Erling Haaland, Marco Rose, dan Kans Dortmund Hentikan Dominasi Bayern Munchen di Bundesliga
Marco Rose mengandalkan Erling Haaland sebagai ujung tombak Die Borussen, penyerang Norwegia itu disokong oleh Marco Reus dan Doney Mallen.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Di lini tengah ia memasang 3 gelandang tipikal box to box, Alex Witsel, Jude Bellingham dan Mahmoud Dahoud.
Cara tersebut terbukti efektif dalam hal menyereng, Dortmund menjadi tim paling produktif ketiga di Bundesliga dengan torehan 19 gol.
Haaland menjadi juru gedor utama Brussia Dotrmund untuk merobek jala gawang lawan, Rose begitu paham dengan potensi pemain pria penuh ambisi tersebut.
Erling Haaland memang terkenal sangat ambisius untuk urusan mencetak gol, ia selalu 'lapar' ketika berada di lapangan.
"Saya harus selalu berkembang dimanapun saya berada, saya akan menjadi pencetak gol terbanyak,"
"Jadi saya harus memperbaiki penampilan saya dan menjadi lebih baik lagi," ucap Haaland dikutip dari laman resmi Bundesliga.
Bertubuh tinggi menjulang dan berbadan kekar, tak membuat kecepatan Haaland melambat.
Ia mencatat rekor kecepatan berlari Bundesliga dengan 36,04 kilometer per jam.
Angka itu mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Alphonso Davies, yakni 35,9 km per jam.
Lewat kecepatan itulah Haaland biasa mencetak gelontoran gol selama karirnya.
Sebagian besar golnya bersama Dortmund adalah proses dari serangan cepat.
Saat menggiring bola maupun ketika bergerak tanpa bola, kecepatan yang ia miliki sama-sama mematikannya.
Ditambah postur tubuh Haaland yang tinggi besar menyulitkan pemain lawan untuk menjaga pergerakannya.
Haaland juga pandai dalam mencari celah pertahanan lawan, ia akan mencari ruang sebesar mungkin untuk dapat berlari mengejar ataupun menggiring bola.