Dilema Formula Rahasia Inter Milan: Sukses di Liga Italia, Melempem di Liga Champions
Inter Milan menuai sukses besar di kancah Liga Italia. Tapi, Nerazzurri belum bisa berbicara banyak di kancah Liga Champions.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kekuatan Inter Milan yang merata di semua lini membuat mereka kembali menjadi unggulan di Liga Italia musim ini.
Ditambah lagi, Inter Milan adalah juara bertahan Liga Italia musim 2020/2021 lalu.
Tim asuhan Simone Inzaghi ini juga menampilkan performa yang tak mengecewakan di awal-awal musim 2021/2022.
Baca juga: Simone Inzaghi Curhat Nestapa Inter Milan - Fisik Pemain Mulai Drop dan Joaquin Correa Cedera
Hingga pekan ketujuh, Edin Dzeko dkk belum pernah mengalami kekalahan.
Bahkan, mereka hanya mengoleksi dua kali hasil imbang.
Artinya, lima laga lainnya berhasil mereka sapu bersih dengan kemenangan.
Kini, Nerazzurri berada di tangga ketiga pada klasemen sementara dengan 17 poin.
Baca juga: Kabar Inter, Mau Borong Raspadori dan Scamacca, Brozovic Jadi Rebutan Spurs-Man United
Mereka hanya terpaut empat angka dari Napoli yang berada di puncak klasemen.
Inter juga cuma tertinggal dua angka dari AC Milan yang duduk di peringkat kedua.
Kiprah ciamik Nerazzurri ini tak luput dari pengamatan pelatih legendaris Italia, Arrigo Sacchi.
Sacchi tak memungkiri, baru sedikit tim yang bisa menjadi pesaing mereka.
Kedalaman skuat menjadi salah satu hal yang paling menonjol dari tim asal Milan ini.
Meski ia tak ragu memberikan pujian, Sacchi juga menimpali pujian tersebut dengan kritik membangun
Menurutnya, skema permainan Inzaghi saat ini hanya bisa bekerja di kancah Liga Italia saja.
Dengan kata lain, mereka baru menjadi tim yang jago kandang saja.
Kekuatan mereka belum teruji di kancah Liga Champions.
Perkataan Sacchi itu memang terbukti sejauh ini.
Dari dua matchday yang sudah mereka jalani di Liga Champions, Lautaro Martinez cs belum berhasil meraih kemenangan.
Inter Milan hanya memperoleh masing-masin satu hasil imbang dan kekalahan.
Hasil itu membuat mereka kini berada di tangga ketiga di klasemen sementara Grup D.
Nerazzurri bahkan kalah dari Sheriff Tiraspol yang menjadi pemuncak klasemen.
"Di Liga Italia, formula mereka berhasil," ungkap Sacchi dikutip dari laman Sempre Inter.
"Tapi di ajang Eropa (Liga Champions), itu semua belum terjadi," sambungnya.
Arrigo Sacchi pun memberi sedikit penjabaran terkait argumennya itu.
Menurutnya, Inter bisa melaju apik di kancah domestik dengan mengandalkan kualitas individu pemainnya.
Kualitas jempolan yang ada di setiap lini memang menjadi andalan tim sejauh ini.
Di sektor belakang, ada nama Milan Skriniar yang menjadi pemimpin ulung.
Ia membimbing Alessandro Bastoni yang belum lama menjadi pilihan utama tim.
Sementara di sektor tengah, ada sosok Nicolo Barella dan Hakan Calhanoglu yang memegang kendali.
Kedua pemain ini berbagi peran untuk menguatkan daya serang Nerazzurri.
Daya ledak dan kreativitas keduanya mendapat dukungan berkualitas dari lini depan.
Baca juga: Sorotan Hasil Liga Italia: Dzeko Samai Catatan Ronaldo, Bukti Inter Milan Pantang Menyerah
Edin Dzeko, Lautaro, atau Correa siap menyambut umpan-umpan ciamik yang datang ke arah mereka.
Selain itu, Nerazzurri juga mampu menampilkan gaya bertahan yang baik dengan menumpuk pemain di area permainan sendiri.
"Inter Milan memiliki pemain-pemain terbaik di Liga Italia," ujar Sacchi.
"Selain itu, mereka juga menampilkan pertahanan yang baik."
"Mereka menumpuk banyak pemain di belakang."
"Itu adalah sesuatu yang logis dan mereka memiliki peluang yang bagus untuk menjuarai liga," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)