Emile Smith Rowe, Identitas Akademi Arsenal, Kesayangan Arteta, & Pengganti Sempurna Mesut Ozil
The Gunners dikenal sebagai salah satu klub sepakbola dengan filosofi dan kultur klub yang sangat kuat, yaitu mengorbitkan pemain muda.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
"Melihat ke belakang itu adalah masa yang sulit dalam karir saya, tetapi saya tidak akan mengubahnya. Ini membantu saya menjadi diri saya hari ini," kata Smith Rowe dilansir Football London.
Saat dipinjamkan ke Huddersfield-lah, kemampuan terbaik Smith Rowe muncul.
Ia menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah Huddersfield, Smith Rowe bermain sebanyak 19 kali dengan berhasil menyumbang 3 gol dan 7 assist.
Bermain di posisi playmaker, pemain dengan postur 182 cm tersebut selalu menjadi otak serangan Huddersfield.
Atribut utama yang dimiliki Smith Rowe adalah kreativitas dalam melihat celah pertahanan lawan.
Setelah tampil impresif bersama Huddersfield, Smith Rowe pun dibawa pulang Arsenal dan langsung masuk skuat utama The Gunners.
Tak perlu waktu lama, ia langsung berhasil menarik perhatian Arteta dengan sering menjadi pemain sebelas utama pilihan pelatih asal Spanyol tersebut.
Skema 4-2-3-1 dan 4-4-2 yang jadi pakem Arteta, butuh seorang playmaker yang mampu menguasai ruang antar lini guna memperlancar aliran bola dalam fase menyerang The Gunners.
Progresi serangan yang diterapkan Mikel Arteta kerap dimulai dari lini belakang, dengan mengutamakan ball possesion.
Itu membuat Arteta membutuhkan sosok pemain yang dapat mengontrol bola dengan baik dan memiliki kualitias passing yang mumpuni, sehingga dapat menjadi penghubung dari lini bertahan ke lini serang.
Dan pemain akademi Arsenal (Hale End), Emile Smith Rowe adalah jawabannya, ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Smith Rowe bisa bermain dengan cerdas saat dirinya berada dalam tekanan, pengambilan keputusannya dalam berlari dan kepekaan posisinya berada di level yang tinggi.
Tak hanya bermain di tengah, ia juga dapat dimainkan sebagai pemain sayap saat Arteta bermain dengan skema 4-4-2.
Meski bermain lebih melebar, pemain asal Inggris tersebut masih berperan sebagai playmaker, dengan mengatur serangan The Gunners di sepertiga akhir.