Dukung Kebijakan PPKM Darurat, Persib Bandung Tiadakan Latihan Bersama Selama 3 - 20 Juli
Upaya yang dilakukan Persib Bandung yaitu dengan cara meniadakan latihan bersama selama kebijakan PPKM Darurat berjalan mulai 3 hingga 20 Juli mendata
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu kontestan Liga 1 2021, Persib Bandung ikut mendukung kebijakan pemerintah Republik Indonesia terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang akan berlaku mulai 3 hingga 20 Juli 2021.
Upaya yang dilakukan Persib Bandung yaitu dengan cara meniadakan latihan bersama selama kebijakan PPKM Darurat berjalan.
Kini skuad berjuluk Pangeran Biru mengalihkan kegiatan latihan bersama ke program individu di tempat tinggal pemain masing-masing.
Dengan begitu, kebugaran pemain Pangeran Biru diharapkan tetap terjaga dengan baik.
Baca juga: Latihan Perdana Berjalan Lancar, Pemain Anyar Persib Bandung Akui Langsung Temukan Kenyamanan
Baca juga: Robert Alberts Tak Sengaja Ciptakan Belanda Connection di Persib Bandung
Selain penyesuaian dalam hal program latihan, manajemen Pangeran Biru juga melakukan penyesuaian terhadap kegiatan perkantoran dan pelayanan.
Meliputi Persib Official Store beserta 1933 Dapur dan Kopi yang berlokasi di Graha Persib, Jalan Sulanjana No. 17 Kota Bandung.
Seluruh karyawan PT Persib Bandung Bermatabat akan bekerja dari rumah masing-masing.
Sedangkan penjualan Persib Official Merchandise dilakukan secara daring.
Sementara, 1933 Dapur dan Kopi hanya membuka layanan pesan antar karena tidak diperbolehkan makan di tempat dengan jam operasional pukul 09.00 - 18.00 WIB.
Sebelum kebijakan PPKM Darurat, kompetisi sepak bola di Indonesia mencakup Liga 1 dan Liga 2 juga telah mengalami penundaan dari jadwal kick off yang sudah dirancang.
Liga 1 2021 sendiri sebenarnya dijadwalkan melakukan kick off perdana pada 9 Juli 2021.
Namun PSSI dan PT LIB menundanya hingga akhir Juli mendatang akibat lonjakan kasus Covid-19.
Penundaan ini salah satunya mendapat tanggapan dari Robert Alberts selaku nahkoda Persib Bandung.
Menurutnya, penundaan ini seharusnya tak perlu terjadi terhadap para pelaku sepak bola Indonesia mulai dari pemain, pelatih, dan pihak-pihak yang terlibat lainnya.
"Saya tidak bisa menemukan adanya alasan logis dan terlihat tidak adanya rasa menghormati terhadap semua orang bekerja di sepak bola karena ketika semua sudah siap, seseorang bisa menghentikannya lagi," ujar Robert kepada Tribun Jabar, Kamis (1/7/2021).
Pelatih asal Belanda itu mengungkapkan, penunda kompetisi paling bergengsi di Tanah Air itu bukanlah hal yang baik.
Bahkan kata mantan pelatih Arema Indonesia dan PSM Makassar tersebut, penundaan Liga 1 tidak sopan dan jauh dari profesionalitas.
"Jika melihat situasi Covid saat ini dan saat liga dihentikan pada Maret 2020 lalu karena Covid dan itu tidak pernah berubah di Indonesia dan seluruh dunia," katanya.
Robert menambahkan, ketika seluruh dunia mulai kembali menjalankan kompetisinya dengan seperangkat protokol kesehatan yang ketat, Indonesia sampai saat ini justru tidak bisa mengikutinya.
Sepak bola Indonesia dikatakan Robert selalu menghadapi masalah yang sama ketika kompetisi akan kembali digelar.
"Lalu kami sebagai pecinta sepak bola harus menerimanya, dan menunjukkan kesetiaan kepada Persib dan sepak bola Indonesia karena kami percaya liga akan kembali dimulai.
"Ini hal yang selalu dijanjikan. Tapi kami harus mengikutinya begitu juga semua yang terlibat langsung atau tidak dengan sepak bola," ungkap Robert.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)
Ikuti Berita Persib Bandung Lainnya