Kecemerlangan Lazio Terkam Tim Elit Serie A dengan 4-3-3 Ala Maurizio Sarri, Inter & Roma Korbannya
Menarik untuk melihat kiprah Sarri bersama Biancocelesti di Serie A musim ini, taktik 4-3-3 juru taktik berusia 62 tahun tersebut begitu agresif.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Itu dalam urusan menyerang, bagaimana dalam bertahan?
Savic memiliki kondisi fisik yang prima, selain jarang cedera, ia kuat dalam hal berduel dengan para gelandang ataupun penyerang lawan.
Catatan duels won-nya berada di angka 3.00 per pertandingan, tertinggi di Serie A.
Catatan pressuresnya juga mencolok yaitu di angka 16.93 per pertandingan.
Savic adalah gelandang terlengkap di eropa, tak heran mengapa tim-tim Liga Inggris begitu ngebet mendapatkan tanda tangannya.
Sarri tahu betul dalam urusan memanfaatkan kemampuan Savic, bermain dengan 4-3-3 Savic menjadi anchor yang tak melulu berada di depan dua bek tengah.
Ia juga diberi peran untuk merangsek ke dalam kotak penalti jika memenumkan celah.
posturnya yang tinggi menjulang serta insting mencetak golnya membuat savic seringkali mampu merobek jala gawang lawan lewat sundulan ataupun tendangan terukur.
Dalam urusan mencetak gol, Sarri jelas mempercayakannya kepada penyerang haus gol asal Italia, Ciro Immobille.
Musim ini, Immobile berada di puncak daftar top skor Serie A dengan torehan 7 gol, ia berada di atas duet maut Inter Milan, Edin Dzeko dan Lautaro Martinez.
Immobille diapit oleh dua winger cepat, yaitu Pedro dan si anak hilang yang telah kembali, Felipe Anderson.
Nama yang disebutkan kedua, mampu dibuat Sarri kembali menunjukkan tajinya setelah hanya menjadi pemanis bangku cadangan untuk West Ham dan FC Porto.
Kepulangan winger asal Brasil tersebut membuat serangan Sarri dari sisi sayap menjadi lebih rancak.
Jika sebelumnya Felipe merupakan inverted winger, ia diberi peran yang berbeda oleh Sarri dengan menjadi winger kanan yang banyak bergerak lebih melebar.