Dalam Tangisnya, Lionel Messi Beri Resep Obat Sakit Parah Barcelona
Barcelona terlalu sakit. Begitu parahnya hingga Lionel Messi tak mampu bertahan. Pun Leo menyiratkan obat buat Blaugrana. Simak kisahnya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dalam sejarahnya, Barcelona, memiliki reputasi sebagai klub dengan kapasitas mumpuni dalam pengembangan pemain belia.
Lionel Messi, Sergio Busquets, Sergi Roberto, Andres Iniesta, Xavi Hernandez, hingga Oscar Mingueza adalah bintang tim yang berasal dari sistem pengembangan pemain muda tersebut.
Kegiatan pengembangan pemain muda FC Barcelona sendiri terpusat di akademi sepak bola La Masia de Can Planes, atau umum dikenal sebagai La Masia.
Dalam bahasa Catalan, La Masia secara harfiah diartikan sebagai rumah atau bangunan utama di lahan pertanian merujuk pada bangunan utama di lahan di sebelah lokasi Stadion Camp Nou saat ini.
Bangun tersebut semula digunakan sebagai kantor serta pusat kegiatan klub, ketika Stadion Camp Nou dibangun pada 1957.
Namun, sejak 1979 fungsinya bergeser sebagai asrama bagi para pemain muda asal luar Barcelona yang bermain untuk klub tersebut.
Baca juga: Lionel Messi Setuju Gabung PSG, Tak Lagi Pakai Nomor 10, Bakal Disambut di Menara Eiffel
Mulai saat itu, La Masia menjadi pusat kegiatan serta pengembangan para pemain muda yang menjadi bagian skuad Barcelona.
Fasilitas asrama serta bangunan baru kemudian dibangun untuk para pemain muda pada 2011, di dalam kompleks pusat latihan Ciutat Esportiva Joan Gamper.
Terdapat 83 pemain muda yang dapat menempati bangunan asrama serta berlatih secara rutin di fasilitas terbaru La Masia itu.
Seperti dilansir dari laman Forbes, biaya pembangunan fasilitas asrama serta latihan bagi pemain muda tersebut menghabiskan dana sekitar 12 juta dolar atau hampir setara 173,7 miliar rupiah.
Program akademi pemain muda FC Barcelona dimulai dengan pencarian bibit muda berusia enam hingga 11 tahun melalui FCBEscola.
Kandidat yang lolos dari penyaringan awal program tersebut, dapat melanjutkan jenjang pelatihan mereka di La Masia.
Buah dari program akademi pemain FC Barcelona di La Masia, menciptakan sejarah tersendiri dalam laga kompetisi teratas Liga Spanyol, LaLiga, pada November 2012.
Saat itu, Barcelona menurunkan sebelas pemain yang seluruhnya merupakan alumni program La Masia untuk kali pertama sepanjang sejarah klub, dalam laga melawan Levante.
Dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 4-0 di Stadion Ciutat de Valencia itu, pelatih Tito Vilanova memasukkan bek Martin Montoya setelah Dani Alves mengalami cedera pada menit ke-13 babak pertama.
Pergantian tersebut, melengkapi 10 pemain alumni La Masia yang sudah bermain sejak awal laga.
Susunan 11 pemain jebolan La Masia di lapangan saat itu adalah kiper Victor Valdes, bek Martin Montoya, Gerard Pique, Carles Puyol, Jordi Alba, gelandang Sergio Busquets, Xavi Hernandez, Cesc Fabregas, Andres Iniesta, serta penyerang Pedro Rodriguez, dan Lionel Messi.
Dengan catatan seperti itu, semestinya Barcelona akan tetap hidup meski tanpa bantuan pemain luar.
Tapi nasi sudah menjadi bubur. Messi benar-benar pergi.
Pun, ada satu lagi resep obat yang disiratkan Lionel Messi buat Barcelona.
"Saya harap saya bisa kembali dan menjadi bagian dari klub ini kapan saja, dengan cara apa pun, dan membawa sesuatu untuk membantu klub ini menjadi yang terbaik di dunia," kata Lionel Messi.
Siapa tahu, Messi nanti bisa membawa Barcelona kembali berjaya meski tak lagi jadi pemain, dalam posisi presiden klub misalnya.
Siapa tahu.
Gracias, Leo!
(goal/Kompas.com/Marca/SportSkeeda)