Fabio Capello Temukan Penyebab Kegagalan Manchester City di Final Liga Champions, Salahkan Guardiola
Menurut Capello, nama Pep Guardiola lah yang harus bertanggung jawab atas kekalahan Manchester City di Final Liga Champions.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Fabio Capello temukan penyebab kegagalan Manchester City di Final Liga Champions 2020/2021 yang berakhir kekalahan saat menghadapi Chelsea.
Manchester City menelan kekalahan 0-1 atas Chelsea dalam Final Liga Champions di Estadio Do Dragao, Portugal, Minggu (30/5/2021) dini hari.
Gol winger Chelsea, Kai Havertz pada babak pertama menit 42 membuat Manchester City gagal meraih gelar juara Liga Champions.
Kegagalan Manchester City di Final Liga Champions membuat banyak pihak memberikan komentarnya.
Baca juga: Chelsea Juara Liga Champions, Aksi Malu-Malu NGolo Kante di Depan Trofi Bikin Fans The Blues Gemas
Baca juga: Profil Cesar Azpilicueta, Kapten Chelsea Pemilik Rekor Mentereng usai Menang Liga Champions
Salah satunya yakni Fabio Capello yang pernah menangani Timnas Inggris, Real Madrid hingga AC Milan.
Menurut Capello, nama Pep Guardiola lah yang harus bertanggung jawab atas kekalahan Manchester City di Final Liga Champions.
Guardiola disebut salah dalam menentukan starting eleven Manchester City.
Seperti memasang John Stones yang dinilai kurang bisa bertahan dan salah menempatkan Ilkay Gundogan.
Stones dan Gundogan sendiri bermain selama 90 menit pertandingan saat Manchester City kalah 0-1 di tangan Chelsea.
Selain gagal meraih gelar Liga Champions, kekalahan ini menjadi ketiga beruntun yang diterima Pep Guardiola di musim ini kala melawan Thomas Tuchel.
Rinciannya pada pekan 35 Liga Inggris The Citizens kalah 1-2 dan Semifinal Piala FA (1-0).
Baca juga: Tuah NGolo Kante, Pahlawan Kemenangan Liga Champions, Pencipta Dongeng Indah Sepak Bola
Baca juga: Ungkapan Perasaan Hati Thomas Tuchel Usai Bawa Chelsea Menangi Liga Champions
“Menurut saya, Guardiola melakukan kesalahan dalam starting XI." kata Fabio Capello dikutip dari laman Football-Italia.
"Gundogan di depan pertahanan tidak bisa bertindak sebagai filter lini tengah.
"Stones adalah pemain yang tidak bisa bertahan dan Gundogan tidak bisa menyediakan filter." terang Capello.
“Tim terlihat jauh lebih seimbang di babak kedua, tetapi Manchester City memberi hadiah 45 menit kepada Chelsea dan bisa dengan mudah tertinggal 2-0 pada saat mereka berubah.” imbuh Capello.
Pelatih berusia 74 tahun ini juga memberikan ucapan selamat kepada Tuchel yang berhasil membawa Chelsea memenangi trofi Liga Champions.
Tuchel merupakan pelatih yang datang di musim dingin ini untuk menggantikan Frank Lampard.
Selama ditunjuk menjadi pelatih Chelsea, Tuchel mencatatkan 31 pertandingan dengan 20 rasio kemenangan, 6 imbang dan sisanya kalah.
“Chelsea berhutang banyak kepada Tuchel.
"Dia menunjukkan bahwa mereka telah melakukan investasi yang tepat dan mendapatkan yang terbaik dari para pemain ini sehingga mereka menghabiskan banyak uang." tandas Capello.
Terlepas dari itu, Chelsea sukses meraih gelar Liga Champions keduanya.
Trofi si Kuping Besar pertama kali diraih oleh Chelsea pada musim 2011/2012 di bawah kendali Roberto di Matteo.
Berita terkait Liga Champions
(Tribunnews.com/Ipunk)