Ibarat Disambar Petir di Siang Bolong, Solskjaer Akui Hari Terburuknya Usai Dipermalukan Liverpool
Tim besutan Ole Gunnar Solskaer harus mengakui keunggulan Liverpool dengan skor lima gol tanpa balas di depan publik Stadion Old Trafford.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Ibarat disambar petir di siang bolong yang berarti ada sesuatu hal yang sangat mengejutkan atau tidak diinginkan malah terjadi dalam realitanya.
Peribahasa itu barangkali cocok menggambarkan situasi Manchester United ketika melakoni laga pekan kesembilan Liga Inggris, Minggu (24/10/2021) tadi malam.
Manchester United secara tak terduga harus menanggung malu saat dipermalukan Liverpool di Stadion Old Trafford.
Tim besutan Ole Gunnar Solskaer harus mengakui keunggulan Liverpool dengan skor lima gol tanpa balas di depan pendukungnya sendiri.
Bahkan, Manchester United sudah tertinggal dengan skor empat gol sebelum turun minum babak pertama.
Baca juga: Hasil Liga Inggris, Moh Salah Panen Rekor, Liverpool Hancurkan Manchester United di Old Trafford
Baca juga: Catatan Kelam Manchester United Dibantai Liverpool, Old Trafford Tak Bertuah hingga Nasib Solskjaer
Hattrick Mohamed Salah dan tambahan masing-masing satu gol dari Naby Keita dan Diogo Jota mempermalukan Manchester United.
Laga tersebut juga diwarnai oleh kartu merah yang didapatkan Paul Pogba hingga dianulirnya gol Cristiano Ronaldo pada babak kedua.
Solskjaer yang berstatus sebagai pelatih Manchester United terancam dipecat buntut dari kekalahan memalukan tersebut.
Rentetan hasil kurang memuaskan yang didapatkan Manchester United menjadi dasar utama terancamnya nasib Solskjaer.
Baca juga: Ronaldo Bungkam Kritik, Solskjaer: Jika Ingin Mengkritiknya Tonton Laga Ini, Ole Marah Karena Ini
Juru taktik asal Norwegia itupun mengakui kekalahan telah melawan Liverpool sebagai hari terburuknya.
Solskjaer merasa timnya tidak mampu tampil maksimal baik sebagai tim maupun individu.
"Tidak mudah untuk mengatakan sesuatu selain ini adalah hari terburuk saya selama memimpin pemain ini," akui Solskjaer dilansir BBC.
"Kami tidak cukup baik bermain secara individu dan sebagai sebuah tim, kami tidak bisa melakukan apapun,".
Lebih lanjut, Solskjaer merasa kekalahan yang diderita Manchester United menjadi tanggung jawabnya.
Meskipun musim lalu juga pernah dipermalukan Tottenham Hotspur dengans skor lebih besar.
Solskjaer merasa kekalahan telak melawan Liverpool lebih sulit untuk diterima.
"Anda dapat melihat musim lalu kami kalah dari Spurs 1-6, ini malah lebih buruk, jauh lebih buruk," jelas Solskjaer.
"Ini jauh lebih buruk bagi saya sebagai pemain Manchester United, kami harus bisa mengatasi ini secepat mungkin,".
"Ini akan menjadi hasil yang sulit, para pemain akan merasa down tetapi ada banyak karakter disana," tukasnya menambahkan.
Baca juga: Magis Roberto Firmino di Liverpool, Sutradara & Goal Getter Taktik Klopp, Layani Mo Salah Juga Mane
Baca juga: 100 Gol Liga Inggris Sadio Mane dan Kisah Sepatu Usangnya yang Diremehkan
Solskjaer pun berharap para pemainnya untuk bisa menegakkan kembali kepalanya untuk bangkit dengan segera.
"Kami tahu kami sedang berada di titik terendah, kami tidak bisa merasakan hal yang lebih buruk dari ini," jujur Solskjaer.
"Mari kita lihat kemana kita akan melangkah selanjutnya," tukasnya.
Kekalahan telak melawan Liverpool semakin membuat citra Old Trafford semakin buruk.
Manchester United kini telah menderita kekalahan terberat mereka di kandang sendiri, saat bertemu Liverpool.
Untuk pertama kalinya Manchester United kalah telak dengan skor lima gol di kandang sendiri.
Nasib Solskjaer pun dipertaruhkan jika tidak segera mengembalikan timnya kembali ke jalur kemenangan.
Rentetan hasil yang tidak konsisten membuat Manchester United akan kesulitan dalam berburu gelar juara meskipun diperkuat pemain bintang.
Solskjaer yang selama ini telah didukung dengan berbagai hal ternyata masih belum bisa menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai juru taktik.
Belum adanya trofi yang berhasil dipersembahkan Solskjaer selama hampir empat tahun menangani Manchester United menjadi catatan besar yang harus dievaluasi Manchester United.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)