Ismael Bennacer, Motor Lini Tengah AC Milan, Kecermatan Maldini, Pujian Ronaldo & Singkirkan Modric
Ismael Bennacer kini tak tergantikan di AC Milan, bakatnya sudah dilirik Cristiano Ronaldo dan dipoles dengan apik oleh Stefano Pioli
Penulis: Gigih

TRIBUNNEWS.COM - Bursa transfer musim panas 2019, AC Milan dan Paolo Maldini berdiskusi serius untuk mendatangkan satu nama besar sebelum bursa transfer ditutup.
Paolo Maldini dan Ricky Massara mengajukan satu nama kepada Presiden klub, Paolo Scaroni untuk didatangkan.
Nama gelandang Real Madrid, Luka Modric yang jadi pilihan utama dan AC Milan bersiap melakukan negosiasi dengan pemain asal Kroasia tersebut.
Hingga akhirnya, Moncada masuk dan mengajukan satu nama : Ismael Bennacer yang awalnya bermain untuk Empoli.
Geoffrey Moncada mengingatkan bahwa Napoli juga berminat mendatangkannya, akhirnya, Maldini bergerak cepat dan urung bernegosiasi dengan Modric.

Baca juga: Bursa Transfer: Theo Hernandez Dilepas AC Milan, Inter Milan Kejar Alonso & Oblak, Conte ke Arsenal
Baca juga: Massimiliano Allegri, Jawaban Ambisi Juventus di Liga Champions, Nasib Ronaldo dan Dyabala
Sulit membayangkan perjuangan Ismael Bennacer untuk bergabung bersama AC Milan.
Jebolan akademi Athlétic Club Arlésien ini menjanjikan di usia muda.
Posisi awalnya bukanlah gelandang metronom, melainkan penyerang sayap, kecepatannya sangat membantu pengembangan permaiannnya di kemudian hari.
Talentanya yang melimpah, membuatnya dilirik Arsenal, Ia bargabung bersama The Gunners pada 2017.
Mencatatkan 24 penampilan, 2 gol dan 1 asis bersama tim akademi Arsenal, ia ternyata gagal mendapatkan tempat untuk bersaing di tim utama.
Dikutip dari The Athletic, alasan utama Arsenal melepas Bennacer adalah postur dan fisiknya, tingginya yang hanya 175 cm, dianggap akan sulit berkompetisi di Inggris.
Ia kemudian dipinjamkan ke tim Ligue 2, Tours, mencatatkan 1 gol dan 2 asis.
Catatan ini kemudian menarik perhatian Empoli yang saat itu berkompetisi di Serie B, Empoli membayar 1 Juta Euro untuk mendatangkan mantan pemain Prancis U-19 ini.
Hasilnya berbuah manis, 39 penampilan ditambah 2 gol dan 4 asis menjadi catatan apiknya bersama Empoli, Tim asal Tuscany ini kemudian promosi ke Serie-A.
Di divisi tertinggi Italia ini, Bennacer beradaptasi dengan baik, meskipun gagal membawa Empoli bertahan dan terdegradasi.
Bennacer kemudian diboyong AC Milan dengan mahar 17 Juta Euro, Dan ada sosok 2 penting yang membuat Rossoneri yakin memboyong Bennacer.
Adalah Frederic Massara dan Paolo Maldini, nama pertama terkenal sebagai salah satu pemandu bakat, Massara pernah bekerja untuk Inter Milan dan AS Roma sebelum bergabung ke AC Milan sebagai Sporting Director.
Frederico Massara meyakinkan Paolo Maldini untuk merekrut Bennacer, tujuannya untuk menjadi proyek jangka panjang kebangkitan AC Milan.
“Kami berusaha mendatangkan Bennacer, itu benar. Mereka bilang kita ketinggalan, tapi pasar akan tutup pada 2 September, ada waktu". ujar Maldini di Gianluca di Marzio.
“Kami memantau pemain yang mampu membimbing anak muda, membantu mereka menjadi dewasa. Luka Modric menjadi buruan sempurna, tetapi tidak pernah ada kontak". lanjut Maldini
Tetapi jauh sebelum talentanya tercium oleh Milan, ada Cristiano Ronaldo yang sudah memuji permainan sang playmaker.
Kala itu Juventus berhadapan dengan Empoli, Ronaldo secara terbuka memuji Ismael Bennacer yang menggunakan nomor punggung 10.
“Saya sangat terkesan dengan pemain nomor 10 Empoli (Bennacer).
"Dia bisa menjadi juara dalam waktu dekat," ujar Ronaldo kala itu dikutip dari La Gazetta.

Baca juga: Liga Italia: Pondasi Masa Depan Inter Milan Mulai Terbentuk, Era Baru Simone Inzaghi Dinanti
Lalu bagaimana sosok Ismael Bennacer menjadi pemain kunci di lini tengah AC Milan? Ditengah banyaknya opsi gelandang Rossoneri.
Bennacer sangat tepat bagi Milan, dengan skema 4-2-3-1 yang digunakan Pioli, ia bisa menempati banyak posisi.
Etos kerjanya dalam merebut bola, dan juga kemampuannya dalam melepaskan umpan matang, mempermudah tugas para penyerang AC Milan.
Belum lagi visi bermainnya yang luas, membuat AC Milan sangat kreatif dalam membongkar pertahanan lawan.
Salah satu contoh visi bermainnya adalah ketika ia melihat Ibrahimovic dalam posisi bebas di kerumunan pemain belakang Udinese.
Bennacer melepaskan umpan melengkung yang diterima dengan baik oleh Ibrahimovic, sebelum melepaskan umpan flick kepada Kessie yang dengan mudah menjebol gawang Udinese.
Nilai lebih lainnya dari Ismael Bennacer adalah ia bisa dipasangkan dengan siapapun.
Bennacer bisa bertandem dengan Tonali, Kessie ataupun Krunic, dan dalam posisi tertinggal, ia bahkan bisa menjadi gelandang serang tambahan bagi AC Milan.
Bennacer adalah senjata rahasia bagi AC Milan, dan tidak aneh apabila tim tim besar seperti PSG, Napoli, Fiorentina hingga Manchester City mulai melirik pemain berusia 23 tahun ini.
(Tribunnews.com/Gigih)