Benci Dipoles Moyes dari Bek ke Striker, Michail Antonio Justru Jadi Top Skor Liga Inggris
Michail Antonio sukses menjadi bomber subur untuk West Ham, ia berhasil mencetak gol debut di Liga Eropa dan menjadi Topskor sementar Liga Inggris
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Nama Michail Antonio kembali mencuat ke permukaan setelah dirinya berhasil mencetak gol debut di Liga Eropa bersama West Ham United pada Kamis (16/9/2021) malam.
Golnya itu menobatkan Antonio sebagai satu-satunya pemain West Ham yang selalu mencetak gol di semua kompetisi yang dia ikuti. (League One, Championship, Premiere League, EFL Cup, FA Cup, EFL Trophy, dan Europa League)
Di Liga Inggris, Bomber berusia 31 tahun itu juga berhasil mencetak 4 gol dari 4 pertandingan sekaligus membawa namanya berada dalam puncak topskor bersama Bruno Fernandes.
Antonio pun sukses menyabet gelar pemain terbaik Premier League di bulan Agustus, itu merupakan raihan pertama kali sepanjang ia bermain di tanah Inggris.
Tak hanya itu, Antonio juga merupakan topskor sepanjang masa The Hammers dengan torehan 50 gol, tiga gol lebih banyak dari legenda West Ham, Paulo Di Canio.
Baca juga: Hasil Liga Eropa Tadi Malam: 10 Pemain Leicester Imbangi Napoli hingga Klub Steven Gerrard Merana
Baca juga: Hasil Liga Eropa: West Ham Pecundangi Tuan Rumah Dinamo Zagreb, Galatasaray Jadi Mimpi Buruk Lazio
Menariknya, sebelum menjadi seorang bomber sehebat sekarang, Antonio adalah pemain fleksibel dengan sudah bermain di berbagai posisi.
Mulai dari sayap kanan, sayap kiri, bek kiri hingga bek kanan.
Pada awal karirnya bersama West Ham, di kepelatihan Slaven Bilic, Antonio lebih banyak dimainkan sebagai bek kanan.
Menurut Bilic, dengan kekuatam fisik dan kecepatan larinya, Antonio akan bisa sesukses Valencia di Manchester United.
Namun fakta di lapangan, Antonio tampil angin-anginan dan potensi terbaiknya justru tenggelam.
Posisi nyeleneh Antonio pun sampai mendapat protes dari supporter West Ham, Mereka menyerukan petisi "Hentikan Michail Antonio Bermain di Bek Kanan".
Pada awal kedatangannya di West Ham, Antonio memang direncakan untuk menjadi goal getter bagi tim asal London tersebut.
Dilansir dari Transfermarkt, Antonio didatangkan The Hammers dari klub Championship Nottingham Forest.
Saat itu, pemain asal Jamaika tersebut berhasil mencetak 15 gol dari 49 pertandingan bersama Nottingham pada musim 2014/2015.
West Ham pun rela merogoh kocek 7 juta pounsterling untuk mendatangkan pemain berpostur 180cm itu pada deadline day transfer 2015/2016.
Ia didatangkan di musim yang sama dengan Victor Moses, Nikita Jelavic, dan mantan pemain Barcelona, Alex Song.
Perjalanan karir Antonio pun bisa dibilang biasa-biasa saja hingga musim 2018/2019.
Barulah di musim 2020/2021 dan musim baru 2021/2022 namanya mencuat ke permukaan sebagai bomber subur di Premier League.
Di dua musim tersebut, namanya seringkali bersaing bersama dalam daftar topskor bersama bomber-bomber subur Premier League lainnya seperti Mo Salah, Jamie Vardy hingga Harry Kane.
Kemampuan terbaik Antonio dipoles oleh David Moyes.
Di tahun lalu, The Hammers harus rela kehilangan striker mereka, Marko Arnautovic yang hengkang ke Shanghai Port.
Sebastian Haller yang didatangkan dari klub Jerman, Frankfurt pun justru tampil mengecewakan dan lebih banyak menghabiskan waktu di ruang perawatan.
Dari situ, tangan dingin Moyes pun diuji.
Ia memasang Antonio menjadi stiker murni dengan formasi 4-2-3-1.
Hasilnya pun sempurna, Antonio berevolusi menjadi seorang bomber yang subur dan kuat menahan bola di tengah.
Meskipun di awal ia membenci bermain sebagai striker, namun pemain asal Jamaika itu mampu beradaptasi dengan cepat.
“Awalnya aku membencinya,” kata Michail Antonio dilansir dari The Guardian.
Ia lalu menambahkan alasan mengapa ia tak menyukai posisi barunya.
“Saat kamu membalikkan badan, bek lawan datang dari belakangmu. Kamu mesti bisa menerima benturan"
"kemudian mengontrol bola, lalu menemukan celah untuk mengumpan”.
Antonio berhasil menjadi topskor The Hammers di musim lalu dengan 10 gol, sekaligus mengantar mantan tim Jesse Lingard tersebut berada di zona untuk bermain di Europa League.
"Dia (Antonio) memberi kami jalan keluar yang berbeda. Dia bisa berlari di belakang dan menahan bola. Dia kuat secara fisik dan permainannya sebagai striker telah meningkat pesat," Ucap Moyes dikutip dari The Guardian.
Ditopang oleh pemain-pemain cepat seperti Said Benrahma, Jarod Boben dan Pablo Fornals. Dan dengan formasi jitu 4-2-3-1 milik Moyes.
Antonio bukan lagi bek kanan medioker yang tampil angin-anginan, melainkan bomber murni yang namanya diperhitungkan untuk menjadi topskor Premier League.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.