Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Riccardo Scirea, Putra Legenda Juventus, Kunci Permainan Si Nyonya Tua di Balik Layar

Riccardo Scirea, putra Gaetano Scirea, kini menjadi analis taktik untuk Juventus

Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Riccardo Scirea, Putra Legenda Juventus, Kunci Permainan Si Nyonya Tua di Balik Layar
Juventus.it
Riccardo Scirea (kiri) analis taktik Juventus/Riccardo Scirea, putra Gaetano Scirea, kini menjadi analis taktik untuk Juventus 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Franco Baresi, mungkin menjadi salah satu bek tengah terbaik yang pernah dimiliki Italia.

Tetapi, mundur di 80-an, Baresi selalu kesulitan karena harus bersaing dengan satu nama, Gaetano Scirea.

Baresi baru bisa menembus timnas Italia setelah Gaetano Scirea pensiun pada 1986.

Menjadi legenda di Juventus, kini nama Scirea kembali menjadi kunci Juventus.

Namun, bukan Gaetano, ia meninggal pada 1989, tetapi sang anak, Riccardo Scirea yang kini bergabung ke Juventus.

Bukan sebagai pemain tetapi sebagai Head of match analysis bagi Si Nyonya Tua.

Riccardo Scirea
Riccardo Scirea analis taktik Juventus

Baca juga: Kaio Jorge, Perpaduan Neymar dan Lautaro Martinez, Buruan AC Milan, Juventus hingga Inter Milan

Baca juga: 2 Senjata AC Milan Raih Scudetto 2021/2022, Termasuk Manfaatkan Inter Milan, Juventus & Ibrahimovic

Riccardo Scirea, sudah bersama Juventus sejak 2007, era Claudio Ranieri, dan jabatan Manajer Juventus datang silih berganti, tapi tidak ada yang bisa menggeser dirinya.

Berita Rekomendasi

Pria yang kini berusia 44 tahun ini, memiliki peran penting di Juventus.

Scirea merupakan lulusan Istituto Tecnico La Salle di Torino, dan mengambil jurusan Geometri.

Darah pesepakbola yang kental membuatnya kemudian mengambil spesialis data analisis di Laureato in Scinze Politiche.

Tujuannya? Meskipun tidak pernah bermain bola secara professional, ia merasa sepak bola juga tentang apa yang terjadi di belakang layar.

Visi inilah yang membuatnya fokus untuk bekerja di bidang statistik permainan.

Pada 2005, ia mengambil kurus singkat mengenai cara menganalisis permainan.

FIGC yang memberikan program ini sejatinya paham, statistik memang menjadi sesuatu yang vital bagi sepak bola Italia.

Tetapi, beberapa pelatih enggan mengikuti kelas ini, dan hanya segelintir yang mengikuti kelas tersebut diantaranya Vincenzo Montela, Antonio Gagliardi dan tentu saja Riccardo Scirea .

Di saat yang sama Juventus sedang dalam masa terpuruk usai degradasi ke Seri B karena kasus Calciopoli.

Ketika kembali ke Serie A, perubahan besar terjadi, Agnelli menjadi Presiden klub.

Ia menunjuk Fabrizio Paratici dan Bepe Marotta di jajaran direksi.

Riccardo Siccera masuk sebagai akuntan klub sejak 2004, berpindah tugas menjadi staf analisis Juventus pada 2007.

Perlahan, ia memiliki perang penting di Juventus.

Ia melatih tim muda Juventus di bawah usia 11 tahun, di sinilah Riccardo mulai menerapkan analisis performa untuk pemain.

Hingga akhirnya pada 2012, ia menjadi kepala analisis Juventus.

Bergabung dengan Riccardo Scirea sebagai kolaborator teknis adalah Roberto Baronio dan Antonio Gagliardi.

Yang pertama pernah menjadi pelatih tim nasional Italia U-19, sedangkan yang terakhir pernah menjadi analis pertandingan untuk tim senior yang sukses membawa Italia juara Euro 2021.

Seberapa vital tugasnya?

Salah satu yang mengesankan adalah taktiknya ketika Juventus berjumpa Real Madrid di Semifinal Liga Champions 2014/2015.

Skema Juventus yang merupakan 4-4-2 saat itu berubah menjadi 4-3-1-2, dengan duet Morata-Tevez di depan.

Tetapi satu gelandang serang di belakangs stiker adalah Arturo Vidal, yang saat itu berfungsi menekan Kross untuk tidak bisa mengkreasi serangan.

Hasilnya, Juventus menang 2-1 di Turin dan imbang 1-1 di Madrid.

Selain itu, Ia yang berperan memberikan data Andrea Pirlo ketika dilepas AC Milan karena dianggap sudah habis.

Riccardo juga yang mengajurkan Paratici untuk merekrut Paul Pogba, yang dilepas Manchester United.

Selain itu, ada peminjaman Alvaro Morata yang juga tidak lepas dari peran Riccardo.

Musim lalu, kedatangan Dejan Kulusevski juga tidak lepas dari saran Riccardo Scirea yang melihat sang pemain di Parma.

Meskipun Riccardo Scirea tidak se legendari sang ayah di Juventus, tetapi tentu saja, apa yang dilakukan Riccardo punya peran penting di kubu Si Nyonya Tua.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Atalanta
17
13
1
3
42
19
23
40
2
Napoli
17
12
2
3
26
12
14
38
3
Inter Milan
16
11
4
1
42
15
27
37
4
Lazio
17
11
1
5
32
24
8
34
5
Fiorentina
16
9
4
3
29
13
16
31
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas