Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Perjudian Liverpool di Bursa Transfer, Kehilangan Wijnaldum dan Keluhan Jurgen Klopp

Akrtivitas Liverpool di bursa transfer, kehilangan Wijnaldum terasa dengan minimnya kreatifitas anak asuh Jurgen Klopp

Penulis: Gigih
zoom-in Perjudian Liverpool di Bursa Transfer, Kehilangan Wijnaldum dan Keluhan Jurgen Klopp
Lindsey Parnaby / AFP
Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp memberi isyarat dari garis samping selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Burnley di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 21 Agustus 2021/Akrtivitas Liverpool di bursa transfer, kehilangan Wijnaldum terasa dengan minimnya kreatifitas anak asuh Jurgen Klopp 

TRIBUNNEWS.COM - Manchester United mendatangkan Cristiano Ronaldo, Chelsea menghadirkan Romelu Lukaku dan Manchester City, menebus Jack Grealish dengan angka fantastis.

Big six melakukan pergerakan di bursa transfer, dengan dana belanja atau porgram pembelian yang mereka miliki.

Semuanya, kecuali Liverpool.

Striker Liverpool asal Portugal Diogo Jota (tengah) merayakan mencetak gol pertama timnya dengan rekan satu tim selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Burnley di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 21 Agustus 2021.
Striker Liverpool asal Portugal Diogo Jota (tengah) merayakan mencetak gol pertama timnya dengan rekan satu tim selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Liverpool dan Burnley di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 21 Agustus 2021. (Lindsey Parnaby / AFP)

Baca juga: Kejeniusan Thomas Tuchel Ramu Skema 3 Bek Buat Chelsea Sukses Curi Poin dari Liverpool

Baca juga: Kisah Romantis Liverpool dan Michael Edwards Berakhir, Fans The Reds Mencak-mencak

Di saat yang sama, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp mencibir bagaimana klub-klub seperti Manchester United dan Manchester City melakukan belanja besar di musim ini.

Tidak berselang lama sejak komentar tersebut, Liverpool kesulitan mengalahkan Chelsea di laga kandang mereka.

Liverpool memang sangat dominan di menit awal, seperti biasa, menguasai bola, mengalirkan bola dan menekan pertahanan Chelsea.

Semua berubah ketika Kai Havertz mengemas gol perdana The Blues di Anfield.

Berita Rekomendasi

Arah permainan berubah, Liverpool jauh lebih bertahan, beberapa kesempatan serangan The Reds dengan mudah dipatahkan, dan Chelsea sukses mengancam setidaknya dua kali hanya dalam rentang waktu 15 menit.

Kartu merah Reece James di injury time babak pertama seolah pertanda untuk The Reds mengemas tiga poin di laga perdana big match mereka.

Namun, apa lacur, Chelsea bermain cerdas dengan skema 5-3-1, dan skor 1-1 adalah hasil yang mengecewakan untuk Liverpool.

Klopp memuji secara sarkas permainan bertahan Chelsea, tetapi ini juga menunjukkan masalah besar untuk Liverpool.

Jurgen Klopp Tanpa Kaca Mata Saat Liverpool Kalahkan Norwich Bikin 'Heboh' Netizen
Jurgen Klopp Tanpa Kaca Mata Saat Liverpool Kalahkan Norwich Bikin 'Heboh' Netizen (beritaharian)

Baca juga: Liga Italia: Kiprah AS Roma Terancam Para Pemberontak, Reaksi Jose Mourinho Dinanti

"Ini sangat rumit. Anda bermain melawan sembilan bek di dalam dan di sekitar kotak, Anda harus menciptakan dan menciptakan,” tegas Klopp.

"Apakah kita melakukannya dengan sempurna? Tidak. Apakah kita melakukannya dengan baik? Ya, bisakah kita melakukannya dengan lebih baik? Ya, tapi ini masih awal musim dan melawan lawan yang tangguh.

"Pastinya kami seharusnya membuat lebih banyak, Saya akan senang kami menunjukkan lebih banyak keserakahan dan tekad di sepertiga terakhir untuk menyelesaikan segalanya. Tapi saya menyukai permainannya dan saya menyukai suasananya."

Liverpool buntu, minim kreasi, Edouard Mendy hanya mendapatkan ancaman minor, bahkan 6 penyelamatan Mendy bisa dikatakan tidak ada yang istimewa.

Intesitas serangan Liverpool memang sangat padat, tapi lambat, dan sangat mudah diprediksi.

Thiago Alcantara yang dimasukkan di babak kedua tidak memberikan banyak dampak untuk permainan Liverpool, ia lebih banyak berkutat di lini tengah.

Diogo Jota tidak banyak berkreasi, sedangkan umpan tarik Andy Robertson dan Alexander-Arnold terlalu mudah untuk dibaca.

Sadio Mane, bahkan tidak menciptakan peluang apapun di babak kedua.

Ini yang menjadi masalah, hengkangnya Wijnaldum ke PSG, nyatanya mengurangi kreatifitas permainan The Reds.

Harvey Elliott memang cukup menjanjikan, namun terlalu dini baginya menjadi lini kreatif Liverpool.

Naby Keita juga belum menemukan performa terbaiknya sejak bergabung bersama Liverpool.

Adalah perjudian besar untuk Jurgen Klopp dengan minim belanja di bursa transfer.

Padahal, Piala Afrika akan digelar di akhir tahun ini, kemungkinan besar, The Reds akan kehilangan Naby Keita dan Mohamed Salah untuk membela Negara mereka, tanpa deputi yang sepadan, akan sangat sulit bagi Liverpool.

Ingat juga bahwa bulan Desember hingga Februari adalah bulan krusial untuk sebuah tim di Liga Inggris, gambaran gelar juara biasanya terlihat di periode tersebut.

Maka, Liverpool tentu sangat berharap penampilan prima dari Jordan Henderson dan Harvey Elliott, sembari menunggu kembalinya performa Naby keita.

Dan jika akhirnya Jurgen Klopp menelan hasil kurang memuaskan setelah jeda Internasional, maka tidak aneh jika wasit yang akan menjadi sasaran kritikan Klopp seperti yang ia tunjukkan kepada Anthony Taylor pekan lalu.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
11
9
1
1
21
6
15
28
2
Man. City
11
7
2
2
22
13
9
23
3
Chelsea
11
5
4
2
21
13
8
19
4
Arsenal
11
5
4
2
18
12
6
19
5
Nottm Forest
11
5
4
2
15
10
5
19
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas