Kabar Barcelona, Xavi Hadapi Tiga Hal Krusial Jika Ambil Alih Kursi Pelatih dari Ronald Koeman
Ada tiga poin utama yang perlu diklarifikasi jika Xavi ingin menjadi pelatih kepala Barcelona berikutnya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Prahara di Barcelona belum reda.
Terkini, gonjang-ganjing nasib Ronald Koeman dari kursi kepelatihan makin membara seiring tak membaiknya penampilan La Blaugrana.
Nama Xavi Hernandez kemudian digadang-gadang jadi calon terkuat untuk gantikan Koeman di barcelona.
Xavi yang membuat total 767 penampilan untuk Barcelona, dipandang memiliki semua persyaratan untuk memimpin di Camp Nou.
Ia memiliki DNA Barcelona, gaya permainannya mirip dengan tahun-tahun kejayaan Pep Guardiola, legenda klub dan populer di kalangan penggemar.
Baca juga: Kabar AC Milan, Malam Ajaib Theo Hernandez,Ibra Meluap di Sisi Lapangan, Winger Inter Mengintip Laga
Baca juga: Kabar Liverpool, Rebutan Robin Gosens dengan Juve-Inter, Trent Alexander Masuk Radar Real Madrid
Mantan pemain timnas Spanyol itu juga memiliki pengalaman sebagai pelatih dengan Al Sadd dan memiliki hubungan yang baik dengan direktur olahraga Barcelona, Jordi Cruyff
Semua faktor itu membuat namanya terus disebut-sebut sebagai pengganti yang pas untuk Koeman.
Namun, ada tiga poin utama yang perlu diklarifikasi jika Xavi ingin menjadi pelatih kepala Barcelona berikutnya.
Xavi tidak akan berani melangkahi Koeman
Mantan gelandang Catalan itu tidak akan siap untuk memulai negosiasi dengan Barcelona sepanjang dirinya masih melatih di Al Sadd.
Terlebih lagi sosok yang akan dia gantikan adalah Ronald Koeman, salah satu ikon dari Barcelona.
Dilansir Marca, Xavi mungkin sedih melihat keadaan di Barcelona saat ini.
Namun melangkahi Koeman dan melakukan negosiasi selama sang pelatih Belanda itu masih bertanggung jawab dinilai tidak cukup etis bagi Xavi.
Baca juga: Berita AC Milan, 3 Kontribusi Theo Hernandez, Tugas Baru Saelemaekers, Pioli BIcara Soal Scudetto
Percakapan dengan Laporta
Xavi rukun dengan presiden Barcelona Joan Laporta dan ada rasa saling menghormati di antara keduanya.
Namun Xavi dipercaya memilih Victor Font saat pemilihan presiden baru barcelona pada Januari 2020.
Meski begitu, Xavi tidak pernah mengakui secara terbuka siapa pilihannya dan tetap mencoba netral di depan umum.
Jika Laporta memutuskan bahwa sekarang adalah waktunya bagi Xavi untuk memimpin Barcelona, mereka saling berbicara.
Pasalnya. Xavi pernah menolak tawaran mantan presiden Josep Maria Bartomeu untuk menjadi pelatih pada 2020 silam.
Jika dia yakin dengan proyek Barcelona, dia akan siap untuk mengambil pekerjaan itu segera, meskipun musim ini sudah berjalan.
Baca juga: Berita AS Roma, Pellegrini Disodori Gaji Tertinggi, Cassano Beri Kritik, Mou Ogah Bicara Soal Dalot
Xavi dan Qatar
Xavi selalu menekankan bahwa dia dan keluarganya sangat bahagia di Qatar.
Pelatih 41 tahun itu bahkan memiliki rencana untuk tinggal di Qatar hingga 2023.
Beberapa bulan lalu, Xavi juga telah menandatangani kontrak baru dengan Al Sadd yang membuatnya akan tinggal hingga setelah Piala Dunia 2022.
Selama menjadi pelatih di Qatar, Xavi telah mengangkat satu gelar liga, dua Piala Qatar, satu Piala Super Qatar, Piala Emir, dan Piala Bintang Qatar.
Pada bulan Oktober, Al Sadd akan menghadapi Al Rayyan dari Laurent Blanc di final Piala Emir musim ini. (Lola June A Sinaga/SuperBall)