Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pengalaman Pertama Ibra, Rasakan Pengalaman Cetak Gol Bunuh Diri. Milan Menang 4-2 Atas Bologna

Zlatan Ibrahimovic dalam usia 40 tahun 20 hari akhirnya mengalami bagaimana rasanya mencetak gol bunuh diri.

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Pengalaman Pertama Ibra, Rasakan Pengalaman Cetak Gol Bunuh Diri. Milan Menang 4-2 Atas Bologna
Marco BERTORELLO / AFP
Pemain depan AC Milan Swedia Zlatan Ibrahimovic (tengah) merayakan dengan bek AC Milan Italia Davide Calabria (kedua kanan), pemain depan AC Milan dari Portugal Rafael Leao (kanan) dan rekan satu tim setelah mencetak gol selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Bologna dan AC Milan di Renato- Stadion Dall'Ara di Bologna pada 23 Oktober 2021. 

Direct Points
- Ibra cetak gol bunuh diri pertama dalam kariernya
- Ibra pemain ketiga yang cetak gol, assists, dan bunuh diri di Serie A
- Ibra pencetak gol tertua keempat di sejarah Serie A

TRIBUNNEWS.COM, BOLOGNA- Zlatan Ibrahimovic dalam usia 40 tahun 20 hari akhirnya mengalami bagaimana rasanya mencetak gol bunuh diri.

Itu terjadi ketika AC Milan menggebuk Bologna 2-4 dalam pekan ke-9 Serie A di stadion Renato Dall'Ara, Minggu (24/10) dini hari.

Comeback Ibra sebagai starter pertama-kalinya musim ini, memang penuh cerita.

Setelah dililit aneka cedera, dan masuk ruang terapi sejak musim lalu, striker asal Swedia ini akhirnya turun sejak menit pertama.

Dan dia mengawali dengan garang. Menit ke-sepuluh, Ibra melepaskan umpan terobosan yang diselesaikan Rafael Leao dengan sempurna.

Rossoneri menggandakan keunggulan di menit ke-35.

Berita Rekomendasi

Bola umpan silang yang ditinju Skorupski jatuh di kaki Davide Calabria dan langsung melepaskan tembakan yang menghujam gawang tim tuan rumah.

Di babak kedua, saat laga baru berlangsung empat menit, Bologna memperkecil ketinggalan 1-2.

Dari situasi tendangan sudut, terjadi kemelut di depan gawang Rossoneri. Ibra melompat untuk mengamankan bola.

Sial, bola tandukannya melesak ke gawang sendiri.

Itulah gol bunuh diri pertama sepanjang karier Ibra yang panjang.

40 tahun, 957 laga, 565 gol, dan satu gol bunuh diri, yang mungkin akan terus dikenangnya.

Statistik Zlatan Ibrahimovic usai AC Milan mengalahkan Bologna pada pekan kesembilan Liga Italia, Minggu (24/10/2021)
Statistik Zlatan Ibrahimovic usai AC Milan mengalahkan Bologna pada pekan kesembilan Liga Italia, Minggu (24/10/2021) (Tangkapan layar laman @optapaolo)

Namun, Ibra tampak dingin usai mencetak gol bunuh diri itu.

Dia bergegas kembali ke tengah lapangan seakan tak sabar memulai lagi pertandingan.

Di sisi lain, tuan rumah makin bersemangat. Terlebih
setelah mereka mampu menyamakan skor menjadi 2-2 di menit ke-52.

Musa Barrow lolos dari posisi offside untuk menuntaskan bola sodoran Roberto Soriano.

Sialnya, menit ke-58, Bologna harus bermain dengan sembilan pemain setelah Soriano diganjar kartu merah langsung setelah tekelnya menghujam pergelangan kaki Fode Ballo-Toure.

Sebelumnya, Adama Soumaro juga diusir wasit menit ke-20 karena pelanggaran keras.

Kalah jumlah pemain, Bologna pun keteteran.

Walhasil, mereka kebobolan di menit ke-84 setelah tendangan Ismael Bennacer dari luar kotak penalti menghujam sisi kanan bawah gawang Skorupski.

Ibrahimovic kemudian memastikan kemenangan Milan 4-2 di menit ke-90 setelah tembakannya dari luar kotak penalti menghujam sudut gawang Bologna.

Cetak assist, cetak gol bunuh diri, dan cetak gol, Ibra pun pun jadi pemain ketiga yang terlibat dalam tiga variabel itu di Serie A sejak musim 2016/207.

Dia mengikuti jejak Senad Lulic (2017), dan Bruno Alves (2019).

Ibra juga menjadi pemain tertua keempat yang cetak gol di Serie A, dalam usia 40 tahun, 20 hari.

Di atasnya ada Pietro Vierchowod (40 tahun, 47 hari), Silvio Piola (40 tahun 131 day hari), dan rekor pencetak gol tertua masih dipegang Alessandro ‘Billy’ Costacurta, yang berusia 41 years, 25 hari saat mengkonversi gol penalti Milan 3-2 ke gawang Udinese pada 19 Mei 2007, beberapa hari sebelum gantung sepatu.

Pelatih Milan, Stefano Pioli mengaku menaklukkan Bologna yang hanya bermain dengan sembilan pemain, adalah perjuangan sangat berat.

"Kami berjuang karena membuat kesalahan dengan berpikir bahwa pertandingan telah berakhir ketika unggul 2-0 dengan lebih jumlah pemain," kata Pioli kepada Sky Sport Italia.

"Jika Anda berhenti bermain, maka Anda berisiko dalam skenario apa pun. Untungnya, kami menunjukkan kekuatan untuk memulai kembali dan meraih kemenangan," ujarnya bersyukur.

"Saat melawan sembilan orang, itu mengubah mentalitas kami dan kami menjadi terlalu gaduh. Memiliki Giroud dan Ibrahimovic bersama-sama juga membingungkan kami, kami melakukan terlalu banyak umpan silang tanpa tujuan jelas," kata Pioli menegaskan.

Kemenangan ini untuk sementara melejitkan Milan ke puncak klasemen sementara Serie A dengan 25 poin dari sembilan laga.

Namun, jika Napoli bisa mengalahkan AS Roma (25/10), mereka akan menyodok lagi ke puncak sementara Serie A. (Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas