Tim Azzurri Punya Mental Juara, Tak Gentar Meski Alami Gangguan Suara Petasan Sejak Pukul 2 Pagi
Italia menunjukkan mental juara setelah menjadi juara Piala Eropa yang babak finalnya digelar di kandang lawan.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Italia menunjukkan mental juara setelah menjadi juara Piala Eropa yang babak finalnya digelar di kandang lawan.
Selain faktor teknis pertandingan, para pemain juga harus menghadapi sisi non teknis. Gangguan dari suporter Inggris sebagai tuan rumah.
Gangguan itu diterima sejak mereka berada di Hotel. Pada malam hari sebelum kick off laga final, suara dentuman petasan tidak henti-hentinya berbunyi di atas hotel tempat tim Azzurri menginap.
Fans Inggris menyalakan kembang api pada pukul 02:00 pagi dini hari menjelang final bersejarah.
Rekaman menunjukkan bahan peledak berwarna-warni menerangi langit di depan tempat latihan Tottenham di London Utara.
Tim Italia sempat menginap di Myddelton Lodge yang mewah. Penggemar Inggris memposting tentang pertunjukan kembang api dadakan, yang berlangsung di tempat parkir sebuah pub terdekat.
Mereka mengatakan petasan diledakkan sekitar pukul 2.30 pagi ketika tim Italia sedang tidur.
Tapi untungnya untuk Azzuri, semua kamar di hotel benar-benar kedap suara.
Kembang api dinyalakan di tempat parkir dekat hotel
Satu menulis: "Ayo anak-anak Tottenham!! dikutip The Suns.
"Ayo pergi !!"
Sementara yang lain berkata: "Teman lelaki tua saya menyalakan kembang api di penginapan Spurs tadi malam".
Myddelton Lodge - juga dikenal sebagai Spurs Lodge - menawarkan 40 kamar, ruang bioskop, dan BBQ Argentina.
Hotel itu biasa digunakan untuk menampung tim elite menjelang kompetisi dan dirancang untuk memungkinkan tidur malam yang nyenyak - dengan kedap suara dan TV dijauhkan dari tempat tidur.
Ada juga kasur khusus yang dirancang untuk memaksimalkan tidur dan pencahayaan yang disesuaikan tersedia.
FA Inggris juga telah terkena denda 25.000 poundsterling karena "gangguan" yang dibuat fans selama pertandingan.
Termasuk seorang penggemar yang menyorotkan laser pointer ke mata Kasper Schmeichel beberapa saat sebelum penalti Harry Kane.
Seorang juru bicara Boris Johnson mengatakan: "Kami tidak ingin penggemar mencemooh tim lawan. Kami ingin para penggemar menunjukkan dukungan dan rasa hormat," katanya.
Suasana panas di Kota London. Terlepas dari kekhawatiran tentang peningkatan infeksi Covid yang dipicu oleh varian Delta, hari itu dimulai dengan ledakan, di pagi hari, beberapa petasan dan kembang api di sekitar hotel tim nasional yang dilatih Roberto Mancini.
Berita itu, yang dilaporkan oleh Sky News Uk, mengaitkan aksi tersebut dengan segelintir penggemar Inggris.
Namun, tidur Azzurri tidak terganggu. Kemudian, sekitar tengah hari, penonton mulai berduyun-duyun ke stadion, di mana, seperti di semifinal.
Lebih dari 65.000 penonton diizinkan masuk. Belum pernah sebelumnya jumlah peserta yang lebih tinggi dalam acara publik Eropa sejak pecahnya pandemi. Para penggemar yang tidak memiliki tiket juga berusaha merangsek ke dalam stadion.
Banyak fans yang sedang mabuk pada sore hari, datang mengadang bus umum, hingga harus diamankan polisi.
Timnas Italia sukses meraih gelar juara Euro 2020 atau Piala Eropa 2020 seusai mengalahkan timnas Inggris lewat adu penalti dengan skor 3-2.
Final Euro 2020 harus ditentukan lewat adu penalti setelah skor imbang 1-1 bertahan hingga extra time. Akhirnya, Italia jadi juara setelah menang 3-2 dalam adu penalti itu.