Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pengorbanan Sandro Tonali di AC Milan, Tahta Mediano, Replikasi Pirlo dan Kecerdasan Ricky Massara

Sandro Tonali pewaris tahta peran mediano di AC Milan, pendekatan Andrea Pirlo dan Marco Verratti

Penulis: Gigih
zoom-in Pengorbanan Sandro Tonali di AC Milan, Tahta Mediano, Replikasi Pirlo dan Kecerdasan Ricky Massara
MIGUEL MEDINA / AFP
Gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali melakukan tendangan untuk mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo melawan AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021/Sandro Tonali pewaris tahta peran mediano di AC Milan, pendekatan Andrea Pirlo dan Marco Verratti MIGUEL MEDINA / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Sepakbola Italia, punya pendekatan berbeda dalam menggambarkan pemain.

Alih-alih menyesuaikan nama dengan posisi, pemain diidentifikasi sesuai dengan role atau peran khas Italia.

Italia tidak mengenal istilah playmaker, tetapi regista (sutradara), atau nomor 10, melainkan Teraquartista (Tiga Perempat lapangan), box to box Midfielder tetapi Mediano.

Mediano, selalu dekat dengan dua hal : gelandang tanpa bakat dan AC Milan.

Dan di AC Milan, tradisi ini tidak terhenti dengan banyak perubahan dalam diri Sandro Tonali.

Rekan setim mengucapkan selamat kepada gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo versus AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021.
Rekan setim mengucapkan selamat kepada gelandang AC Milan asal Italia Sandro Tonali setelah mencetak gol kedua tim selama pertandingan sepak bola Serie A Italia Atalanta Bergamo versus AC Milan di Stadion Gewiss (Stadio di Bergamo) di kota utara Bergamo pada 3 Oktober 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Konsistensi Ibrahimovic untuk AC Milan, Kalahan Totti, Samai Maldini, Pujian Pioli dan Rebic

Baca juga: Berita Milan, Cerita Calabria di Balik Gol 28 Detik, Pioli Berseri-seri, Awal Musim Terbaik Diavolo

Mediano muncul di era 70-an, dengan Romeo Benetti menjadi standar untuk posisi ini.

Badannya kekar, permainannya cukup brutal di lini tengah, dan kerap berfungsi untuk menjaga teraquartista lawan.

Berita Rekomendasi

Lalu ada Giovanni Lodetti yang berfungsi menjaga Gianni Rivera dari gangguan pemain bertahan lawan.

Perubahan besar terjadi ketika Giovanni Trappatoni muncul, ia tidak menjaga lawan dengan ketat, tetapi mencegah lawan mendapatkan bola sekaligus mendistribusikannya ke lini depan.

Francobollatore adalah varian mediano untuk tipikal Trappatoni, dan dalam diri Sandro Tonali, Pioli mengubhanya jadi teraquartista menjadi mediano.

Menghadapi Cagliari, tentu highlight terbaiknya adalah ketika sepakan bebas indahnya pada menit ke-11 dan kreator gol pertama Giroud.

Tetapi, melihat bagaimana peran defensifnya menghadapi Cagliari juga tidak kalah menarik.

Ia mengemas 1 intersep, 2 tackle dan 1 pelanggaran dalam 68 menit bersama AC Milan.

Gol kedua AC Milan yang dieksekusi secara prima oleh Sandro Tonali, juga menjadi bukti peran mediano yang sangat penting untuk AC Milan.

Dan tidak heran berbagai pemain legedaris menyamakan Tonali dengan permainan mereka.

Mulai dari Andrea Pirlo, Marco Verratti hingga Trapattoni.

Sandro Tonali ditemukan oleh Lionelo Manfredonia yang memiliki proyek untuk pemain kelahiran tahun 2000 bernama Ilverocalcio.

Tujuannya membentuk dasar permainan untuk pemain di usia 10 hingga 14 tahun.

Mulai dari kemampuan passing, melakukan dribble, tackle dan mengarahkan bola yang sejak awal dibentuk untuk pondasi pesepakbola.

proyek ini sukses, dan bahkan bagi Tonali, sejak awal sudah mencuri banyak perhatian klub besar Italia.

Sampdoria menjadi tim pertama yang mengincar Tonali, ketika itu, ia bermain untuk tim B Italia yang berisi pemain terbaik divisi kedua Liga Italia menghadapi Makedonia Utara.

Tetapi, Brescia urung melepas sang pemain saat itu, karena masih mengincar tiket promosi ke Liga Italia Serie-A.

Ketika tiket promosi berhasil diraih, godaan makin besar untuk Sandro Tonali hengkang.

Tetapi, peran sang agen Roberto La Florio menjelaskan bahawa Tonali membutuhkan waktu.

“Dia menjalani momen ini dengan sangat damai: dia memiliki nilai yang besar, dia tidak merasakan tekanan," ujar Lo Florio pada 2018.

Yang terjadi, tekanan makin besar datang dengan talenta sebesar itu, Juventus dan Inter Milan mulai mencari cara untuk mendaratkan Sandro Tonali.

Beppe Marotta bahkan berbicara langsung dengan Presiden Brescia saat itu, Massimo Cellino, berusaha mempertahankan Tonali.

Brescia secara keseluruhan mempertahankan agar Tonali berkembang, salah satunya Ernesto Torregrossa yang dipanggil "ayah" oleh Tonali.

Kedatangannya ke AC Milan juga cukup unik.

Sandro Tonali bersama AC Milan
Sandro Tonali bersama AC Milan (instagram/sandrotonali)

Baca juga: Zlatan Ibrahimovic: Lebih Tajam di Usia Senja, Pembawa Berkah untuk AC Milan

Inter Milan yang paling terdepan mendatangkan jasa pemain asal Bergamo ini.

Sedangkan AC Milan sedikit terlambat dengan banyaknya masalah di jajaran direksi terutama hengkangnya Boban dan masuknya Ricky Massara.

Arah angin berubah ketika akhirnya Inter Milan justru beralih untuk Stefano Sensi, AC Milan bergerak cepat, dan ambisi Tonali menyamai Pirlo akhirnya terwujud ketika bisa bergabung.

Negosiasi cerdas Paolo Maldini kepada Massimo Cellino, meyakinkan Cellino melepas sang pemain.

Yang menarik di awal musim ini, Sandro Tonali menerima pengurangan gaji dibandingkan musim sebelumnya.

Gajinya berkurang dari 1,6 Juta Euro per tahun menjadi 1,2 Juta Euro musim ini.

Namun, keinginannya berpanji Rossonerri, membuatnya tetap berikrar setia di San Siro.

Tonali diberikan nomor 8 di AC Milan, posisinya berubah-ubah sebelum akhirnya nyaman debagai garda pivot bersama Rade Krunic atau Franck Kessie.

Stefano Pioli selalu turun dengan 4-2-3-1, Tonali sempat beberapa kali diposisikan sebagai teraquartista, namun justru jadi bulan-bulanan lawan.

Ketika dipasang sebagai pivot bersama Kessie, penampilannya membaik, dan nampaknya mengunci satu tempat di lini tengah AC Milan.

Tugas defensifnya adalah menjaga celah antara Calabria dengan Kjaer.

Dengan beberapa tim Italia menggunakan skema 4-3-3 penting bagi Tonali menjaga celah, seperti yang ia tunjukkan ketika berhadapan dengan Sampdoria.

Turun sebagai pemain pengganti, perannya jauh lebih defensif, mematkan Damsgaard dan juga Quagiarella di sisi kanan pertahanan AC Milan.

Ini menjadi regnerasi untuk peran mediano yang mendarah daging di AC Milan, dan tentu saja, Tonali mewarisi tahta tersebut.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Atalanta
18
13
2
3
43
20
23
41
2
Napoli
18
13
2
3
27
12
15
41
3
Inter Milan
17
12
4
1
45
15
30
40
4
Lazio
18
11
2
5
33
25
8
35
5
Fiorentina
17
9
5
3
31
15
16
32
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas