Ada Pep Guardiola di Balik Penampilan Gemilang Inggris di Euro 2020
Bos akademi Manchester City, Jason Wilcox, mengungkapkan bagaimana peran Pep Guardiola terhadap Inggris di Euro 2020.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Bos akademi Manchester City, Jason Wilcox, berpendapat bahwa Pep Guardiola memberikan dampak dalam permainan Inggris di Euro 2020.
Banyak yang meragukan apakah Pep Guardiola datang ke Liga Inggris bisa membawa kesuksesan untuk Manchester City pada tahun 2016 lalu.
Pelatih asal Spanyol itu punya catatan gemilang sebelum datang ke Inggris.
Bersama Barcelona dan Bayern Munchen, dia menghasilkan 21 gelar untuk kedua tim tersebut.
Pada akhirnya, Pep Guardiola membuktikan, Manchester City berhasil juara Liga Inggris, FA Cup, hingga Piala Liga Inggris (Carabao Cup) empat musim beruntun, musim 2017/2018 hingga 2020/2021.
Baca juga: Jadon Sancho, Jawaban Kebutuhan Solskjaer untuk Lini Depan Manchester United
Menurut Jason Wilcox, Pep Guardiola menyebarkan paham taktik dengan kecepatan, kekuatan, tekel, menekan, dan berani mengambil risiko.
Pep Guardiola dinilai Wilcox mengubah wajah Manchester City, menjadi salah satu tim dengan kekuatan besar di Eropa, dan dia juga berperan dalam penampilan Inggris di pentas Euro 2020.
Wilcox mengambil contoh saat Inggris melawan Denmark di semifinal Euro 2020 lalu.
Inggris mampu menguasai pertandingan tanpa kepanikan, menang 2-1 di akhir laga, hingga ciri khas penampilan The Three Lions di masa lalu.
Tim asuhan Gareth Southgate kala itu mengemas 53 operan dalam dua setengah menit dalam sorokan penonton di Wembley.
Baca juga: Kata Pelatih Legendaris AC Milan Arrigo Sacchi: Inggris Kecele Catenaccio Italia
Di partai final, trio Manchester City, Raheem Sterling, Kyle Walker, dan John Stones dalam skuat Southgate tampil mengesankan.
Empat tahun Pep Guardiola telah memberikan dampak, bagaimana orientasi pemain Manchester City dalam hal penguasan bola.
Begitu juga dengan dua pemain akademi Manchester City, Phil Foden dan Jadon Sancho yang menghadirkan pesepakbola yang teknis dan cerdas, dilengkapi dengan naluri menyerang yang baik.
"Kami memiliki perpaduan antara gaya Inggris dan Spanyol, tetapi, pada akhirnya, pandangan Pep Guardiola tentang permainan berasal dari Johan Cruyff yang telah mempengaruhi sepak bola Inggris," kata Jason Wilcox, dikutip dari Goal Internasional.
Penting bagi tim menyadari, bahwa saat ini, gol pada menit pertama lebih penting daripada menit ke-30.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris: Potensi Hujan Gol Pekan Perdana, MU & Liverpool Jadi Aktor Utama
"Ada adaptasi, tetapi banyak tim saat ini menghargai cara bermain ini, dan banyak yang menghargai pentingnya menit pertama daripada sebuah gol menit ke-30."
"Cara mencetak gol, cara membangun (serangan) dari belakang dan finis di sepertiga akhir sebagai sebuah tim, dan bermain dengan intensitas tinggi di lini tengah lawan," jelas Wilcox.
Jason Wilcox menegaskan, ini adalah karakter permainan Pep Guardiola yang berkembang sepanjang waktu.
"Cara ini tak diragukan lagi datang dari Pep Guardiola dan dia berkembang sepanjang waktu, dan kita harus mencoba untuk mengikutinya," tegas Jason.
Bukan kebetulan, ada korelasi saat kesuksesan Spanyol di Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 lalu, bagaimana hasil kerja Pep Guardiola dengan Barcelona melahirkan karakter permainan Spanyol.
Begitu juga saat dia berada di Bayern Munchen, Jerman memenangkan Piala Dunia 2014.
Dan saat ini jelas, Inggris menikmati hasil terbaik mereka di turnamen besar sejak era Sir Alf Ramsay, Bobby Moore, dan Geoff Hurst.
Baca juga: Update Bursa Transfer, Griezmann Menuju Inggris, Man City Gila-gilaan Tawar Erling Haaland Rp 2,2 T
Jason Wilcox tak ragu untuk melemparkan pujian dari kerja keras Pep Guardiola yang mampu menunjukkan kepada dunia soal filosofi sepakbolanya, yang kini dianut tim muda Manchester Citu, mulai dari U-18 hingga U-23.
"Kami tidak akan pernah berkompromi dengan gaya kami, dan saya pikir apa yang dilakukan Pep Guardiola membuktikan bahwa gaya permainan ini bisa menang di liga top mana pun di Eropa," tutur Wilcox.
"Ada banyak tanda tanya di awal. Semua orang mempertanyakan Peo, taktiknya, dan pilihannya. Namun bagi saya, dia adalah pelatih terbaik di dunia, dan tentu saja memiliki pengaruh di akademi kami," tambahnya.
Wilcox puas dengan etos kerja klub saat ini, menekankan setiap orang yang berada di tim untuk memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan pemain dan individu yang berbakan.
Jadon Sancho dan Phil Foden adalah bukti nyata saat ini, di mana dua pemain tersebut mampu menjadi yang terbaik.
Jadon Sancho tampil gemilang bersama Borussia Dortmund sebelum memutuskan hijrah ke Manchester United.
Sementara Phil Foden dianugerahi pemain muda terbaik Liga Inggris musim lalu.
Dan kisah mereka akan menjadi panutan bagi pemain akademi Manchester City untuk bisa membuat langkah besar dan mendapat tempat utama dalam tim, baik di klub maupun timnas.
(Tribunnews.com/Sina)