Bakti Henrique Hilario untuk Chelsea dan Cara Edouard Mendy Jadi Kiper Terbaik Eropa
Henrique Hilario, alasan Edouard Mendy bisa jadi kiper terbaik Eropa bersama Chelsea
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Liga Inggris musim 2006/2007,Chelsea dalam krisis terbesar mereka di posisi penjaga gawang.
Menghadapi Reading, Chelsea harus kehilangan dua kiper dalam satu pertandingan.
Petr Cech mengalami cidera kepala, menyusul kemudian Cudicini juga harus ditali keluar karena mengalami cidera pergelangan tangan.
The Blues kemudian memaksa John Terry turun sebagai penjaga gawang di sisa laga tersebut.
Namun, masalah kemudian muncul, Chelsea akan menghadapi Barcelona di Liga Champions hanya dalam hitungan hari, dan tanpa dua kiper utama tentu akan menjadi bencana.
Adalah Henrique Hilario yang mengisi mistar gawang Chelsea saat itu.
Baca juga: Transfer AC Milan: Tiemoue Bakayoko Akan Segera Tiba, Hanya Tinggal Tunggu Restu dari Chelsea
Di luar dugaan, ia tampil gemilang, mengemas setidaknya 6 penyelamatan penting, salah satunya sepakan jarak dekat Ronaldinho di awal babak kedua.
Bahkan kegemilangan Hilario tersebut disajikan di headline London Evening Standard dengan tema "Hilario-us".
Namanya, dilupakan orang kemudian hingga tadi malam, Edouard Mendy yang meraih gelar kiper terbaik Eropa kembali menyebut namanya.
"Saya berterima kasih untuk semua yang ada di Chelsea, Cech dan tentu saja Hilaro," ujar Mendy.
Hilario memang sangat dekat dengan Chelsea, dan kini pria Portugal kelahiran 1975 ini bergabung sebagai pelatih kiper Chelsea.
Sejatinya, Hilario adalah pemain muda potensial di awal karirnya, merupakan jebolan akademi Porto, Hilario adalah cadangan adri Vitor Baia.
Ketika Baia hengkang ke Barcelona pada 1997, Hilario menjadi pilihan utama Porto di usia 21 tahun.
Tetapi kembalinya Baia membuat Hilario kembali tergeser ke bangku cadangan sebelum akhirnya hengkang ke Desportivo Nacional pada 2004.
Dua musim bersama Nacional, Jose Mourinho mengajaknya ke Chelsea pada 2006, di mana saat itu Chelsea punya dua kiper yang sama bagusnya, yakni Petr Cech yang gemilang di Euro 2004, dan Carlo Cudicini.
Praktis Hilario adalah kiper ketiga, di usianya yang sudah 31 saat itu, Hilario memberikan yang terbaik untuk Chelsea.
Ia kemudian dilepas oleh Chelsea pada 2011 dengan beberapa syarat yang membuatnya tetap bersama The Blues hingga 2014.
Di era kepelatihan Antonio Conte pada 2016, namanya ditarik sebagai asisten pelatih penjaga gawang.
Pelatih datang silih berganti, mulai dari Conte, kemudian Frank Lampard dan kini Thomas Tuchel.
Semua puas dengan kinerja dari Hilario, dan bagaimana Mendy bisa sangat sesuai dengan permainan Chelsea tidak lepas dari sosoknya.
Baca juga: Jorginho Pemain Terbaik Eropa 2021, Chelsea Boyong 4 Gelar
Baca juga: Skenario Terbaik & Terburuk Chelsea Jelang Drawing Liga Champions 2021/2022
Hilario adalah kiper tradisional Portugal, dengan kemampuan menghentikan sepakan yang bagus, seperti Rui patricio di Roma atau Beto di Sevilla.
Yang berbeda adalah, kiper Portugal punya cara tersendiri untuk menjaga jarak dengan bek, ini bertujuan untuk mengantisipasi celah dan menutup ruang.
Melihat apa yang diperagakan Mendy di Final Liga Champions dan Piala Super Eropa, kiper asal Prancis ini sangat dekat dengan Thaiago Silva atau Rudiger.
Nampaknya ini yang menjadi perhatian dari Hilario, dan tentu sangat menguntungkan Thomas Tuchel yang memang bermain dengan garis tinggi dalam menyerang.
Ada sebuah anekdot tentang Hilario dari Jose Mourinho, ia tidak hebat seperti Cech, tidak istimewa seperti Cudicini, tetapi selalu professional untuk Chelsea.
(Tribunnews.com/Gigih)