Gianluca Mancini, Tembok Kokoh AS Roma, Replikasi Materazzi yang Dicampakkan Italia
Gianluca Mancini, andalan Jose Mourinho di AS Roma, dicampakkan Roberto Mancini
Penulis: Gigih

TRIBUNNEWS.COM - Desa kecil yang sangat senyap di pintu keluar Florence-Pisa-Livorno bernama Montopoli in Val D'Arno, di sini, adalah tempat di mana Roberto Mancini memilih pemain untuk Euro 2021.
Di desa inilah Roberto Mancini menyiapkan cetak biru tim yang akhirnya menjadi juara ajang empat tahunan ini, dengan mengalahkan Inggris di Wembley.
Sayangnya dari 20 pemain yang dipanggil Roberto Mancini, putra terbaik dari Montopoli justru dicoret karena persaingan ketat di lini belakang.
Adalah Gianluca Mancini, pemain terakhir yang dicoret Roberto Mancini di hari pengumuman skuat yang berangkat ke Euro.

Baca juga: Bursa Transfer: Rekor Liverpool untuk Jude Bellingham, Thiago Alcantara ke AC Milan, Pedri ke MU
Baca juga: Lorenzo Pellegrini, Pangeran AS Roma, Ambisi 10 Scudetto, Permintaan Mou, Tolak Juventus & Arsenal
Tetapi berbeda dengan yang terjadi di Italia, di klubnya, AS Roma, Gianluca Mancini adalah salah satu pilar utama, jabatannya dalah wakil kapten dari Lorenzo Pellegrini.
Pemain berusia 25 tahun ini memang sangat vital di AS Roma, ia bisa bermain di berbagai posisi, dari gelandang bertahan, fullback hingga bek tengah.
Menariknya, di awal, sepak bola bukanlah tujuan utamanya.
Meskipun sebagai hobi, cita-cita dari Gianluca Mancini adalah petani zaitun yang menjadi khas orang Italia, namun di usia 6 tahun, Beppe Aurilia melihatnya bermain sepakbola bersama rekan sekolahnya.
Beppe Aurilia adalah pelatih di tim akademi Valdarno, bertemu dengan ayah Mancini.
Sang ayah bersikeras anaknya tidak bisa menjadi pemain bola karena terlalu kecil, tetapi dengan tegas Beppe Aurilia memaksanya untuk melepas sang anak karena talenta sepakbola yang dimiliki Mancini.
"Antara kamu akan mengajak anak ini ke timku, atau aku yang akan membawanya, anak ini perlu bermain sepakbola," ujar Aurilia saat itu.
Dan benar saja, Gianluca Mancini berkembang dengan pesat, dan hanya dalam beberapa tahun, tim-tim besar sudah mulai mengincarnya.
Fiorentina menjadi tim yang beruntung mendapatkan Mancini, namun jarak yang ditempuh cukup jauh dari Montopoli ke Florence.
Sang Ibu yang megantarkannya setiap hari dan Gianluca Mancini berkomitmen besar untuk karirnya.