Loyalitas Samir Handanovic untuk Inter Milan, Tolak Barcelona hingga Pujian Toldo & Julio Cesar
Samir Handanovic dan loyalitasnya untuk Inter Milan, sering jadi kambing hitam dan pujian dari Francesco Toldo dan Julio Cesar
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Musim dingin 2006, Lazio melakukan pertukaran pemain dengan melepas Matteo Sereni ke Udinese.
Sebagai gantinya, Udinese melepas kiper muda yang mendapatkan kartu merah dan kebobolan 4 gol di ajang Coppa Italia.
Samir Handanovic saat itu hanya menjadi penjga gawang ketiga di belakang Angelo Peruzzi dan Marco Balotta.
Baca juga: Junior Messias, Rekrutan Cerdas AC Milan, Nyaris Dideportasi, Singkirkan Isco & James Rodriguez
Baca juga: Bursa Transfer AC Milan - 11 Pemain Anyar Rossoneri, 4 Hengkang, Termasuk Pengkhianatan Calhanoglu
Tidak lama berselang, Ia kemudian dipinjamkan ke klub Serie-B, Rimini.
Berlaga di Serie B, Handanovic mencatatkan penampilan luar biasa, finish di peringkat 4 musim 2006, ia adalah kiper terbaik dan bersaing dengan Buffon di Juventus.
Hingga kini, Handanovic adalah sinonim dengan kiper berkualitas dan tidak tergantikan di Inter Milan.
Bergabung sejak 2012, penjaga gawang kelahiran 1984 ini tidak tergantikan.
Kedatangannya sempat dipertanyakan, ia menjadi pengganti bagi Julio Cesar yang dianggap sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang masa.
Posisinya stabil meskipun sempat mendapat kritikan karena Inter Milan finish di peringkat ke-9 musim 2012/2013.
Tetapi di tahun yang sama, ia masuk dalam tim terbaik Liga Italia, dan peringkat 8 kiper terbaik dunia versi IFFHS.
Penampilan konsisten Handanovic sering kali dipandang sebelah mata oleh supporter Inter Milan, karena tidak lepas dari permainan buruk dari Nerazzurri.
Inter Milan nyaris nihil prestasi setelah meraih treble pada 2010, dan berulang kali mengalami masalah di ruang ganti pemain.
Dari sekian banyak masalah, Inter Milan beruntung bahwa Samir Handanovic tidak pernah sedikitpun berpikiran untuk hengkang.
Sejak 2013, Handanovic selalu menjadi buruan tim-tim besar.
Barcelona sempat menawar Handanovic dengan harga 23 Juta Poundsterling, namun tawaran itu tidak dipedulikannya.
Semusim setelahnya giliran Manchester United menggoda Handanovic setelah saga perpajangan kontrak David de Gea, sekali lagi, Handanovic memilih bertahan.
Sedangkan Samir Handanovic slelau menjadi kambing hitam, ia dianggap gagal menyamai apa yang diberikan Julio Cesar atau Francesco Toldo.
Pembelaan justru datang dari dua legenda Inter Milan ini.
Baca juga: Fernando Santos: Ronaldo Akan Dilibatkan Dalam Tiga Laga Timnas Portugal di Kualifikasi PD 2022
"Handanovic benar-benar luar biasa, Dia membawa tim dengan penyelamatan hebatnya.
"Hampir tampak seperti normal, tapi saya pikir itu pasti tidak normal. Dia harus diberi lebih banyak pujian, kiper ini, dia benar-benar unggul dan percaya diri.
"Dia melakukan penyelamatan hebat. Sulit baginya, karena pertahanan terkadang bermain buruk tetapi dia selalu siap." ujar Toldo.
Sedangkan Julio Cesar memiliki penjelasan yang sama.
“Bagi saya dia (Handanovic) adalah salah satu dari lima kiper terbaik di dunia, dia telah membuktikannya dalam beberapa tahun terakhir.
"Sedikit yang dikatakan tentang dia karena dia tidak banyak bermain di Liga Champions." ujar Cesar.
Usianya kini 37 tahun, sejatinya musim lalu adalah waktu terkahirnya dan berencana pensiun.
Tetapi Adriano Bonaiuti, pelatih kiper Inter Milan membutujuknya untuk bisa terus bertahan hingga setidaknya 2022.
Musim lalu, Inter Milan sukses dibawanya juara Liga Italia, segala pujian hadir untuk Lautaro Martinez, Romelu Lukaku atau Antonio Conte.
Tetapi, semua orang melupakan bagaimana Handanovic-lah yang mengangkat gelar Scudetto tersebut.
Selain itu, Inter Milan dibawanya menjadi tim yang paling sedikit kebobolan di Italia dengan 35 gol.
Dan Handanovic kembali menjadi andalan Inter Milan musim ini, penampilannya masih konsisten, dan nampaknya ia akan mendapatkan perpanjangan kontrak lagi musim panas ini.
(Tribunnews.com/Gigih)