Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Profil Peter Gulacsi, Kiper Timnas Hungaria di Euro 2020, Dibuang Liverpool, Diidamkan Pep Guardiola

Berikut adalah profil Peter Gulacsi, kiper utama Timnas Hungaria, dibuang Liverpool diidamkan Pep Guardiola

Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
zoom-in Profil Peter Gulacsi, Kiper Timnas Hungaria di Euro 2020, Dibuang Liverpool, Diidamkan Pep Guardiola
LASZLO BALOGH / AFP
Kiper Hungaria Peter Gulacsi (belakang) bereaksi ketika penyerang Portugal Cristiano Ronaldo (depan) melewatkan peluang gol pada pertandingan sepak bola Grup F UEFA EURO 2020 antara Hungaria dan Portugal di Puskas Arena di Budapest pada 15 Juni 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Hungaria memang harus menelan pil pahit setelah tumbang 0-3 dari Portugal di ajang Euro 2020.

Bermain di Puskas Stadium, Luis Orban dan kawan-kawan gagal memberikan hasil positif bagi publik Hungaria.

Namun, yang harus diingat, laga ini merupakan kompetisi Eropa pertama bagi Peter Gulacsi bagi Hungaria.

Meskipun tumbang dengan skor yang cukup mencolok, tapi penampilan Gulacsi wajib diberikan kredit.

Setidaknya, empat penyelamatan gemilang dilakukannya di sepanjang laga dan penampilannya merangkum perjalanan kariernya selama ini.

Sempat dianggap flop di Liverpool, Gulacsi membuktikan kualitasnya dan mengemas sejumlah prestasi bersama dengan klubnya saat ini, RB Leipzig.

Baca juga: Serba-serbi Euro 2020: Rudiger Tertular Kebiasaan Suarez, Pogba Ikhlas Jadi Korban Gigitan

Baca juga: 5 Fakta Laga Prancis vs Jerman di Euro 2020, Kutukan Laga Perdana hingga Kisah Piala Dunia 2018

Perjalanan karier yang tidak mudah bagi Gulacsi. Ia sempat dianggap talenta masa depan Hungaria setelah tampil apik bersama raksasa Hungaria, MTK Budapest.

Berita Rekomendasi

Liverpool kemudian kepincut mendatangkan Gulacsi setelah sejumlah trial yang dilakukan ternyata memberikan hasil memuaskan bagi jajaran pelatih akademi Liverpool.

Gulacsi akhirnya bergabung dengan The Reds pada musim 2007/2008.

Hanya semusim bermain bagi Liverpool U-18, ia kemudian promosi ke tim senior.

Seperti pemain muda pada umumnya, Gulacsi dipinjamkan ke klub-klub lain untuk mengasah bakatnya.

Gulacsi dipinjamkan ke klub League Two, Hereford United, yang ironisnya, sedang mengalami kebangkrutan.

Saat itu Gulacsi adalah kiper pilihan kelima, tapi situasi berubah menjadi menguntungkan bagi kiper kelahiran 6 Mei 1990 ini.

Di ambang kebangkrutan dan dikelola dengan cara yang buruk, mereka mendatangkan Gulacsi sebagai penjaga gawang kelima mereka musim ini pada Januari 2009.

Kiper utama Hereford United saat itu, Craig Simpson bermain sangat buruk, pemain pinjaman dari Charlton Darren Randolph menolak untuk bermain karena belum digaji.

Sementara dua penjaga gawang lainnya yang juga didatangkan dengan status pinjaman, Matt Murray dan Chris Weale, mengalami cedera yang cukup parah.

Gulacsi harus menunjukkan performa terbaiknya. Pasalnya dengan kondisi keuangan yang buruk, badai cedera juga menjadi alasannya.

Musim itu, Hereford United hanya diperkuat oleh 3 bek tengah dan di awal musim, hanya menyisakan 1 pemain saja di posisi tersebut.

"Pertandingan itu sedikit seperti sesi latihan karena saya memiliki hampir 20 tembakan untuk diselamatkan di setiap pertandingan," kenang Gulacsi kemudian dalam sebuah wawancara dengan Hereford Times,

Tetapi Gulacsi tidak pernah mengeluh. Ia tetap menunjukkan talenta terbaiknya, meski akhirnya gagal menyelamatkan timnya dari degradasi.

Ia kemudian dipinjamkan ke beberapa tim seperti Hull City dan Tranmere Rovers, sebelum akhirnya dianggap siap menjadi kiper Liverpool.

