Franck Kessie, Sang Presiden AC Milan, Idaman Conte, Ambisi Gazidis & Mimpi ke Manchester United
Franck Kessie pemain andalan AC Milan musim ini, pemain impian Antonio Conte dan berselisih dengan Stefano Pioli, mimpinya membela Manchester United
Penulis: Gigih
"Dalam latihan dia selalu berlari sangat cepat sehingga terkadang saya harus menghentikannya…”.
Atalanta langsung mempromosikannya ke tim utama pada musim 2016/2017, mengemas 30 penampilan, 6 gol dan 2 asis.
Performanya sempat menjadi perbincangan, Manchester City dan Manchester United sempat berminat mendatangkan Kessie, ditambah Chelsea yang kala itu ditangani Antonio Conte.
Secara mengejutkan Kessie justru bergabung bersama AC Milan, kedatangannya sempat dianggap sumir.
AC Milan dianggap memberikan investasi yang terlalu mahal bagi pemain yang baru berusia 20 tahun, Kessie saat itu didatangkan dengan harga 50 Juta Poundsterling.
Musim 2017/2018, ia sukses menjadi pemain kunci di Milan dengan 37 penampilan, 5 gol dan 2 asis, serta mengemas 3.369 menit di Liga Italia.
Ia tetap tampil konsisten bersama AC Milan dan benar-benar menjadi powerhouse bagi Rossoneri di usia yang masih 22 tahun, masalah muncul ketika Pioli datang ke Milan.
Keduanya sempat beradu mulut ketika latihan, menurut Calciomercato, perdebatan kecil nyaris berujung penjualan sang pemain.
Dan kala itu, tim pertama yang mengajukan penawaran adalah Inter Milan di bawah Antonio Conte.
Kessie dianggap potongan puzzle sempurna bagi lini tengah Inter Milan, dan pada akhirnya, Conte harus gigit jari ketiga kalinya.
Ivan Gazidis langsung turun tangan mencegah penjualan sang pemain, Daniele Longo jurnalis Calciomerato, bahkan menyebut Ivan Gazidis sangat marah melihat nama Kessie di daftar jual.
Dan musim itu, Kessie tetap menjadi andalan dengan mengemas 35 penampilan dan sukses membawa Milan finish di Zona Eropa.
Baca juga: Kabar AC Milan, Eriksson Yakin Inter K.O, Marchisio Sebut Rossoneri Lebih Kuat dari Juventus
Hubungannya dengan Pioli pun kembali harmonis, bahkan sang Manajer tidak segan memberikan pujian padanya.
“Franck dan saya mengalami kesulitan hubungan di awal, begitu kami saling memahami, dia terbukti menjadi pemain di level tertinggi, dia memiliki kualitas yang hebat.