Liverpool Seperti Alami Dejavu Peristiwa di Istanbul 16 Tahun Lalu, Jordan Henderson Seperti Gerrard
Seperti sebuah dejavu. Apa yang dialami Liverpool mengingatkan pada drama di Istanbul 16 tahun silam.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
- Henderson cetak gol kemenangan Liverpool
- Dicetak dengan gaya mirip Steven Gerrard
- Terakhir kali Hendo cetak gol di UCL adalah 7 tahun lalu
TRIBUNNEWS.COM, LIVERPOOL- Seperti mengalami sebuah dejavu. Apa yang dialami Liverpool mengingatkan pada drama di Istanbul 16 tahun silam.
Drama tanpa henti diikuti dengan comeback. Penalti yang gagal, adanya penerus Paolo Maldini, Daniel Maldini di kubu Milan, dan gol penentu dari kapten Liverpool.
Liverpool kontra AC Milan selamanya memang identik dengan malam fantastis pada final Liga Champions 2005.
Sang kapten kala itu, Steven Gerrard menjadi inspirasi Liverpool mengalahkan AC Milan untuk mempersembahkan trofi Liga Champions kelima kalinya.
Dan di Anfield, Kamis (16/9/2021) lalu, adalah sang kapten pula, Jordan Henderson yang mengulangi peran pendahulunya untuk memulai kampanye Liga Champions dengan awal yang sempurna.
Berlaga di depan 40 ribu pendukungnya, Liverpool langsung menekan.
Menit sembilan, tendangan Alexander-Arnold membentur Fikayo Tomori dan mengecoh kiper Mike Maignan. Gol!
Empat menit kemudian, Liverpool mendapatkan hadiah penalti setelah sepakan Andy Robertson mengenai lengan Ismael Bennacer.
Sayang, tendangan Mohamed Salah bisa dihalau Maignan.
The Reds terus menekan.
Mereka mendominasi penguasaan bola sampai 61 %, dan memberondong gawang Milan sampai 23 kali, dengan delapan kali tepat sasaran.
Tapi serangan mereka banyak dipatahkan kegemilangan Kiper Maignan yang membuat enam kali penyelamatan.
Milan hanya melepaskan tujuh tendangan, tapi mereka jauh lebih efektif.
Serangan balik cepat Rossoneri pun membuat Liverpool kecolongan.
Ante Rebic dan Brahim Diaz membalikkan kedudukan pada menit ke-42 dan 44, membawa Milan menutup babak pertama unggul 2-1.
Milan nyaris memberikan pukulan lain di awal babak kedua. Untungnya, gol Simon Kjaer dibatalkan karena lebih dulu offside.
Mohamed Salah lantas menyamakan kedudukan di menit ke-48.
BACA JUGA Mo Salah Renang Pukul 3 Pagi Usai Menang Lawan Milan, Fan Menulis Dia Baru Selesai Salat Tahajud
BACA JUGA 8 Pemain Menjadi Player Of The Match: Ada Jordan Henderson, Marcelo Brozovic, dan Christopher Nkunku
Dan menit ke-69, sang kapten The Reds, Henderson pun mencetak gol penentu kemenangan dengan cara fantastis.
Bermula dari sepak pojok Alexander-Arnold, bola disundul Ismail Bennacer ke luar kotak penalti.
Ada Henderson di sana yang dengan satu langkah ancang-ancang langsung menyambut bola dengan tendangan keras.
Dari jarak 18 meter bola meluncur kencang ke pojok gawang tanpa bisa dihalau Kiper Maignan.
Sebuah gol brilian yang disambut penuh meriah di Anfield.
"Itu mengingatkan kita pada gol dari Steven Gerrard!," seru mantan striker Liverpool, Peter Crouh.
“Bagaimana dia menguasai bola, mendapatkan kekuatan dan teknik yang tepat. Melepaskan tendangan setengah voli, itu adalah keterampilan yang sangat sulit," ujarnya di Daily Mail.
Partnernya, Rio Ferdinand menambahkan, "Dia memimpin dengan memberi contoh. Dia mendorong tim , ketika mereka membutuhkan bimbingan dan ketenangan," ujarnya memuji kepemimpinan Henderson.
Itulah gol pertama gelandang berusia 31 tahun ini di Liga Champions sejak tujuh tahun silam. Terakhir dia mencetak gol di UCL adalah di musim 2014/15. Total, dirinya mengemas tiga gol di UCL.
"Sangat menyenangkan bisa kembali mencetak gol!” kata sang kapten, yang dinobatkan sebagai man of the match ini.
“Sudah lama tak cetak gol di ajang ini, jadi selalu menyenangkan untuk mencetak gol lagi. Dan jika saya akan bermain sedikit lebih jauh ke depan di posisi itu, saya pikir saya juga bisa mencetak beberapa gol lagi. Jadi, senang bisa mencetak gol dan membawa kemenangan untuk tim," kata Henderson.
Tak ada trofi memang untuk kemenangan kali ini.
Namun, ketika peluit panjang dibunyikan, Klopp, dan pasukannya, beserta puluhan ribu Liverpudlian bisa bersorak gembira, dan itu bisa menjadi momen yang pantas untuk dinikmati.
Kemenangan ini mengangkat Liverpool ke pucuk klasemen grup A dengan tiga poin. Di bawahnya ada Atletico Madrid, dan Porto yang berbagi imbang 0-0, dengan Milan jadi juru kunci. (Tribunnews/den)