Sayangnya, Gulacsi tidak pernah satu kali pun memperkuat Liverpool.

Ia hanya menjadi pilihan ketiga di belakang Pepe Reina dan Diego Cavalieri.

Pada tahun yang sama tepatnya pada 2009, RB Leipzig resmi berdiri.

Tim ini tumbuh dengan berisi pemain muda, dengan prospek jangka panjang.

Empat musim tanpa satu kalipun berlaga bagi Liverpool, Gulacsi mulai berpikir untuk hengkang.

Pada saat yang sama, RB Leipzig mencari kiper utama setelah berhasil promosi ke Bundesliga 2.

Gulacsi kemudian hengkang ke Jerman. Empat tahun sudah cukup baginya, ditambah kehadiran Simon Mignolet membuatnya yakin bahwa sudah waktunya untuk pindah.

Baca juga: PROFIL Rafa Silva, Pemain Supersub Portugal di Euro 2020, Pelayan Gol Ronaldo ke Gawang Hungaria

Ironisnya, pendukung Liverpool jarang ada yang mengenang kepindahan Gulacsi ke Leipzig.

Sebab posisinya yang dianggap hanya sebagai kiper pelapis.

Namun bersama Rotten Ballen, Gulacsi menunjukkan kualitasnya.

Ia tidak langsung memperkuat Leipzig, tapi dipinjamkan ke tim satelit mereka, RB Salzburg.

Dia membuktikan dirinya selama dua musim yang baik di liga Austria dan manajemen Red Bull tahu bahwa dia siap untuk tantangan yang lebih besar.

Akirnya pada musim 2015, Manajemen mengirimnya ke Leipzig, yang masih berada di Bundesliga 2 pada saat itu.

Bahkan, Gulacsi harus menunggu setengah musim sebelum mendapat kesempatan bermain lagi.

Dia diusir keluar lapangan di final Piala Austria dalam pertandingan terakhirnya untuk Salzburg, dan dengan demikian diskors selama empat pertandingan di Jerman.

Penjaga veteran Swiss Fabio Coltorti, yang bermain untuk Leipzig sejak 2012, terus bermain luar biasa, dan membuat Gulacsi harus duduk di bangku cadangan.

Gulacsi sangat ingin menggantikan Coltorti, tapi belajar darinya pada saat yang sama dan menganggapnya sebagai mentor.

Ini adalah alasan ia awalnya menolak untuk mengambil jersey No 1 setelah Swiss pensiun.

"Saya tidak merasa nyaman tentang itu(menggunakan nomor 1), saya harus mendapatkan restunya," katanya.

Posisi Gulacsi sebagai starter sangat kokoh sejak Leipzig memenangkan promosi ke Bundesliga pada 2016.

Namun, pemain Hungaria itu tidak suka menonjolkan diri dan tetap rendah hati, dalam pers.

Ia tidak pernah mempertimbangkan untuk meninggalkan klub yang memberinya segalanya.

Gulacsi adalah kiper top dalam segala hal.

Refleksnya cepat, dia sangat baik dalam menangani umpan silang, umpannya tepat dan caranya membaca permainan dan memainkan bola dengan kakinya menjadi nilai lebih.

Gulacsi sempat diincar Pep Guardiola kala pertama kali menangani Manchester City, ia memuji penampilan Gulacsi yang dianggap "gelandang di bawah mistar".

Namun, sekali lagi, dengan segala kerendahan hatinya, Gulacsi memilih bertahan bersama RB Leipzig.

Pada musim 2017-2018, ia menjadi penjaga gawang terbaik Jerman versi Kicker usai membawa Leipzig menjadi runner up Bundesliga.

Pujian datang dari berbagi penjuru, termasuk Julian Nagelsmann yang kerap menganggapnya terlalu pendiam untuk seorang pemain papan atas.

Musim 2019-2020, Gulacsi sukses membawa Leipzig sampai Semifinal Liga Champions dan di tahun yang sama kontraknya berakhir.

Gulacsi lantas menjadi buruan tim-tim elite dan sekali lagi mencoba dirayu oleh Pep Guardiola.

Namun ia memilih mengabdikan dirinya bersama RB Leipzig hingga 2025.

Gulacsi juga berperan besar dalam membawa timnya lolos ke Euro 2020.

Menarik melihat bagaimana Gulacsi akan membawa Hungaria lolos dari grup maut bersama Jerman, Prancis dan Portugal.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas