Agum Gumelar Bilang Kompetisi Adalah Jantungnya Pembinaan
Agum Gumelar mendapatkan penghargaan sebagai tokoh yang berjasa dalam memajukan sepakbola Indonesia dalam acara syukuran HUT TNI ke-76 dengan mengadak
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tokoh sepakbola nasional dan mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar mendapatkan penghargaan sebagai tokoh yang berjasa dalam memajukan sepakbola Indonesia dalam acara syukuran HUT TNI ke-76 dengan mengadakan Trofeo U-50 di Stadion PTIK, Jakarta, Minggu (24/10/2021).
Agum Gumelar pun memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini karena bisa mempertemukan mantan-mantan pemain atau tokoh-tokoh yang berjasa memajukan sepakbola Indonesia.
“Ya ini suatu event atau kegiatan yang digagas sangat bagus oleh pak Dirut (ASABRI). Jadi ini sesuatu yang bisa ciptakan kegairahan untuk berolahraga dan bersepakbola,” kata Agum Gumelar.
“Kalau soal prestasi bukan lagi buat mereka, mereka untuk piara kebugaran saja. Justru kita harapkan prestasi dan pembinaan yang dilakukan oleh PSSI dan yang saya tahu pengurus PSSI sudah bekerja keras untuk pembinaan yang bisa dihasilkan timnas yang luar biasa,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agum Gumelar turut mengingatkan kepada PSSI dan pihak lainnya agar mengadakan pembinaan sepakbola muda dengan mengadakan kompetisi.
Menurut Agum, kompetisi merupakan cara yang tepat guna membentuk pemain menjadi berkualitas.
“Ini bisa semua bisa dihasilkan melalui proses pembinaan yang berjenjang dan artinya juga pembinaan itu akan tercipta dengan baik kalau kompetisi jalan dengan baik, seorang pemain akan besar karena kompetisi bukan karena TC dan sebagainya, di mana pun pemain terkenal di dunia ini merek besar karena kompetisi,” terang Agum.
“Jadi yang harus dilakukan PSSI sekarang ini kompetisinya harus dibenahi, harus berbobot maka akan hasilkan pemain berkualitas, pemain berkualitas dikumpulkan maka akan jadi timnas yang berkualitas,” lanjut dia.
“Jadi kompetisi adalah jantung pembinaan tanpa kompetisi tidak ada pembinaan, makanya waktu kompetisi kita dihentikan dulu itu saya paling kecewa, paling marah. Karen kan tanpa kompetisi tidak ada pembinaan,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Agum secara keseluruhan mengapresiasi kinerja PSSI yang sejauh ini sudah bekerja untuk membangkitkan sepakbola terlebih di tengah pandemi covid-19.
Untuk itu ia pun mengajak seluruh pelaku sepakbola mendukung kinerja yang dilakukan PSSI.
“Jadi kita doakan saja pengurusan sekarang bisa menjalankan semuanya dengan baik, kita beri suport, pasti ada kekurangan tapi jangan mengumbar kekurangannya, kita berikan suport saja,” pungkasnya.