Kisah Juventus bersama Allegri Arungi Liga Italia - Dimulai dari Nol Lagi Ya!
Massimiliano Allegri mengubah Juventus yang mengandalkan satu pemain berubah menjadi kesatuan tim yang solid.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Situasi yang tengah melanda Juventus menjadi satu di antara sorotan di Liga Italia.
Juventus memiliki kampanye yang tak ideal dalam mengarungi musim 2021/2022.
Bianconeri sempat merasakan tiga pertandingan Serie A Liga Italia tanpa kemenangan.
Kepergian Cristiano Ronaldo di bursa transfer musim panas lalu semakin menambah derita klub yang berjuluk Si Nyonya Tua ini.
Manajemen Juventus sejatinya sudah melakukan perombakan sejak awal musim, khususnya dari sektor pelatih.
Baca juga: Pengabdian Piero Ausilio di Inter Milan, Tolak Juventus & Arsenal, Rekrut Lautaro hingga Marotta
Baca juga: Kejadian Unik Saat Juventus Kalahkan Chelsea, Lukaku Disoraki, Tuchel Ngamuk, De Ligt Nyungsep
Massimiliano Allegri kembali ditunjuk sebagai Allenatore klub asal Turin ini setelah musim yang gagal di era Andrea Pirlo.
Penunjukan Allegri untuk kembali menempati posisi kursi pelatih tak lantas dijamin instan.
Bianconeri sempat terseok-seok untuk menemukan performa permainan tim.
Situasi ini membuat mantan pelatih AC Milan mau tak mau harus memulai membangun skuat Bianconeri.
Membangun skuat ini dalam artian mentalitas permainan maupun etos kerja untuk membentuk sebuah tim yang solid.
Sejatinya, Allegri memiliki kerangka tim musim lalu tinggalan Pirlo.
Sejumlah amunisi pilar masih tersedia, ditambah rekrutan anyar seperti Kaio Jorge dan Locatelli
Namun seperti yang dijelaskan, Allegri membangun tim dari nol.
Ia tak lagi memposisikan satu dua pemain sebagai andalan tim.
Sebelumnya, sosok Ronaldo-sentris begitu melekat kepada Juventus.
Klub sekota Torino ini begitu 'mengagungkan' sosok pemain 36 tahun tersebut.
Imbasnya terjadi di musim lalu, di mana Juventus kesulitan meraih kemenangan ketika Ronaldo sedang out of performa.
Masalah ini coba dikupas oleh Allegri. Alih-alih menjadikan satu atau dua pemain sebagai tulang punggung permainan.
Juru taktik asal Italia ini mengubah Bianconeri menjadi satu kesatuan yang utuh.
Hal itu tercermin tatkala Bianconeri mempecundangi Chelsea di pekan kedua Liga Champions fase grup.
Chelsea menggempur Juventus habis-habisan di Stadion Allianz sepanjang laga.
Allegeri yang selalu berada di pinggir lapangan terus menginstruksikan permainan solid kepada anak asuhnya.
Dan benar, skema grendel yang diperagakan Si Nyonya Tua berakhir manis. Juventus mampu memenangkan pertandingan lewat gol tunggal Federico Chiesa.
Juventus era Allegri bukan lagi klub yang mengandalkan satu pemain sebagai porosnya.
Mantan pemain AC Milan dan Inter, Aldo Serena juga mengatakan bahwa Juventus saat ini masih dalam tahap menemukan permainan terbaiknya.
Ia tak ragu untuk tak memasukkan Bianconeri dalam bursa juara Liga Italia musim ini.
"Sangat sulit apa yang dialami oleh Juventus bersama Allegri. Mereka membangun tim dari nol, dan itu bukan perkara yang mudah dalam persaingan gelar Scudetto Liga Italia," tegas Aldo Serena, dikutip dari laman Sempre Inter.
Bianconeri kini mulai memasuki tahap baru era Allegri, di mana Chiesa dkk sudah membukukan empat kemenangan.
(Tribunnews.com/Giri)