemain Juventus merayakan kemenangan final pertandingan sepak bola Piala Italia (Coppa Italia) Atalanta vs Juventus pada 19 Mei 2021 di stadion Citta del Tricolore di Reggio Emilia. (Miguel MEDINA / AFP)

Paceklik gelar Liga Champions yang dialami oleh tim Serie A membuat eks Allenatore AC Milan, Arrigo Sacchi prihatin.

"Sekarang mari kita lihat ada empat tim Liga Italia yang musim depan berkiprah di Liga Champions," terang Sacchi, dikutip dari laman FCInternews.

"Liga Italia telah kehilangan trofi Liga Champions sejak 2010. Satu di antara menjadi sorotan ialah kami (Liga Italia) tak mampu mengulanginya lebih dari 11 tahun."

"Faktanya torehan negatif ini jelas menjadi sorotan," tambah juru taktik asal Italia.

Oleh karena itu, Sacchi memberikan petuah kepada tim-tim yang akan berlaga di Liga Champions musim depan.

"Saya sangat senang dengan perubahan yang terjadi di Liga Italia. Banyak tim yang sudah keluar dari pola permainan kuno."

Pelatih Italia Inter Milan Antonio Conte (tengah), para pemain dan staf merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Sampdoria pada 08 Mei 2021 di stadion San Siro di Milan. Inter memastikan 'Scudetto' untuk ke-19 kalinya setelah rival terdekatnya Atalanta ditahan imbang 1-1 di Sassuolo pada 02 Mei 2021 lalu.
MIGUEL MEDINA / AFP
Pelatih Italia Inter Milan Antonio Conte (tengah), para pemain dan staf merayakan di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Inter Milan vs Sampdoria pada 08 Mei 2021 di stadion San Siro di Milan. Inter memastikan 'Scudetto' untuk ke-19 kalinya setelah rival terdekatnya Atalanta ditahan imbang 1-1 di Sassuolo pada 02 Mei 2021 lalu. MIGUEL MEDINA / AFP (MIGUEL MEDINA / AFP)

"Ini menjadi penanda yang baik, karena syarat untuk bisa bermain bagus di Lifa Champions ialah intensitas permainan."

"Anda tak cukup untuk menguasai bola, namun juga dibutuhkan permainan menyerang yang tajam. Sekecil apapun peluang harus dimanfaatkan seorang striker menjadi gol," tukasnya.

Sacchi memang terkenal sebagai inisiator permainan menyerang di Liga Italia.

Ia mendobrak tradisi kolot dengan mengandalkan pertahanan plus permainan grendel.

(Dari kiri) Penyerang Norwegia AC Milan Jens Petter Hauge, gelandang AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers, bek Portugal AC Milan Diogo Dalot, gelandang Spanyol AC Milan Brahim Diaz dan gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu merayakan kemenangan setelah AC Milan mengamankan kualifikasi mereka ke Liga Champions di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo vs AC Milan pada 23 Mei 2021 di stadion Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo.
(Dari kiri) Penyerang Norwegia AC Milan Jens Petter Hauge, gelandang AC Milan Belgia Alexis Saelemaekers, bek Portugal AC Milan Diogo Dalot, gelandang Spanyol AC Milan Brahim Diaz dan gelandang Turki AC Milan Hakan Calhanoglu merayakan kemenangan setelah AC Milan mengamankan kualifikasi mereka ke Liga Champions di akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo vs AC Milan pada 23 Mei 2021 di stadion Atleti Azzurri d'Italia di Bergamo. (Marco BERTORELLO / AFP)

Bagi Sacchi, permainan tak hanya menghibur namun juga atraktif dalam sisi ofensif. Filosofinya pertahanan terbaik adalah penyerangan.

Oleh karena itu, keempat tim yang mentas di Liga Champions musim depan wajib keluar dari tradisi kuno yang dimiliki Liga Italia.

Musim depan, terdapat empat wakil Serie A di kompetisi elite benua biru, meliputi AC Milan, Inter Milan, Juventus dan Atalanta.

Wajib ditunggu bagaimana saran dari seorang Arrigo Sacchi dapat diterapkan keempat tim tersebut saat berkiprah di iga Champions.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita Liga Italia dan Liga Champions

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas