Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Marco Verratti, Bawa Italia ke Final Euro 2021, Andalan Roberto Mancini, Dipuji Xavi & Dibuang Conte

Marco Verratti, Gelandang Andalan italia dan Roberto Mancini di Euro 2021, yang sangat takut tikus hingga dipuji Xavi

Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Marco Verratti, Bawa Italia ke Final Euro 2021, Andalan Roberto Mancini, Dipuji Xavi & Dibuang Conte
ANDREAS GEBERT / POOL / AFP
Gelandang Belgia Kevin De Bruyne (kiri) menantang gelandang Italia Marco Verratti (kanan) selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Belgia dan Italia di Allianz Arena di Munich pada 2 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pria kecil dengan aksen selatan Italia, terlibat cekcok dengan tetangganya di sebuah flat Paris, Prancis.

Masalahnya sederhana, Pria Italia yang baru pindah ini, memasang antena satelit agar bisa menyaksikan tim kesayangannya, Pescara, berlaga.

Tetangganya merasa pemandangan antena tersebut mengganggunya, dan tanpa pikir panjang beradu mulut dengan pria Italia tersebut.

Namun, berbeda dengan pendatang kebanyakan, pria Italia ini tidak terintimidasi sama sekali, dan memaksa polisi turun tangan melerai keduanya.

Pria Italia tersebut, adalah Marco Marco Verratti kala pertama kali pindah dari Pescara ke Paris Saint-Germain.

Marco Veratti111
Marco Veratti111 (IST)

Baca juga: Italia vs Inggris di Final Euro 2021: Panggung Ideal Gli Azzurri Hapus Memori Kelam 2000 & 2012

Baca juga: Jorginho Bawa Italia ke Final Euro 2021, Sang Oriundo Diprediksi Sarri Menang Ballon dOr

Sosoknya tidak tinggi, hanya 165 sentimeter, namun, ia tidak segan beradu fisik dengan siapapun, ia pemenang di lini tengah dan jadi bagian penting Italia di Euro 2021.

Marco Verratti juga merupakan sosok nasionalis, terdapat foto pria yang ketika lirik lagu kebangsaan Italia Inno di Mameli berkumandang berteriak paling keras, dan membuat ballboy harus menutup telinganya, itulah Marco Verratti.

Berita Rekomendasi

Jika anda bertanya, tepatnya lirik apa yang diteriakkan saat itu, jawabannya adalah Siam pronti alla Morte yang berarti, "Kami siap mati" lirik yang menggambarkan secara jelas bagaimana Marco Verratti di lapangan.

Sebelum gelaran Euro 2021, Marco Verratti mengalami masalah pada lututnya, hanya tekad besar yang membuatnya menginjeksi pain killer untuk membuatnya tetap menjadi bagian skuat Roberto Mancini di Euro 2021.

Sekilas, permainan Marco Verratti mirip dengan Mohamed Kallon, gelandang Inter Milan, yang juga merupakan idola dari Marco Verratti.

Euro 2012 adalah satu-satunya turnamen sebelum Euro 2021 di mana Marco Verratti bermain untuk Italia, dan tekadnya membuat Mancini tidak bisa menggantikannya di lini tengah.

Bersama dengan Jorginho dan Insigne, Marco Verratti adalah kunci permainan Mancini, perannya vital dalam transisi Italia.

Namun, tidak mudah bagi Marco Verratti bermain bagi Italia, di era Conte dan Ventura, ia harus beradaptasi.

Mirip dengan kasus Eriksen di Inter Milan, Conte memaksa Marco Verratti menjadi pemain sentral yang menjadi eksekutor peluang.

Mirip dengan peran Claudio Marchisio atau Arturo Vidal, sedangkan Marco Verratti lebih dari sekedar gelandang sentral.

Marco Verratti adalah mezzala di posseso dalam bahasa Italia, sederhananya, ia adalah pemain dengan kecerdasan taktikal, dan kemampuan membaca ruang.

Ia adalah Xavi bagi Italia, dan tidak heran 4 tahun lalu Marco Verratti diincar Barcelona untuk menggantikan Xavi dan Iniesta.

Gelandang Belgia Kevin De Bruyne (kiri) menantang gelandang Italia Marco Verratti (kanan) selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Belgia dan Italia di Allianz Arena di Munich pada 2 Juli 2021.
Gelandang Belgia Kevin De Bruyne (kiri) menantang gelandang Italia Marco Verratti (kanan) selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA EURO 2020 antara Belgia dan Italia di Allianz Arena di Munich pada 2 Juli 2021. (ANDREAS GEBERT / POOL / AFP)

Baca juga: Titik 12 Pas Antar Tim Bersinar di Euro 2021, Hadiah untuk Italia dan Inggris

“Verratti adalah pemain yang luar biasa,” kata Xavi di The Athletic.

“Saya suka melihatnya bermain, saya suka visinya, umpannya, fakta bahwa dia tidak pernah kehilangan bola.

Dia akan beradaptasi dengan sempurna dengan cara bermain Barcelona.” ujar Xavi kala itu.

Etos kerja prima, ngotot di lapangan dan cerdas, membuat Marco Verratti seolah bisa membaca permainan dan mengarahkannya, bagi Roberto Mancini, ini yang diharapkan dari gelandang berusia 29 tahun ini.

il guffetto, atau si burung hantu kecil adalah julukannya, alasannya? Ia bisa menemukan siapapun di manapun di lapangan dengan umpannya.

Layvin Kurzawa sempat bercanda, bahwa jika anda bersembunyi di champ elysees, anda tetap akan ditemukan oleh Marco Verratti dengan umpannya.

Cerita lucu juga hadir beberapa saat jelang Euro 2021, Marco Verratti adalah musophobic akut, artinya, ia memiliki ketakutan terhadap tikus.

Saat itu sebelum bergabung ke pemusatan latihan bersama untuk Italia, Marco Verratti menginap di hotel dan ketakutan setengah mati ketika melihat tikus di kamarnya, padahal itu, adalah prank untuk sebuah stasiun TV di Paris.

Nasionalisme tetap membara di dada Marco Verratti, ia bahkan menyebut sebelum Final Euro 2021 menghadapi Inggris, bahwa ia siap dicadangkan jika memang itu taktik yang dibutuhkan.

"Ini tidak seperti ketika Anda berada di klub Anda dan berada di bangku cadangan sulit untuk diterima.

"Senang berada di sini mengenakan jersey ini dan mengambil bagian dalam kompetisi di mana Anda bisa mewakili jutaan orang.” ujar Marco Verratti.

Apapun pilihan yang dibuat Mancini untuk Wembley, sungguh sulit mencadangkan Verratti dan tentu memiliki kesempatan untuk melihatnya bermain untuk Italia di panggung ini akan sangat luar biasa.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas