Mezzala, Kunci Sukses Barcelona, Manchester City, Juventus hingga Timnas Italia
Mezzala, seniman di tengah lapangan, peran Bernardo Silva, Kevin de Bruyne, Marco Veratti hingga Paul Pogba
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Bernardo Silva menyebut ada peran baru di Manchester City, tetapi ia tidak bisa menjelaskan secara rinci.
Ia menyebut, perannya seperti box to box midfielder, tetapi juga harus bisa membagi bola dan mengatur tempo.
Tidak mudah memang menyebut peran ini, dan beberapa media menulisnya sebagai half-wing, dalam skema W-M medio 1930 an.
Tetapi, di Italia, apa yang diperankan Bernardo Silva memiliki namanya sendiri.
Mezzala, adalah nama posisi yang diperankan Bernardo Silva.
Baca juga: Liga Spanyol Akan Mulai, Real Madrid Dapat Kabar Baik soal Hazard dan Benzema
Baca juga: Ambisi van De Beek di Manchester United, Perubahan Skema Solskjaer & Duet dengan Bruno Fernandes
Bukan hal yang aneh, jika Italia sukses menjadi juara Euro 2021, Roberto Mancini membangun timnya di sekitar tiga pemain, Verratti, Jorginho dan Insigne.
Dua nama pertama adalah Mezzala, Verratti memiliki peran ini di PSG dan Timnas Italia, Jorginho ketika di Napoli dan Hellas Verona.
Mezzala adalah kata jamak dari mezzale yang berari tengah-samping, sebuah term yang digunakan sejak 1930-an.
Dalam sepak bola modern, Mezzala kini menjadi tren dan secara taktikal sangat berperan besar.
Seorang Mezzala wajib memiliki kemampuan sama baiknya dengan kedua kakinya, mengumpan dan berlari hingga menembak.
Ini yang tidak semua pesepakbola miliki, kombinasi taktik dan teknik harus benar-benar dimiliki seorang Mezzala.
Daya jelajah tinggi, penempatan posisi dan mencari celah adalah tugas lainnya, bahkan kemampuan menyerang lewat sayap juga menjadi salah satu syaratnya.
Kompleksitas permainan ini, yang membuat hanya segelintir yang mampu bermain di posisi ini
Verratti menunjukkan betapa vitalnya permainannya di lini tengah.
Ia cepat dalam membangun serangan, kemampuannya menutup ruang juga sama baiknya.
Maka tak heran jika Manuel Locatelli langsung dicadangkan ketika Verratti tampil.
Meskipun mencetak gol di laga kedua, Locatelli tidak secerdas Verratti dalam membangun serangan atau ketika bertahan.
Baca juga: Riccardo Scirea, Putra Legenda Juventus, Kunci Permainan Si Nyonya Tua di Balik Layar
Baca juga: Kaio Jorge, Perpaduan Neymar dan Lautaro Martinez, Buruan AC Milan, Juventus hingga Inter Milan
Alasan matinya Italia di babak pertama Final Euro 2021 tidak lepas dari dimatikannya Veratti oleh Kalvin Phillips.
Di Spanyol, Iniesta adalah contoh sempurna pemain di posisi ini.
Ketika bersama Barcelona dan Timnas Spanyol, posisinya selalu ada di belakang penyerang tetapi juga punya kemampuan defensif.
Satu yang ikonik, tentu bagaimana foto Iniesta berusaha melewati kepungan 5 pemain Italia di Final Euro 2012.
Sedangkan di Inggris, term Mezzala sudah diemban De Bruyne bersama Manchester City.
De Bruyne bukan hanya playmaker, tetapi juga dituntut memiliki kemampuan menyerang dan bertahan.
Peran itu sedikit berkurang dengan masuknya Rodri, De Bruyne memiliki tugas yang lebih ringan dengan mengatur tempo.
Tugas tersebut kini berpindah ke Bernardo Silva.
Bernardo Silva tidak hanya dituntut sebagai winger, ia harus turun menjemput bola dan mendikte permainan.
Ia juga sekaligus harus menghentikan serangan lawan dalam serangan balik.
Selain Marco Verratti, ada nama Paul Pogba saat bermain untuk Juventus dan Sergej Milinkovic-Savic.
Baca juga: Paul Pogba Salah Satu Gelandang Terbaik Dunia kata Georginio Wijnaldum
Andrea Pirlo praktis hanya memiliki tugas sebagai pemandu serangan, sedangkan Pogba, harus memenangi duel, membagi bola, menyusun serangan hingga mengemas gol.
Peran ini juga dilakukan Pogba di Prancis.
Dan seperti cara kritikus seni menyebut Meta Mezza dalam menilai seni, Mezzala harus memiliki kebebasan untuk berkreasi.
Meskipun punya tugas untuk bertahan, seniman seperti Mezzala memiliki tugas jauh lebih intensif di lini serang.
Kekurangan itu dieksploitasi Liverpool 2 musim lalu, mereka tampil menekan di semua lini memaksa Kevin de Bruyne atau Bernardo Silva tidak bisa berkreasi secara bebas.
Tetapi, sekali lagi Mezzala adalah gambaran seni sepak bola, bukan hanya soal posisi, tapi bagaimana sepak bola menjadi atraktif dan nikmat disimak.
(Tribunnews.com/Gigih)