Luis De La Fuente, Pelatih Spanyol di Olimpiade Tokyo 2021, Percayai Dani Olmo hingga Ceballos
Luis de la Fuente, pelatih Timnas Spanyol di Olimpiade Tokyo 2021, filosofi pemain muda AThletic Bilbao
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Spanyol membuka pertandingan di cabang olahraga sepak bola Olimpiade 2021 dengan cukup mengecewakan.
Membawa sejumlah nama besar, Spanyol harus puas bermain imbang dengan Mesir 0-0 di Sapporo Dome.
Namun, permainan Spanyol sangat menghibur, dan benar-benar mengurung Mesir dalam pertandingan ini.
Semua berubah ketika Daniel Ceballos harus ditarik ke luar lapangan Spanyol sempat seperti kehilangan arah jelang akhir babak kedua.
Tetapi, sosok pria plontos berbadan kekar dengan tenang mengatur para pemain Spanyol dari pinggir lapangan.
Tak jarang ia memanggil pemainnya seperti Dani Olmo, Rafa Mir hingga Pau Torres di laga tersebut.
Luis de La Fuente, memberikan arahan kepada pemain Spanyol untuk tetap bermain menekan di sepanjang laga.
Baca juga: Pembukaan Olimpiade Tokyo 2021 Diwarnai Aksi Protes Warga Jepang di Luar Olympic Stadium
Baca juga: Hasil Lengkap Klasemen Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2021, Brasil & Meksiko di Puncak Argentina Merana
Absennya Ceballos memang berpengaruh kepada permainan Spanyol tetapi de La Fuente dengan tenang membuat pemainnya menjaga tempo.
Pria kelahiran Haro, daerah kecil di timur Basque, Luis de La Fuente sudah sangat dekat dengan Athletic Bilbao sejak masih muda.
Dan tidak heran, ia memiliki catatan 168 penampilan bersama Athletic Bilbao, pria kelahiran 21 Juni 1961 ini kemudian pensiun di Deportivo Alaves pada 1993.
Selama berkarir ia menyumbangkan dua gelar Liga Spanyol, satu Copa Del Rey dan satu gelar Piala Super Spanyol.
Setelah pensiun, ia memutuskan melatih klub regional Basque seperti Protugalete dan Aurerra.
Kemudian, ia menjadi asisten pelatih Bilbao Athletic pada 2006, klub ini adalah tim B Athletic Bilbao yang berlaga di Segunda.
Dan pada 2009, ia kemudian menjadi kepala Bilbao Athletic, sejumlah nama menjadi kekuatan kunci Athletic Bilbao dalam satu dekade kemudian.
Mulai dari Iago Hererin, Iker Muniain, Ibai Gomez hingga Extebarria menjadi salah satu hasil dari perjalanan singkat de La Fuentes di Bilbao.
Ia kemudian mendapatkan tawaran melatih Deportivo Alaves di tahun 2011, namun hanya satu musim.
Pada 2013 ia mendapat tawaran menjadi pelatih Timnas Spanyol u-19, yang kemudian berlaga di Piala Eropa U-19 Yunani.
Baca juga: Jadwal Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2021 Live TVRI & Indosiar Mesir vs Argentina, Australia vs Spanyol
Saat itu, Spanyol diperkuat sejumlah nama yang menjadi tulang punggung Timnas Spanyol saat ini.
Seperti Borja Mayoral, Dani Ceballos, Marco Asensio, Unai Simon, hingga Rodri.
Spanyol keluar sebagai juara setelah mengalahkan Russia dengan skor 2-0, Marco Asensio keluar sebagai pemain terbaik di kompetisi ini.
Sukses membawa Spanyol juara, ia kemudian menggantikan Albert Cilades yang mundur sebagai pelatih U-21.
Bersama Spanyol U-21, De La Fuentes menjadi runner-up Euro U-19 setelah kalah dari Jerman di final.
Namun, yang menjadi sorotan adalah ketika ia mengumumkan nama Dani Olmo masuk dalam skuat pilihannya.
Dani Olmo saat itu masih bermain di Kroasia bersama Dinamo Zagreb setelah dicampakkan oleh Barcelona.
Tampil gemilang bersama Dinamo Zagreb, banyak yang meragukan permainan Olmo, dan bahkan nada sumir muncul ketika De La Fuentes memanggilnya ke Timnas Spanyol.
De La Fuentes tidak peduli dan tetap membawanya, setelah Euro U-19, nama Dani Olmo finish di posisi 11 Golden Boy Award di atas Mbappe.
Prestasinya bersama Spanyol U-19 dan U-21 membawanya masuk sebagai jajaran staff Luis Enrique di tim senior Spanyol.
Dan untuk Olimpiade kali ini, ia menjadi pelatih kepala, dan mengumpulkan skuat yang sama ketika ia melatih U-19 dan U-21.
Nama-nama seperti Pau Lopes, Asensio, Dani Olmo, Rafa Mir, Unai Simon hingga Daniel Ceballos adalah nama-nama yang sudah ditanganinya sejak muda.
Maka tidak heran optimisme hadir dari sang pelatih.
Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata De la Fuente, yang biasa melatih tim Spanyol U-21.
"Saya tidak menghindari pemikiran bahwa kami dapat bersaing dengan semua orang, dan saya ingin para pemain berpikir bahwa mereka dapat bertarung untuk memperebutkan hadiah utama." buka de La Fuente dikutip dari Marca.
“Melihatnya secara objektif, seperti kapasitas yang dimiliki tim ini dan dengan apa yang telah mereka lakukan di kompetisi lain, kami memiliki apa yang kami butuhkan. Mungkin ada tim sebagus kami, tetapi tidak ada yang lebih baik dari Spanyol,” tegasnya.
"Kami ingin mewujudkan mimpi, kami ingin mewujudkannya bersama, dan kami ingin mencapai sesuatu yang memungkinkan kami mencatatkan sejarah," tambah De la Fuente.
“Ini memperkuat perasaan yang dimiliki para penggemar terhadap tim dan membantu kami memulihkan sentimen itu. Segala sesuatu yang telah terjadi selama beberapa minggu dan bulan terakhir telah meningkatkan harapan tentang apa yang dapat dilakukan tim ini di Olimpiade.
"Ini adalah momen yang baik untuk Sepak bola Spanyol dan untuk para pendukungnya," jelas sang pelatih.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.