Emile Smith Rowe, Identitas Akademi Arsenal, Kesayangan Arteta, & Pengganti Sempurna Mesut Ozil
The Gunners dikenal sebagai salah satu klub sepakbola dengan filosofi dan kultur klub yang sangat kuat, yaitu mengorbitkan pemain muda.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Gareth Southgate akhirnya memberi panggilan kepada Emile Smith Rowe untuk masuk ke dalam skuat Timnas Inggris.
Itu merupakan panggilan tim nasional pertama kali yang diterima Smith Rowe selama karirnya.
Smith Rowe sendiri bakal menghadapi dua laga pamungkas Timnas Inggris di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa.
Baca juga: Arsene Wenger Menyesal Terlalu Mengikatkan Dirinya Di Arsenal Padahal Banyak Tawaran Dari Klub Lain
Baca juga: Titik Kebangkitan Arsenal: Efektivitas Taktik Arteta, Hale End Gemilang & Hadirnya Benteng Jepang
The Three Lions akan lebih dulu menjamu timnas Albania di Stadion Wembley, lalu kemudian, pasukan Southgate akan bertandang ke markas San Marino di San Marino Stadium.
Ya, masuknya Smith Rowe ke dalam skuat Timnas Inggris tentunya menjadi kebanggan tersendiri untuk Smith Rowe dan tim yang ia bela, Arsenal.
Itu berarti, sudah ada dua produk akademi The Gunners yang berhasil menembus skuat Timnas Inggris di musim ini.
Sebelum Smith Rowe, Bukayo Saka yang merupakan produk akademi asli Arsenal telah terlebih dahulu masuk ke dalam skuat The Three Lions.
The Gunners dikenal sebagai salah satu klub sepakbola dengan filosofi dan kultur klub yang sangat kuat, yaitu mengorbitkan pemain muda.
sejak dua musim terakhir, Arsenal sudah menerapkan filosofi sepak bola mereka dengan sesering mungkin mengorbitkan dan memainkan para pemain yang berasal dari Hale End.
Hale End merupakan nama sekolah sepak bola Arsenal, yang bertujuan untuk menggodok bakat-bakat pemain muda The Gunners untuk dapat menjadi pemain andalan Arsenal di masa depan.
Musim ini saja, Arsenal telah mengorbitkan deretan pemain muda mereka ke skuat inti.
Di antaranya, Eddie Nketiah, Ainsley Maitland-Niles, Bukayo Saka, dan Emile Smith Rowe yang berasal dari Hale End dan telah mencicipi panggung senior bersama Arsenal.
Sebelum segemilang ini bersama The Gunners, Smith Rowe dua kali dipinjamkan Arsenal ke tim Bundesliga, RB Leipzig dan tim Championship, Huddersfield Town.
Saat dipinjamkan ke RB Leipzig pada musim 2018/2019 lalu, pemain asal Inggris tersebut banyak mengalami cedera, itu membuatnya hanya tampil sebanyak 3 pertandingan dengan catatan 28 menit bermain.
"Melihat ke belakang itu adalah masa yang sulit dalam karir saya, tetapi saya tidak akan mengubahnya. Ini membantu saya menjadi diri saya hari ini," kata Smith Rowe dilansir Football London.
Saat dipinjamkan ke Huddersfield-lah, kemampuan terbaik Smith Rowe muncul.
Ia menjadi sosok tak tergantikan di lini tengah Huddersfield, Smith Rowe bermain sebanyak 19 kali dengan berhasil menyumbang 3 gol dan 7 assist.
Bermain di posisi playmaker, pemain dengan postur 182 cm tersebut selalu menjadi otak serangan Huddersfield.
Atribut utama yang dimiliki Smith Rowe adalah kreativitas dalam melihat celah pertahanan lawan.
Setelah tampil impresif bersama Huddersfield, Smith Rowe pun dibawa pulang Arsenal dan langsung masuk skuat utama The Gunners.
Tak perlu waktu lama, ia langsung berhasil menarik perhatian Arteta dengan sering menjadi pemain sebelas utama pilihan pelatih asal Spanyol tersebut.
Skema 4-2-3-1 dan 4-4-2 yang jadi pakem Arteta, butuh seorang playmaker yang mampu menguasai ruang antar lini guna memperlancar aliran bola dalam fase menyerang The Gunners.
Progresi serangan yang diterapkan Mikel Arteta kerap dimulai dari lini belakang, dengan mengutamakan ball possesion.
Itu membuat Arteta membutuhkan sosok pemain yang dapat mengontrol bola dengan baik dan memiliki kualitias passing yang mumpuni, sehingga dapat menjadi penghubung dari lini bertahan ke lini serang.
Dan pemain akademi Arsenal (Hale End), Emile Smith Rowe adalah jawabannya, ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Smith Rowe bisa bermain dengan cerdas saat dirinya berada dalam tekanan, pengambilan keputusannya dalam berlari dan kepekaan posisinya berada di level yang tinggi.
Tak hanya bermain di tengah, ia juga dapat dimainkan sebagai pemain sayap saat Arteta bermain dengan skema 4-4-2.
Meski bermain lebih melebar, pemain asal Inggris tersebut masih berperan sebagai playmaker, dengan mengatur serangan The Gunners di sepertiga akhir.
Visi bermain dan kreatifitas yang dimiliki sang pemain membuat ia tak kesulitan untuk beradaptasi dengan berbagai skema dan perain yang diberikan Arteta.
Dipertandingan melawan Watford pada Minggu (7/11/2021), Smith Rowe yang bermain di sisi kiri mampu tampil gemilang dengan meyumbangkan 1 gol penentu untuk kemenangan The Gunners.
Ia juga menjadi sutradara bagi Arsenal di pertandingan tersebut dengan catatan 3 chances created dan 13 umpan sukses ke sepertiga akhir.
Berkat penampilan cemerlangnya tersebut, ia didapuk menjadi Man Of The Match dan mengantarkan The Gunners meraih 3 poin di Emirates Stadium.
Hengkangnya Mesut Ozil memang membuat Smith Rowe leluasa untuk menjadi playmaker utama bagi Arsenal.
The Gunners tak perlu repot-repot mencari pengganti pemain asal Jerman tersebut karena telah memiliki Smith Rowe pemain cemerlang orbitan akademi Hale End.
Total, Smith Rowe sudah bermain sebanyak 58 kali bersama Arsenal di seluruh kompetisi, dengan sumbangan 12 gol dan 10 assist.
Ya, berkat penampilan gemilang Smith Rowe bersama The Gunners musim ini, membuat namanya melejit dan Gareth Southgate pun tak ingin ketinggalan untuk memanfaatkan atribut yang ia miliki.
Pemain berpostur 182 cm tersebut berhasil menggeser nama-nama gelandang mentereng lainnya seperti Jesse Lingard, Ruben Loftus-Cheek, hingga James Maddison.
Menarik untuk melihat kiprah Smith Rowe bersama Timnas Inggris, penampilan gemilangnya bersama Arsenal diharapkan mampu tertular saat dirinya membela The Three Lions di Kualifikasi Piala Dunia 2022.
(Tribunnews.com/Deivor)