Ricky Massara, Kunci Sukses AC Milan di Bursa Transfer, Pilihan Maldini & Nyaris Gabung Liverpool
Ricky Massara direktur olahraga AC Milan bersama Paolo Maldini, kunci efektifitas Rossonerri di bursa transfer
Penulis: Gigih
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Mike Maignan masuk, langkahnya tenang bersiap untuk sesi foto dan tanda tangan kontrak bersama AC Milan.
Maignan diproyeksikan menggantikan Gianluigi Donnarumma yang memutuskan hengkang ke Paris Saint Germain.
Dalam wawancara perdananya, Maignan menjelaskan alasannya memilih AC Milan setelah hengkang dari Lille.
"Saya memilih Milan setelah berdiskusi dengan (Paolo) Maldini dan (Ricky) Massara.
"Saya tidak bisa mengungkapkan detailnya, tapi ada rencana besar di sini," kata Maignan seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
Ya, Paolo Maldini adalah pria yang sering tersorot di bursa transfer, apalagi nama besarnya sebagai legenda AC Milan, tentu menjadi nilai tambah.
Tetapi siapa Ricky Massara?
Baca juga: Petualangan Bareng AC Milan Berlanjut, Potensi Brahim Diaz Naik Kelas Jadi Penguasa Trequartista
Baca juga: AC Milan, Referensi Belanja Hemat Tapi Cerdas Klub Eropa, Menuai Pujian dari Arrigo Sacchi
Pria asal Turin ini memang nyaris tak terlihat, seperti bayangan dari Maldini.
Massara juga pernah menjadi pemain, posisinya penyerang, ia merupakan jebolan akademi Torino, namun gagal mendapatkan tempat di tim utama.
Lalu, kemudian ia berkarir di tim-tim gurem seperti Pavia, Pescara, Palermo hingga Arezzo.
Ia kemudian memutuskan pensiun pada 2006, dan memulai karirnya sebagai pelatih.
Hingga pada 2008, ia ditawari bekerja di bidang administratif tim, atasannya? Walter Sabatini.
Sabatini adalah pria yang sangat jeli, di posisinya sebagai direktur teknik, ia sangat teliti untuk mendatangkan pemain atau bahkan jajaran direksi.
Dan bakat Massara diendus Sabatini, ia kemudian mengangkatnya sebagai asistennya pada 2009.
Ketika Sabatini hengkang dari Palermo ke AS Roma pada 2011, Massara mengikutinya dan sembari belajar menjadi direktur olahraga dan mengambil lisensi di FIGC.
5 tahun bersama Sabatini, Massara dipromosikan menjadi direktur olahraga AS Roma, menggantikan Sabatini yang memilih hengkang ke Inter Milan.
Namun, di akhir musim, Massara mengikuti Sabatini hengkang ke Inter Milan, namun kembali di Maret 2018ke AS Roma.
Sebagai Sekjen Klub, pengaruh Massara lebih besar.
Ia turut berperan dalam mendatangkan Alisson, Mohamed Salah dan juga Emerson ke AS Roma.
Massari juga berperan besar atas konsistensi AS Roma masuk ke Liga Champions dalam 5 musim terakhir.
AS Roma sejatinya tidak ingin memecat Massara pada 2019, tapi pengeluaran untuk gaji tim sangat besar, dan Massari dianggap sebagai salah satu pihak yang bertanggungjawab.
Sabatini dikabarkan marah besar atas pemecatan Massara, bahkan secara tegas memuji kerja keras Massara di AC Milan.
“Roma membuat kesalahan dengan melepaskan seseorang dengan budaya, pendidikan, dan komitmen yang hebat. Ia tiba pukul 7:30 dan pulang larut malam, klub Giallorossi melakukan kesalahan," kata Sabatini waktu itu.
Dan sejatinya, Massara bukanlah pilihan utama AC Milan sebagai direktur teknik.
Baca juga: AC Milan dan Inter Milan Minggir Dulu, Waktunya Juventus Kembali Jadi yang Nomor Satu!
Setelah Boban mundur dari jajaran direksi, Milan sibuk mencari sejumlah nama sebagai penggantinya.
Nama pertama adalah Igli Tare, yang menyulap Lazio menjadi tim yang tangguh di Liga Italia.
Selain itu ada nama Gianluca Petrachi yang masuk radar, Petrachi adalah direktur Teknik Torino saat itu.
Namun, Igli Tare berikrar setia di Lazio, sedangkan Petrachi ternyata hengkang ke AS Roma, dan Massara kemudian menjadi kandidat.
Maldini punya pengaruh besar, ia melihat prestasi Roma saat itu dan memuji peran Massara, dan ketika Massara dipecat AS Roma, Maldini secara langsung menemui Ivan Gazidis untuk memintanya memilih Massara.
Dan Milan bukanlah tim utama yang dituju Massara, ia nyaris bergabung ke Inter Milan atau Liverpool, bahkan dikabarkan Massara sudah bertemu dengan John Henry selaku pemilik Liverpool.
Namun, proyek yang ditunjukkan Milan membuatnya tertarik, dan dalam tes yang diberikan AC Milan, Massara meraih poin 110 dari kemungkinan 110 poin diperoleh.
Artinya, Massara meraih nilai sempurna dalam tes tersebut.
Dan Massara bersama Paolo Maldini kini menjadi mesin utama Milan di balik layar, keduanya juga berperan penting di balik kesuksesan AC Milan musim lalu.
Kini Milan bersiap menuju musim baru, aktifnya Rossonerri di bursa transfer tetap melewati perhitungan cermat Massara.
Musim lalu, Sebagai direktur, keduanya bekerja sangat baik dalam mencari dan membawa pemain baru.
Sejauh ini, Milan telah membawa 12 pemain baru. Mereka datang dengan status pinjaman maupun transfer permanen.
Milan juga sukses mempertahankan Zlatan Ibrahimovic dan pemain kunci lain.
Dari total 12 pemain baru, Milan mengeluarkan dana tidak lebih dari 30 juta euro. Pada titik itulah kerja Maldini dan Massara patut mendapat pujian.
Milan punya nilai tawar bagus dalam negosiasi.
(Tribunnews.com/Gigih)