TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Pelatih Juventus, Max Allegri harus belajar dari kekalahan di kandang sendiri saat menjamui Empoli.

Kekalahan dari Empoli tersebut merupakan langkah awal yang buruk bagi Juventus pascahengkangnya Cristiano Ronaldo dan laga kedua Allegri bagi Juventus usai absen dua tahun.

“Pemain Juventus tampil optimis, namun mereka kebobolan pada kesalahan pertama saat bermain, lalu tergesa-gesa dalam penyelesaian akhir. Kami harus memiliki kesabaran untuk menerimanya dengan tenang, bermain sebagai tim dan tidak mencoba menyelesaikan masalah sebagai individu,” ungkap Max Allegri.

Juventus baru mengoleksi satu poin dari dua laga pertama Serie A, setelah bermain imbang 2-2 di Udinese setelah memimpin 2-0.

"Kami tetap meningkatkan kekuatan tim, dua kesalahan yang telah pemain lakukan akan kami evaluasi. Tim ini terdiri dari pemain yang kuat," tutur Max Allegri.

Juventus saat menjamu Empoli diakui Max Allegri melakukan teknis lantaran lengah. 

"Pemain kami harus tenang dalam melakukan penyelesaian akhir," tutur Max Allegri.

Seperti diketahui, Juventus masih membutuhkan pemain yang berkarakter karena saat ini Giorgio Chiellini belum fit benar dan hengkangnya Cristiano Ronaldo ke Manchester United.

"Situasi ini sulit membanti tim untuk berkembang, kami harus mencoba untuk menjaga hal-hal yang sepele, bersatu dan ada banyak pemain yang membuat kesalahan yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Mereka terlalu meremehkan lawan," kelas Max Allegri

Max Allegri sangat paham betul dengan raihan satu poin Juventus dari dua laganya.

"Kami kehilangan lima poin, tetapi harus belajar dari pelajaran ini dan menggunakannya untuk maju. Kami harus perlahan menemukan keseimbangan kami. Kami harus belajar dari kesalahan ini," tandas Allegri.

Dengan cederanya Aaron Ramsey dan Arthur, Allegri secara mengejutkan memainkan Weston McKennie sebagai trequartista di belakang striker Paulo Dybala dan Federico Chiesa, kemudian memasukkan Alvaro Morata di babak kedua.

MAx Allegri mengaku dirinya memiliki skuat yang bagus.

"Kami harus menyadari bahwa kami tidak bisa mendominasi setiap pertandingan. Kita harus bersatu dan ini akan membantu kita untuk masa depan," katanya.