Neymar Isyaratkan Piala Dunia 2022 Sebagai Momen Terakhir Menjalani Piala Dunia, Alasannya Mental
Neymar Jr memerkirakan Piala Dunia Qatar 2022 bisa menjadi Piala Dunia Terakhir dalam kariernya.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO- Neymar Jr memerkirakan Piala Dunia Qatar 2022 bisa menjadi Piala Dunia Terakhir dalam kariernya.
Dia beralasan, faktor mental bisa menjadi penentunya.
Neymar tidak yakin, apakah mentalnya masih kuat untuk terus bermain sepak bola memperkuat Brasil setelah tahun 2022.
Menurut pandangannya, pemain Brasil berusia 29 tahun itu tampaknya tidak tertarik untuk memperpanjang kariernya hingga pertengahan 30-an.
Bertentangan dengan apa yang diyakini banyak orang, Neymar yang merupakan salah satu nama terbesar di dunia sepak bola mempertimbangkan opsi pensiun dini.
Yang akan membawa konsekuensi serius bagi kariernya dan tim tempat ia bermain.
Menurut kutipan wawancara yang dibagikan oleh DAZN, superstar Brasil Neymar mungkin siap untuk gantung sepatu lebih cepat.
Kata-kata sang pemain dalam wawancara mungkin mengejutkan bagi sebagian orang.
Karena dia mengatakan kepada media bahwa akhir kariernya bisa datang tepat setelah Piala Dunia FIFA 2022.
"Saya pikir Piala Dunia 2022 di Qatar akan menjadi Piala Dunia terakhir saya," ucap Neymar.
"Saya tidak tahu apakah saya akan memiliki kekuatan mental untuk menghadapi sepak bola setelah itu," kata Neymar kepada DAZN.
Mantan pemain Barcelona itu membagikan beberapa detail lebih lanjut tentang keputusan ini, yang dapat menandai akhir dari era sepakbola Brasil.
"Saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya untuk pergi ke Piala Dunia dalam kondisi terbaik".
"Saya akan berusaha memenuhi impian masa kecil saya untuk membawa Brasil meraih gelar Piala Dunia, dan saya harap saya bisa mendapatkannya tahun depan," tambah Neymar.
Neymar telah membawa tim berjuluk A Canarinha ke posisi teratas dalam Kualifikasi Piala Dunia yang sedang berlangsung.
Dia akan memainkan satu pertandingan lagi dengan pasukan Tite Kamis depan melawan Uruguay.
Gagal Sapu Bersih Kemenangan
Brasil gagal mempertahankan sapu bersih kemenangan setelah mereka imbang 0-0 lawan Kolombia.
Meski demikian, Brasil mendekati momen untuk bisa lolos Piala Dunia Qatar 2022.
Kembalinya Neymar tidak bisa menginspirasi Brasil untuk meraih kemenangan.
Tuan rumah Kolombia mengakhiri rekor sempurna Brasil yang sebelumnya selalu menang atas lawan-lawanya dalam 9 pertandingan.
Di laga kualifikasi Piala Dunia, Kolombia berhasil menahan imbang Brasil dengan skor remis 0-0 di Barraquilla.
Selecao telah memenangkan sembilan kualifikasi pertama mereka, mencetak 22 gol untuk memimpin tabel tunggal Amerika Selatan dengan delapan poin sebelum kick-off.
Tim asuhan Pelatih Tite hampir pasti lolos ke putaran final tahun depan di Qatar karena mereka mempertahankan keunggulan 13 poin atas peringkat kelima Kolombia, dengan empat besar akan lolos secara otomatis.
Pemenang Copa America Argentina bisa memangkas keunggulan Brasil menjadi enam poin jika mereka mengalahkan Uruguay pada Minggu malam.
Brasil memulai dengan baik dan mendominasi kuarter pembukaan saat Neymar menggagalkan tendangan keras yang memaksa David Ospina melakukan serangan diving di tiang dekat.
Lucas Paqueta kemudian menyengat dengan tendangan kerasnya namun bisa diblok kiper dari jarak jauh dan beberapa saat kemudian seharusnya tim tamu unggul.
Umpan balik Neymar yang manis membuat Paqueta berhadapan satu lawan satu dengan Ospina tetapi pada saat yang sama ia menyodok bola melebar.
Kolombia kesulitan menciptakan banyak peluang dan momen terbaik mereka di babak pertama datang dari bola mati.
Juan Quintero melepaskan tendangan bebas melengkung yang tinggi dan melebar setelah sebelumnya mengirim umpan ke Yerry Mina untuk disundul melebar.
Neymar berada di jantung sebagian besar serangan Brasil tetapi ketika dia memberi umpan kepada rekan setimnya di tepi area penalti, gelandang bertahan Fred yang muncul di tempat kejadian, dan tidak mengejutkan melihatnya melambung di atas mistar dari jarak 18 yard.
Kolombia semakin berani di babak kedua dan kiper Brasil Alisson menepis tendangan keras Mateus Uribe dari jarak jauh di atas mistar.
Penjaga gawang Liverpool, Alisson Becker beraksi lagi segera setelah itu untuk menggagalkan upaya Quintero.
Sementara Radamel Falcao menguasai bola di gawang 20 menit menjelang pertandingan usai tetapi golnya dianulir karena melakukan pelanggaran terhadap Militao.
Pemain pengganti Raphinha berada di jantung momen terbaik Brasil setelah turun minum.
Dia memaksa Ospina melakukan penyelamatan dengan tendangan melengkung kaki kirinya dari kanan tetapi kemudian memilih sesama pemain pengganti Antony dengan pengiriman yang tepat, hanya Ospina membuat reaksi penyelamatan yang brilian dari jarak dekat.
Kolombia hampir mencetak gol saat akhir tetapi Santos Borre menembak jauh dari tepi area penalti.